#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Selasa, 22 November 2011

(FF) The Lost Life Part 2


By : Yessis

                “Ada apa dengannya?” tanya jae suk soseongnim setelah mendengar laporan dari asistennya, gyuri. “Jelaskanlah.” Pintanya.

“Dia seperti punya teman bicara yang membuatnya ingin melakukan bunuh diri.” Jelas gyuri.

“Kau yakin disitu tidak ada orang lain?” tanya jae suk soseongnim meyakinkan.

“Ten...tu saja. Aku sudah menceknya dan tak melihat siapapun disana.” Kata gyuri meyakinkan.

“Hmm...aku khawatir...”

“Khawatir apa?” tanya gyuri penasaran.

“Aku khawatir ini adalah tanda dari orang yang mengalami skizofrenia.” Jawab jae suk soseongnim.

“Skizofrenia.” Gyuri mengerti maksud dari dokternya, skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan dimana orang yang mengidap penyakit ini akan mengalami halusinasi, salah satunya seperti mendengar bisikan agar ia melakukan bunuh diri.


“Lalu apa yang harus kita lakukan soseongnim?” tanya gyuri.

“Kau teruslah mengunjunginya secara berkala. Jangan kau tunjukkan dirimu didekatnya sebagai seorang dokter  tapi posisikan dirimu sebagai seorang teman. Biasanya orang-orang yang skizofrenia tidak terlalu bagus dalam bersosialisasi dan sangat sedikit memiliki teman, bahkan mungkin tidak memiliki teman sama sekali. Kau alihkan perhatiannya agar tidak terlalu banyak sendiri dan mengalami halusinasi lagi.” Jelas jae suk soseongnim.

“Baik Soseongnim.”
***

                Gyuri membuka kamar kyuhyun, ia melihat kyuhyun berusaha naik kursi rodanya, “apa yang sedang kau lakukan? Kau ingin jalan-jalan keluar lagi?” tanya gyuri lalu memegang tangan kyuhyun untuk membantunya naik duduk di kursi rodanya.

“Bantu aku. Aku ingin pergi dari rumah sakit ini.” Pinta kyuhyun.

“Itu tidak mungkin, kau masih sakit.” Tolak gyuri, ia bingung dengan sikap kyuhyun.

“Ini hanya sebentar, aku ingin pergi kesuatu tempat.”

“Tidak bisa.” Tolak gyuri dengan tegas.

“Baik. Kalau kau tidak mau menolongku aku....” kyuhyun terlihat berpikir.

“Hmm...?”

“Aku akan menolak perawatan psikologis.” Ancam kyuhyun.

“Oemmamu yang menginginkannya, kau tak bisa menolak sama sekali.”

“Baik, aku tidak akan menjawab apapun yang kau tanyakan.” Balas kyuhyun.

“Tak masalah, lagi pula aku bukan polisi. Kau berhak untuk tidak menjawab.  Untuk seorang psikolog sepertiku bukan hanya jawaban dari pasien yang bisa membantu kami, setiap gerak wajah dan tubuhmu juga bisa kami analisa.” Jelas gyuri. Kyuhyun terlihat kehilangan kata-kata.

“Terserahlah. Aku akan pergi sendiri tanpa bantuan siapapun.” Kyuhyun mulai menggerakan kursi rodanya. Gyuri berusaha menahannya.

“Lepaskan.” Pinta kyuhyun.

“Tidak. Aku tidak akan lepaskan.” Kata gyuri tetap bersikeras.

“LEPASKAN KATAKU.” Teriak kyuhyun, tidak biasanya ia  menjadi sangat emosi. Gyuri bahkan langsung melepaskan tangannya dari kursi roda karena kaget. Nafas kyuhyun terlihat memburu, matanya merah seperti sangat marah. Kyuhyun mulai menggerakkan kursi rodanya.

“Baiklah, aku akan membantumu untuk pergi.” Kata gyuri.

“Tidak usah.” Kata kyuhyun dingin.

“Kau tak bisa keluar dari rumah sakit kalau tanpa bantuanku.” Kata gyuri, kyuhyun menghentikan kursi rodanya. Ia terlihat berpikir, jika ia ketahuan perawat lain pasti mereka akan menghentikannya.

“Bagaimana?” tanya gyuri.

****
                Kyuhyun sudah berganti pakaian menggunakan pakaian biasa, gyur berdiri dibelakang mendorong kursi roda kyuhyun.  Kyuhyun hanya diam diatas kursi rodanya begitupun dengan gyuri dia tidak bertanya sama sekali mereka akan kemana. Mereka berjalan tanpa terasa sudah sampai dilobi. Gyuri menghentikan roda kyuhyun.

“Tunggu sebentar disini, aku akan memanggil taksi.” Kata gyuri, kyuhyun hanya mengangguk dingin.

Setelah memanggil taksi gyuri segera menemui kyuhyun. Ia melihat tidak seperti biasanya, kulitnya lebih pucat dari biasanya dan keringat membasahi wajahnya, ia menatap tegang pada seorang pria yang juga menatapnya dengan tatapan yang sangat marah. Gyuri segera menghampiri kyuhyun,

“Kyu.....”

Tiba-tiba pria yang menatap kyuhyun menghampiri kyuhyun lalu memegang kerah baju kyuhyun hingga kyuhyun terangkat.

“Kau.....” teriaknya tertahan, wajahnya benar-benar seperti marah.

“Kenapa kau masih hidup ha?” teriaknya.

“HEY...Yaaa....Lepaskan.” teriak gyuri lalu memegang.  Pria tersebut sadar dengan apa yang ia lakukan lalu melepaskan pegangan tangannya, semua orang melihat apa yang ia lakukan. Dilihat dari pakaiannya pria tersebut seperti seorang dokter. Kemudian ia pergi meninggalkan kyuhyun.

“Kyuhyun-shi, kau tak apa-apa?” tanya gyuri khawatir. kyuhyun tak menjawab sama sekali, gyuri memutuskan untuk membawa kyuhyun kekamar lagi.

                Gyuri pergi ke lobi lagi, ia sudah tak melihat orang yang menyerang kyuhyun, ia penasaran apa hubungannya dengan kyuhyun. Ia bertanya pada seorang suster yang berada disana.

“Suster, kau tahu seorang dokter  sangat tinggi dan masih muda?” tanya gyuri tiba-tiba.

“Tinggi dan masih muda?” suster tersebut seperti berpikir.....

“yang tadi pagi membuat keributan.”

“Ah, yang itu. Dia dokter baru itu, namanya jungmo, dia ganteng tapi sayang sifatnya sangat tidak bagus, cepat marah.” Jawab suster.

“Kau tahu dia dimana?” tanya gyuri.

“Itu.” Tunjuk suster tersebut pada seseorang yang sedang duduk dikursi tunggu. Gyuri melihat ke arah yang ditunjukkan oleh suster. Jungmo sedang membaca cacatan ditangannya, gyuri menghampirinya, ia berdiri didepan jungmo. Jungmo sadar akan kehadirin gyuri, ia menatap gyuri.

“Ada apa?” tanya jungmo sambil berdiri. Gyuri menatap jungmo dari bawah hingga atas, untuk meneliti seperti apa ia.

“Ah, kau wanita kyuhyun?” kata jungmo.

“Apa? Wanitanya? Aku ini dokternya.” Jawab gyuri.

“Kau siapa? Apa hubunganmu dengan kyuhyun?” tanya gyuri to the point.

“Aku? Aku adalah orang yang paling membencinya didunia ini. Puas.” Jawabnya kemudian pergi.

“Tunggu. Aku belum selesai.” Panggil gyuri, ia mengikuti jungmo dari belakang,

“Tunggu.” Teriak gyuri lalu menarik lengan jungmo.

“Kau tahu kyuhyun sakit. Apa kau tak kasihan padanya?” tanya gyuri kesal.

“Kasihan? Hah....” jungmo tersenyum sinis, “Apa dia pernah kasihan pada sahabatnya yang selalu bersamanya dan selalu membelanya? Tanyakan itu pada kyuhyun.” Jungmo menepis lengan gyuri kasar lalu pergi.

****

                Kyuhyun masuk kedalam kamarnya, setealah dua minggu dirumah sakit secara fisik ia telah lebih baik, sekarang ia sudah bisa berjalan meski masih terpincang-pincang. Ia melihat kamarnya yang sama sekali tidak berubah, kamar berwarna biru langit dengan ranjang berada ditengahnya. Tempat yang paling ia sukai dari semua ruangan yang ada dirumahnya, bahkan ia merasa tempat tersebut bukanlah rumah hanya sebuah bangunan mewah tempat appa dan oemmanya singgah, karena terlalu seringnya mereka pergi, sangat sulit untuk bertemu dengan appa dan oemmanya sendiri. Ia teringat masa kecilnya yang sangat kesepian, ia mempunyai unnie tapi unnienya juga tak memperdulikannya, unnienya hanya sibuk bermain dengan teman-temannya sehingga tinggallah ia seorang diri dirumah yang sangat luas ini. Tapi ia tak pernah kesepian lagi semenjak ia bertemu dengan sahabat karibnya jongjin.

Flashback

                Hari ini merupakan hari pertamanya sekolah sma, tak seorangpun menyapanya karena ia terlalu pendiam. Ia hanya duduk dikursi yang paling pojok  untuk menghindar dari tatapan aneh teman-temannya. Ia terlalu malu untuk menyapa maupun disapa, entah kenapa ia seperti ini, kyuhyun membenci dirinya sendiri yang tidak memiliki kepercayaan diri.

“Annyeong.” Sapa seorang siswa berambut pendek, ia tersenyum pada kyuhyun. Lalu ia duduk di samping kyuhyun tanpa permisi. Kyuhyun hanya diam dan berusaha tidak memperdulikannya.

“kenalkan namaku kim jongjin. Ah, hari ini aku benar-benar antusias, kau tahu? Kata yesung hyung masa sma merupakan masa yang menyenangkan, kau akan banyak mengalami pengalaman yang menyenangkan, kau akan memiliki banyak teman, bahkan kau akan banyak memiliki banyak pacar...hahahaha....” jongjin tertawa sendiri oleh candaannya.

“Yang terakhir tentu saja aku bercanda. Aku hanya punya satu orang yang aku cintai.” Kata jongjin lalu menatap kyuhyun sambil tersenyum.

“Kau pasti penasaran dia siapa? Tapi percuma aku tidak akan memberitahumu sampai ia menerima cintaku.” Jongjin terus mengoceh didepan kyuhyun, kyuhyun hanya menanggapi sebisanya. Entah mengapa kyuhyun senang mendengar cerita-cerita jongjin, cerita tentang masa kecilnya, tentang appa dan oemmanya, cerita kisah cintanya, juga cerita tentang hyung yang sangat ia cintai.

                Kyuhyun berjalan menuju kantin, perutnya sudah mulai lapar, ia membeli semangkok ramen yang sangat ia sukai.

“Ini ramennya.” Kata penjual ramen memberikan semangkok ramen panas padanya.

“Ramennya pak.” Kata seorang siswa dengan wajah sanga.

“Sudah habis. Itu yang terakhir.” Jawab penjual ramen.

“Apa? Habis? Kenapa kau menjual sedikit ramen.” Teriak siswa sangar tersebut lalu pergi memegang tangan kyuhyun.

“Ini untukku ya.” Katanya mengambil ramen dari tangan kyuhyun, ia menyeringai senang. Kyuhyun mengalah lalu memberikan ramennya.

“Bukan begitu caranya.” Kata seseorang tiba-tiba datang, ia adalah jongjin.

“Apa mau hah?” tanya siswa sangar dengan nada yang menakutkan.

“kyuhyun-ah. Cara yang benar adalah begini.” Kata jongjin mengambil ramen dari siswa sangar lalu menumpahkan ramen tersebut  ke dadanya, ia berteriak kepananasan sementara itu jongjin memegang tangan kyuhyun kabur.

                Mereka berlari sampai ke belakang bangunan sekolah, jongjin lalu menghentikan larinya, ia dan kyuhyun terengah-engah karena kelelahan, disana terdapat seorang siswa yang sedang tertidur beralaskan tikar kardus,

“Siapa dia?” tanya kyuhyun.

“Siapa?” jongjin melihat kearah yang kyuhyun lihat, “oh dia. Namanya jungmo.” Jongjin menendang perut jungmo keras,

“Auwh.” Jungmo dengan sigap langsung bediri.

“Apa yang kau lakukan hah?” teriak jungmo kesal.

“Bangunlah. Seharian kau tidur. Kau bahkan melewatkan hari pertamamu di sma.” Kata jongjin sepertinya mereka saling kenal pikir kyuhyun. Jungmo sadar akan kehadiran kyuhyun.

“Siapa dia?” tanya jungmo.

“Namaku kyuhyun.” Kata kyuhyun tanpa ditanya.

“Oh.” Kata jungmo cuek.

“Dia teman baru kita.” Kata jongjin lalu merangkul pundak kyuhyun.

“Itu mereka.” Teriak seorang siswa dari kejauhan dibelakangnya ada sekitar lima orang siswa.

“Kau membuat masalah lagi?” tanya jungmo, jongjin hanya tersenyum tanpa merasa bersalah.

“Apa boleh buat.” Kata jungmo sambil mengepalkan tangannya. Tanpa bisa dielakkan lagi mereka pun berkelahi. Kyuhyun bingung harus berbuat apa. Ia hanya melihat jongjin dan jungmo memukul murid-murid yang ingin menyerang mereka. Ia melihat seorang anak akan memukul jongjin dari belakang dengan sebuah balok, tanpa disadari kyuhyun ia mengambil sebuah tongkat besi lalu memukulkannya pada anak yang akan melukai jongjin, jongjin kaget melihat apa yang dilakukan kyuhyun lalu tersenyum kyuhyun pun tersenyum lalu ikut berkelahi membantu jungmo dan jongjin.

                Kyuhyun, jongjin dan jungmo serta enam anak lain yang berkelahit dengan mereka berdiri dilapangan dengan wajah mereka yang babak belur. Mereka dihukum berdiri dilapangan hingga pelajaran sekolah selesai. Kyuhyun menatap jongjin yang berdiri di kanannya lalu kemudian menatap jungmo yang berdiri disamping kirinya, jungmo dan dan jongjin pun menatapnya dan menatap satu sama lain.

“Wajahmu jelek sekali.” Kata mereka berbarengan, lalu mereka tertawa bersama.

                Mereka pun dihukum selam seminggu membersihkan alat-alat oleh raga, hal tersebut membuat mereka semakin dekat. Kyuhyun tak lagi menjadi seorang pemurung, ia menjadi orang yang ceria dan penuh kepercayaan diri.

3 tahun kemudian

                Jongjin terus melap bola basket, tatapannya kosong ia seperti memikirkan sesuatu, kyuhyun dan jungmo yang juga sedang melap bola basket saling bertatapan.

“Ada apa dengannya? Dia terus melap bola yang sama.” Tanya kyuhyun pada jungmo.

“Entahlah. Aku sudah selesai lima bola tapi dia masih tetap dengan bola yang sama. Apa dia gila?” tanya jungmo asal.

“Jangan sembarangan.” Kyuhyun mendekati jongjin ia menempelkan tangan kanannya dikening jongjin dan tangan kirinya dikeningnya sendiri.

“Tidak panas.” Kata kyuhyun.

“Hey. Kau kenapa?” teriak jungmo, jongjin tersentak hingga melepaskan bola ditangannya.

“Kalau kau khawatir dengan hasil kelulusan kita, tenanglah. Aku yakin kita bertiga bisa lulus.” Kata kyuhyun menenangkan. Jongjin mengeleng, ia menundukkan kepala murung.

“Kau kenapa? Ceritakan pada kami?” tanya jungmo tak sabar. Tiba-tiba saja jongjin tersenyum malu.

“Wah, sudah gila nih anak.” Kata jungmo asal.

“Ah, aku tahu.” Teriak kyuhyun teringat sesuatu, “Pasti kau memikirkan perempuan itu. Benarkan?” tanya kyuhyun, jongjin tersenyum malu.”

“Perempuan? Siapa?”

“Jangan bilang kau....” kyuhyun menutup mulutnya tidak percaya.

“Apa sih? Aku tidak mengerti.” Jungmo kesal karena ia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

“Hmm....dia sudah menerimaku. Orang yang aku cintai sejak kecil menerima cintaku.” Jelas jongjin.

“Benarkah? Chukae.” Kata jungmo lalu memeluk jongjin.

“Siapa orang itu? Orang yang selama ini mengambil hatimu? Bukankah kau berjanji akan memberitahukannya padaku setelah kau diterima olehnya.” Pinta kyuhyun, ia  benar-benar penasaran.

“Tentu saja. Aku kan sudah berjanji, namanya han....”

Kreeekkk, seseorang membuka pintu.......



Endback

“Kau istirahlah. Oemma akan menyuruh pelayan membawakanmu makanan.” Kata kyuhyun oemma membangunkan kyuhyun dari ingatan masa lalunya, oemmanya menuntun kyuhyun berbaring di tempat tidurnya. Lalu pergi. Kyuhyun menatap foto disamping tempat tidurnya. Dalam foto tersebut ada dia, jungmo, dan jongjin yang sedang tersenyum ceria. Ia kemudian menjatuhkan foto tersebut kelantai kemudian menutup matanya.

Duaaaaaarrr....kyuhyun kembali membuka matanya karena suara petir, hujan turun dengan deras. Yang membuatnya kaget bukanlah suara petir tapi karena kehadiran seorang pria yang berdiri di sudut kamar dekat jendela, cahaya petir sekilas memperlihatkan wajahnya, ia menatap kyuhyun tajam, tatapan matanya sangat menakutkan bagi kyuhyun, tatapan mata orang tersebut membuatnya teringat dengan luka di hatinya.

“Kenapa kau selalu mengikutiku?” teriak kyuhyun.

“Kemanapun kau pergi, aku akan selalu bersamamu.” Katanya berjalan perlahan menuju kyuhyun.

“aku akan selalu membuatmu menderita. Kecuali......” ia tersenyum pada kyuhyun, senyuman yang sama menakutkannya dengan tatapan matanya yang tajam. Kyuhyun menelan ludahnya entah apa yang akan dia katakan selanjutnya.

“Kau MATI.”

“PERGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII......” teriak kyuhyun, tangannya memegang kepalanya yang semakin sakit, suara petir dan hujan mengiri teriakan kyuhyun.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar