#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Selasa, 18 Januari 2011

(FF) Three Man Story Part 1

By : Yessis
Cast : Alcheon, Kibum, Donghae, Kim jong woon, kyuhyun

            Dalam suatu cerita terdapat tiga orang peran utama, mereka adalah tiga orang pria yang memiliki banyak perbedaan yang disatukan dalam satu oraganisasi yaitu organisasi intelegen dunia. Mereka digabungkan dalam satu misi, misi yang menjauhkan mereka dari kehidupan normal mereka.
            Alcheon umur 30 tahun agama islam seorang tentara, memiliki sifat kepemimpinan, tenang, dan pintar dalam menganalisa, dia termasuk tentara yang paling cemerlang, kemampuan menembaknya sangat hebat dan diusianya yang masih muda jabatannya sudah jenderal tinggi. Masuk sekolah ketentaraan sejak umur 18 tahun, ayahnya adalah seorang jenderal pasukan. Dia sangat dekat dengan ayahnya, ketika dia berumur 15 tahun ayahnya gugur dimedan perang, ia ingin mengikuti jejak ayah dalam membela negara. Keluarga satu-satunya adalah ibunya, ia sangat mencintai dan patuh  pada ibunya. Dia tinggal di Arab saudi sedang ibunya tinggal di Yaman
    
        Kibum umur 22 tahun agama kristen memiliki IQ  160, pintar dalam hal science dan teknologi, kekurangannya tidak bisa beladiri. Anak dari pengusaha kaya di amerika, merupakan harapan terbesar ayahnya karena dia adalah satu-satunya anak laki-laki ke empat dari lima bersaudara, ketiga kakaknya telah menikah dan tinggal bersama suami mereka, sedangkan adik perempuannya masih berumur lima tahun tinggal bersama orangtuanya. Kibum sangat menyukai ilmu pengetahuan sedangkan ayahnya meinginkannya kuliah bisnis. Karena perbedaan ini, Kibum kabur dari rumahnya sejak lulus sma ketika umurnya 12 tahun, dia melakukan akselarasi agar dapat lulus cepat. Berkat beasiswa dia bisa lulus doktoral dan menjadi dosen di oxford Inggris.
            Donghae umur 23 tahun agama buddha sangat lemah dalam pelajaran science, bisa berbagai bahasa seperti inggris, prancis, spanyol, arab, jepang, mandari dan bahasa latin. selain itu juga pintar dalam olahraga dan beladiri, dan mudah akrab dengan orang lain. Sifatnya sangat polos dan selalu ceria seperti anak kecil. Kini ia seorang atlit  olahraga cabang kungfu china, selain atlit juga seorang pelatih. Tinggal bersama kedua orang tua dan kakak perempuan satu2nya di China.
             Ketiganya lahir dari latar belakang keluarga yang sangat berbeda dan tanah kelahiran yang berbeda, kini merka disatukan dalam misi kemanusiaan untuk menemukan oraganisasi senjata ilegal yang memproduksi senjata biologis dan nuklir disebut organisasi terlarang. Perang dunia ketiga bisa meletus kapan saja, oleh karena itu mereka harus berhasil menjalankan misi ini.
            Mereka dikumpulkan dalam ruangan yang sangat gelap sehingga wajah meraka tak terlihat satu sama lain. Beberapa orang datang kedalam ruangan, salah seorang dari mereka berkata,
”selamat kalian terpilih, selanjutnya hidup kalian akan sangat sulit, selama kalian menjalankan misi, kalian tidak boleh berhubungan dengan keluarga kalian, dan kalian tahu apa konsekuensinya ketika kalian masuk kedalam oraganisasi ini.”.
semuanya terdiam dan berpikir. Mereka tahu konsekuensi masuk kedalam oragnisasi mereka, mereka akan kehilangan kehidupan mereka yang dulu dan menjadi orang lain, mereka bahkan tak tahu apakah mereka bisa kembali pada keluarga mereka. Selama satu tahun ini mereka tidak akan melakukan misi apapun agar menghilangkan latar belakang mereka yang sebenarnya, dan mereka akan tinggal bersama. Dan selama mereka menjalankan misi ini harus menjadi orang biasa yang memilki kemampuan rata2 manusia biasa.
            Satu tahun berlalu, mereka mendapatkan misi pertama yaitu memata2i seorang pejabat korea utara yang diduga berhubungan dengan organisasi terlarang. Mereka sedang berkumpul untuk mrancang rencana mereka. Alcheon yang ditunjuk sebagai pemimpin mereka berkata,
”kita harus masuk dalam berbagai sudut kehidupan pejabat tersebut, agar lebih mudah mencari informasi.”, Kibum terlihat sedang berfikir,
lalu Donghae berkata ” artinya kita harus mendekati keluarga pejabat itu juga?”,
”tepat.” jawab alcheon.
Kibum langsung membuka laptopnya dan melihat beberapa data dan menjelaskan beberapa data
”nama pejabat ini Kim yong ha memiliki seorang istri bernama Kim go nyu dan seorang anak perempuan satu2nya bernama kim jung ha yang masih sekolah di sma, jadi kita bisa mendekati ketiga orang ini.”,
Donghae kemudian menanggapi, ”aku akan mendekati anaknya karena wajahku masih cocok jadi siswa sma, iya kan?”
Donghae memperlihatkan senyumnya smanis mungki agar mereka percaya, Kibum menimpali dengan sangat dingin
”bahkan otaknya pun masih seperti anak sma.” wajah Donghae merengut tak rela otaknya dianggap masih otak anak sma, alcheon pun melerai mereka
”sudah-sudah tidak perlu bertengkar. Renacannya seperti ini...........” merekapun sibuk mendiskusikan rencana mereka, mereka tak sadar ada seseorang berambut putih memperhatikan mereka melalui layar tv, dia tersenyum penuh misteri.
            Alcheon melamar menjadi bodyguard Tn. Kim, menjaga Tn. Kim selama 24 jam. Donghae menyamar sebagai siswa pindahan dari China, sedangkan Kibum menyamar sebagai koki. Kibum terus murung karena mendapatkan tugas yang tak menyenangkan,
“kenapa harus aku jadi koki, kak kenapa bukan kakak saja.” Kibum masih belum rela harus menyamar jadi koki, Donghae kemudian menimpali dengan wjaahnya yang tersenyum geli,
“asisten koki bukan koki, kamu yang paling cocok jadi asisten koki, Ny. Kim itu suka sekali dengan pria yang tampan dan dingin seperti kamu. Coba kalau kamu jadi bodyguard, apa kamu bisa berkelahi dengan penjahat, lagian mana mau Tn. Kim menerima kamu yang lembek seperti ini.” Donghae mengangkat tangan Kibum sambil menunjukkan otot Kibum yang tidak terlalu kekar, kemudian Kibum mengibaskan tangannya, Donghae semakin senang melihat tingkah Kibum yang sedang marah,
”atau Donghae, dia kan pintar tuh ngambil hati orang lain, aku bisa jadi siswa, wajahku masih cocok jadi siswa sma.” rajuk Kibum pada alcheon.
Alcheon yang memasang wajah serius meskipun tak sepenuhnya bisa menyembunyikan senyuman gelinya berkata
”justru bahaya kalau kamu jadi siswa sma, kamu suka tidak bisa mengendalikan diri jika sudah berhadapan dengan science, jika itu terjadi kamu akan menarik perhatiaan orang lain, Donghae lebih cocok karena kemampuannya setara dengan siswa sma.”,
Donghae langsung menimpali, ”kakak sebenarnya mau membelaku atau mengejekku?”,
Donghae tidak rela kemampuannya dianggap setara dengan siswa sma. Perdebatan mereka berakhir ketika waktu  menunjukkan tengah malam.

            Alcheon yang mempunyai kemampuan yang luar biasa sebagai bodyguard langsung dipilih sebagai orang2 pilihan yang akan menjaga Tn. Kim kemanpun ia pergi. Selain itu Tn. Kim sangat menyukainya yang tidak hanya pintar menjaga tapi juga pintar menganalisa apalagi dia masih muda membuatnya semakin percaya pada alcheon. Kini alcheon menemani Tn. Kim bertemu dengan kepala tentara Rusia, mereka sedang merenacanakan untuk memperkuat persenjataan di negara masing2, sayang alcheon belum dipercaya untuk masuk menemani Tn. Kim dalam perundingan tersebut. Dengan alat penyadap yang ditampelkan alcheon di baju Tn. Kim, ia dapat mendengarkan percakapan mereka. Dari perundingan tersebut belum terlihat hal yang mencurigakan tentang organisasi terlarang. Setelah selesai perundingan, alcheon menemani Tn. Kim kembali ke gedung pemerintahan, dijalan ada dua orang pengendarai motor yang yang mencurigakan, motor itu melaju mendekati kaca Tn. Kim, orang yang dibonceng menodongkan pistolnya pada Tn. Kim, beruntung alcheon yang berada dibelakang mobil Tn. Kim sigap dan menembak orang yang memegang pistol. Sementara si pemegang pistol jatuh, yang mengendari motor kabur lalu di kejar oleh mobil yang ditumpangi alcheon. Aksi kebut2an itu berlangsung alot hingga akhirnya motor itu menabrak gerobak makanan, alcheon turun dari mobil dan mengejar pengendara motor, si pengandara motor menodongkan pistolnya pada seorang perempuan pemilik gerobak makanan. Dengan perkiraan yang tepat alcheon menembak tangan pengendara motor sehingga pistolnya terjatuh, lalu alcheon berusaha melumpuhkan si pengendara motor tapi sayang alcheon terlambat, si pengendara motor telah mati memakan racun. Perempuan pemilik gerobak terlihat shock dengan kejadian yang menimpanya, alcheon mendekatinya berusaha menenangkan, tiba2 perempuan itu pingsan.
            Donghae yang menikmati penyamarannya sudah bisa beradaptasi dengan teman2nya dalam sekejap dia sudah memiliki banyak teman dan menjadi orang yang populer. Tapi tugasnya tak semudah yang ia bayangkan, menarik perhatiaan orang adalah keahliannya tapi targetnya sama sekali tak tertarik padanya. Anak Tn. Kim, kim jung ha sulit untuk di dekati, dia seorang yang pendiam dan tidak memiliki banyak teman, ketika belajar dia serius mengikuti pelajaran, tak menghiraukan teman2nya yang kadang2 ribut karena bosan, ketika istirahat dia akan pergi keruangan musik dan melihat semua alat musik disana kadang dia membersihkannya tanpa memainkan alat musik tersebut. Donghae terus memperhatikan gerak gerik jun ha hingga ia siap untuk menyapanya. Ketika belajar, guru bahasa prancis menyuruh muridnya untuk membentuk kelompok drama, anak2 langsung ribut membuat kelompok ketika gurunya keluar. Donghae yang baru masuk sekolah mendapat banyak tawaran dari teman2nya untuk masuk kelompok mereka, lalu Donghae maju kedepan mendekati kursi jun ha, jun ha menatapnya kemudian,
Donghae tersenyum berkata, ”mau masuk kelompokku?”,
jun ha bangkit dari tempat duduknya,
”terserah”
kemudian berlalu keluar kelas. Anak2 ribut karena Donghae mengajak jun ha si anak aneh yang merupakan julukan dari teman2nya, tapi mereka tak berani mengganggu jun ha karena dia adalah anak pejabat tinggi negara.
            Kibum termangu didapur rumah Tn. Kim, ia teringat pembicaraannya kemarin malam bersama alcheon dan Donghae,
”kenapa harus aku yang jadi koki, aku kan ga bisa masak.” Kibum kaget harus disuruh jadi koki, alcheon kemudian menjelaskan,
”kamu bukan menjadi koki, tapi asisten koki, kebetulan kokinya temanku, jadi aku bisa merekomendasikan kamu padanya.”, Kibum masih belum rela,
”tapi kak,,,”,
Donghae menepuk pundak Kibum, ”sudah terima saja, kamu sangat cocok jadi koki..ha..ha...ha...” Donghae tertawa puas membayangkan seorang Kibum yang tidak bisa masak harus menjadi koki.
Pak kyung membuyarkan lamunan Kibum, ”ikut aku, bawa makanan2 ini ke meja makan.”,
Kibum mengangguk kemudian mengambil mangkok berisi sayur ke meja makan. Disana sudah ada Tn. dan Ny. Kim beserta anaknya jun ha, mereka tak banyak bicara, hanya bicara jika perlu,
Tn. Kim memperhatikan Kibum, ”kamu baru disini?”,
Kibum menjawab, ”ya.”,
”siapa namamu?” tanya Tn. Kim,
”nama saya Kibum.”, pak kyung yang baru datang membawa makan langsung berkata,
”maaf saya tidak memperkenalkannya terlebih dahulu pada tuan, dia keponakan saya datang dari kampung.”, Tn. Kim melanjutkan makannya,
”tak apa2 yang penting nyonyamu sudah setuju.”
Mereka melanjutkan makan dengan keheningan. Bagi Kibum menjadi asisten koki lebih melelahkan daripada harus memecahkan kode suatu rahasia, dia harus berurusan dengan alat2 dapur, memotong bawang yang membuat matanya terus menangis, merebus sayuran yang membuat kaca matanya berembun, memotong ikan dan ayam yang sangat sulit untuk melakukannya.
            Kibum kesal mendapat peran menjadi koki, semenjak pulang kerja dia diam saja. Donghae yang usil terus mengganggunya dengan menceritakan kegiatan disekolah barunya. Donghae   memeluk Kibum dari belakang, Kibum berusaha melepasnya,
”bagaimana penyamaranmu, apa kamu menikmati penyamaranmu, apa sudah bertemu dengan Ny. Kim? Apa dia cantik seperti putrinya?.”, Kibum melepaskan tangan Donghae,
”sudah, tapi hanya melihatnya dari jauh. Orangnya cantik lebih ccantik dari putrinya”,
Donghae tersenyum, ”ckckck, sudah ada yang menikmati pekerjaannya nih.”, wajah Kibum merah karena marah, Kibum kemudian mengalihkan perhatian,
”kakak katanya berhasil menangkap orang yang akan membunuh Tn. Kim ?”, alcheon kemudian menjawab,
”ya, tapi sayang keduanya mati bunuh diri, sekarang masih belum diketahui siapa yang berniat membunuh Tn. Kim. Donghae bagaimana kamu dengan jun ha, ada perkembangan apa?”, Donghae kemudian duduk dan memutar2 ujung rambutnya berkata
”orangnya sulit sekali didekati sama seperti Kibum bahkan lebih parah.”, alcheon mendekat dan memegang pundak Donghae,
”kamu pasti bisa, aku yakin.” alcheon tersenyum,
”nah, kalau begitu kalian mau makan apa? Nanti aku masakkan.”, Donghae dan Kibum berebut ingin makanan kesukaan mereka yang dimasak. Alcheon tersenyum melihat tingkah Kibum dan Donghae, mereka sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Sejak kecil dia tak merasakan punya saudara dengan bertemu mereka mengisi hari2nya yang sepi karena jauh dari ibunya. Begitupun dengan Kibum dan Donghae menganggap alcheon seperti kakak sekaligus ayah bagi mereka. Bagi kibum meskipun Donghae sering bertengkar dengannya tapi ia merasa senang, Donghae membuatnya teringat pada adiknya yang paling kecil yang belum sempat ia lihat karena kabur dari rumah. Donghae menganggap Kibum seperti kakak perempuannya yang sering bertengkar dengannya, dari segi umur Donghae lebih tua tapi Kibum menganggap donghae  sebagai adiknya.
            Alcheon berada diruangan yang dari dulu tidak ia sukai, bau menyengat obat membuatnya tidak nyaman, tangannya memegang bunga. Seorang permpuan yang cantik terbaring ditempat tidur, melihat alcheon datang ia berusaha duduk dan memberi salam padanya,
aacheon berkata, ”bagaimana keadaamu? maafkan kejadian yang menimpamu kemarin, semua biaya rumah sakit akan ditanggung oleh Tn. Kim.”
alcheon kemudian memberikan bunganya pada perempuan dihadapannya, perempuan itu menerimanya dan tersenyum, kemudian berkata
”terimakasih.”,
alcheon berkata. ”oh ya, perkenalkan aku alcheon bodyguard Tn. Kim, Tn. Kim menyampaikan permintaan maafnya karena telah menyusahkanmu.”,
”alcheon kamu orang barat? Bahasa koreamu fasih sekali.” kata perempuan dihadapannya,
”aku dari arab dan sudah tinggal lama disini. Kalau begitu aku pergi dulu.” alcheon kemudian berpamitan ketika membalikkan badannya, perempuan itu berkata,
”namaku hengja, senang bertemu denganmu.”, alcheon kembali membalikkan badannya dan tersenyum, dan perempuan itupun membalas dengan senyuman.
           
Ketika sampai dirumah Tn. Kim, ia segera menemuanya tuannya. Tn. Kim sedang duduk diruang baca, alcheon hanya terdiam didepanpintu memperhatikan Tn. Kim yang sedang melihat album foto.
”masuklah.” kata Tn. Kim yang sepertinya sadar akan kehadirannya, alcheon kemudian bediri didepan Tn. Kim dan menganggguk untuk membari salam pada tuannya.
”saya sudah kerumah sakit, hengja baik2 saja.” lapor alcheon.
Tn. Kim menutup album fotonya dan berkata ”jadi namanya hengja, kamu harus terus memantaunya, aku tak ingin ada orang yang tak bersalah terluka karena aku.”,
alcheon memandang Tn. Kim dan berkata,
”siap.” kemudian dia pergi dari ruangan itu.

Donghae masih kebingungan mendekati jun ha, jun ha selalu menghindar darinya, tapi bukan Donghae namanya kalau menyerah. Ketika pelajaran olah raga, siswa putri bermain lempar bola, jun ha yang ikut bermain diam saja tidak menghiraukan teman2nya bermain, dia hanya diam berdiri ditengah lapangan. Donghae terus memperhatikannya, seorang temannya bernama bonngi mendekat menepuk pundak Donghae,
”melamun aja, aku perhatikan kamu selalu melihat jun ha, apa kamu menyukainya.”, Donghae berkata,
”tidak”, dia kemudian tersadar,
”maksudnya tidak salah lagi.” dia tersenyum pada temanya,
”mau tahu cara mendapatkan wanita, begini caranya..............”, Donghae tidak mendengarkan pembicaraan temannya pikirannya dipenuhi strategi yang harus ia lakukan agar dapat menarik perhatian jun ha, diseberang sebuah bola menuju jun ha yang masih mematung di lapangan, Donghae berlari dan menjadikan mukanya sebagai tameng bagi jun ha, sehingga wajahnya terkena bola, hidungnya berdarah, orang2 berkumpul menolongnya sedang jun ha pergi dari lapangan, anak2 sangat benci melihat sikap jun ha seperti itu.
           Donghae masuk kelas setelah hidungnya di obati di ruang kesehatan, semua teman memperhatikannya penuh prihatin,
Donghae tersenyum dan berkata. ”aku baik2 saja tak perlu khawatir, oh ya ad yang tahu jun ha dimana? Apa dia baik2 saja.”,
siswa perempuan yang memegang kipas berkata, ”kamu yang terluka kenapa harus menanyakan keadaan jun ha yang baik2 saja, kami sudah memberikannya hukuman.” semua temannya mengangguk.
”Hukuman?”
            ”ternyata kamu disini.” Donghae menghampiri jun ha yang sedang mengaduk2 ember berisi sabun. Donghae tahu jun ha pasti tak tahu caranya memandikan seekor kuda, hampir satu jam jun ha mengaduk2 ember berisai sabun, Donghae mangambil sikat yang dipegang jun ha, jun ha terperanjat karenanya. Donghae kemudian menggosok punggung kuda. Jun ha berdiri dan menghampiri Donghae,
”ajari aku memandikannya.”, Donghae terdiam, akhirnya ada  kemajuan batinnya. Donghae memberikan sikat yang lain pada jun ha,
”lihat caraku menggosok ya, begini....”. Donghae memperlihatkan caranya menggosok  punggung kuda, lalu jun ha mengikuti caranya dengan sedikit kikuk, Donghae melihat pekerjaan jun ha dan berkata
”kulit kuda itu akan tipis jika kamu menyikatnya hanya dibagian itu saja.”, mendengar perkaataan Donghae, jun ha pindah kebagian kulit kuda yang lain, Donghae mengambil beberapa ember air bersih dan menyiramkannya pada kuda. Kuda tersebut mengibas2kan kepalanya sehingga airnya mengenai Donghae dan jun ha, jun ha menjerit kemudian tersenyum, ini pertama kalinya Donghae melihat senyuman jun ha, senyumannya sangat manis. Donghae mengelus2 kepala kuda dan menyuruh jun ha melakukannya juga, jun ha sedikit ragu lalu Donghae menarik tangan jun ha dan menempelkankannya dikepala kuda, jun ha sedikit kaget kemudian tersenyum ketika mengelus2 kepala kuda tersebut, berhasil pikir Donghae.

            Bukan Kibum namanya jika tak berusaha sebaik mungkin untuk menyamar, ketika semua orang didapur pulang kerumahnya, Kibum tetap berusaha membuat kue yang bisa ia berikan pada Ny. Kim, dia berharap dapat mendekati Ny. Kim dengan cara ini. Dapur sudah sperti kapal pecah karena ulah Kibum. Seseorang masuk kedapur,
”sedang apa ?” tanya Ny. Kim, Kibum kaget melihat Ny. Kim ada didapur,
”maafkan aku mengacaukan dapur anda, tapi aku janji akan membereskannya.
”Kibum mulai membenahi semua perabotan dapur yang berserakan dimana2, Ny. Kim tersenyum,
”mau aku ajari cara membuat kue?”, selanjutnya Ny. Kim mengajari Kibum cara membuat kue, Ny. Kim tidak hanya cantik tapi juga pintar memasak, Kibum terkesan melihatnya. Setelah kuenya matang, Ny. Kim menyuruh Kibum untuk mengantarkannya keruangan Tn. Kim dan nona jun ha. Ketika keruangan Tn. Kim, Kibum berpapasan dengan alcheon, mereka berakting seolah tak saling kenal. Selanjutnya, Kibum mengantarkan kue ke kamar jun ha, dia mengetok pintu kamar jun ha beberapa kali, suara langkah kaki mendekati pintu lalu membukanya, seorang perempuan cantik membuka pintu dan berkata,
”kakak...”, Kibum berkata,
”saya Kibum asisten koki, saya membawakan kue untuk nona.” Kibum menyerahkan kuenya pada Kibum.”, jun ha mengambil kuenya,
”oh ya, terimakasih.”, ” anda sedang belajar? Jangan tidur terlalu malam nanti merusak kesehatan.” Kibum menganggukan kepala untuk berpamitan , jun ha mengenyitkan dahi mendengar nasihat Kibum, selama ini tak ada yang memperhatikannya dirumah.

            ”Bagaimana apa sudah ada perkembangan?” tanya alcheon pada Kibum dan Donghae, Donghae menggelengkan kepalanya,
”tak ada yang aneh kecuali jun ha orang yang aneh?”,
”aneh seperti apa maksudmu?” tanya alcheon sedangkan Kibum masih belum mengalihkan perhatiannya dari laptop,
”dia anak yang pendiam, sulit untuk mendekatinya.” jawab Donghae,
”bagaimana denganmu Kibum?” tanya alcheon, Kibum melirik pada alcheon dan kembali melihat laptopnya,
”aku berhasil membuat kue.”,
”bukan itu yang aku tanyakan.”, Kibum kemudian dudukk dengan serius dan berkata,
”aku berhasil mencuri data Tn. Kim, sekarang aku sedang melihatnya.”,
”kerja bagus.” kata Donghae sambil menepuk2 pundak Kibum, seolah2 dialah yang berjasa, Kibum memasang muka mengancam untuk tidak menyentuhnya. Donghae hanya tersenyum dan pindah duduk kesebelah alcheon. Data-data tersebut mencatat pembelian dan penjualan senjata negara korea utara, semua penjual senjata dan pembeli senjata menggunakan kode nama sehingga tidak dapat diketahui dari organisasi apa mereka, legal atau ilegal.
            Kibum melihat jun ha yang duduk ditaman sedang membersihkan biolanya. Kibum menghampirinya membawakan kue yang dibuatnya sendiri untuk pertama kalinya,
”permisi, saya membawakan kue, ini kue pertama saya semoga anda suka.” Kibum meletakkannya di meja, Kibum terus berdiri memperhatikan jun ha dengan biolanya, merasa diperhatikan jun ha memandang Kibum, Kibum tersenyum kemudian berkata,
”kenapa biolanya tidak dimainkan? Sepertinya biola itu sudah bersih, tidak perlu dibersihkan lagi.”, jun ha kembali membersihkan biolanya dan bekata,
”pergilah.”
            ”Kibum, kak alcheon belum pulang ya? Aku lapar nih.” tanya Donghae yang baru pulang dari rumah temannya untuk mengerjakan tugas sekolahnya, Kibum menjawab,
”belum.”,
”ah kau kan sudah jadi asisten koki, masaklah untukku, aku lapar sekali.” mohon Donghae,
”dilemari ada mie ramen, masaklah sendiri.” Kibum tak menghiraukan Donghae yang memasang muka memelas untuk dimasakkan. Akhirnya Donghae menyerah dan masak mie ramen sendiri. Donghae berkata,
”bum, aku merasa aneh dengan jun ha, dia sering sekali keruangan musik tapi dia tidak bermain musik disana, dia hanya membersihkan alat2 musik disana.” kata Donghae lalu langsung melahap mie ramennya, Kibum menghentikan aktivitasnya melihat data kemudian menatap Donghae, Donghae agak bingung ditatap seperti itu,
”kenapa? Mau ramen? Tapi maaf aku hanya memasak sedikit tidak cukup untuk berdua.” Donghae memegang erat mangkuk ramennya, khawatir diambil Kibum,
”kalau kau ingin mendekati jun ha, ajari dia beramain biola.”,
”kenapa?” tanya Donghae, kepalanya dimiringkan sedikit karena tidak mengerti,
”aku mendapat informasi dari pak kyung, koki masak disana. Keluarga ini berubah menjadi dingin setelah kecelakaan yang dialami oleh kim min ju, anak sulung dalam keluarga itu, dia mengalami kecelakaan mobil ketika akan berangkat untuk konser musik dua tahun lalu. Dalam kecelakaan semuanya selamat kecuali kim min ju. Semua sayang padanya termasuk adiknya jun ha, jun ha sangat dekat dengan kakaknya, jun ha menjadi pemurung setelah kematiaan kakaknya. Kurasa kau akan bisa dekat dengannya jika bisa mengajarinya bermain biola.” jelas Kibum, Donghae menyelesaikan makannya kemudian minum jus apel kesukaannya,
”tentang kecelakaan itu aku sudah tahu, tapi kalau bermain biola aku menyerah, tak bisa sama sekali. Aku akan mendekatinya dengan caraku sendiri.” Donghae mengepalkan tangannya, Kibum hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Donghae yang terlalu percaya diri.
            Donghae mengintip jun ha yang sedang membersihkan alat musik, lalu dia memanggil jun ha. Jun ha menengok padanya, Donghae mendekat lalu memperlihatkan sesuatu dari balik tangannya sebuah hamster lucu menggeliatkan tubuhnya, jun ha melihatnya takjub lalu Donghae memindahkan hamsternya ketangan jun ha.
”untukmu.” kata Donghae lalu dia lari keluar, jun ha masih memperhatikan hamsternya dia tersenyum melihat hamster yang ada ditangannya tertidur.
            Jun ha melihat hamsternya yang berlari2 dikandangnya, kadang dia tersenyum melihat tingkah hamsternya. Seseorang mengetuk pintu kamarnya, lalu jun ha membukanya. Kibum membawa beberapa wartel yang diminta jun ha, Kibum melihat ada hamster di kamar jun ha,
”hamster yang lucu, siapa namanya?” tanya Kibum,
”Donghae.” jawab jun ha,
Kibum mengernyitkan dahinya, ternyata Donghae berhasil mendekati jun ha pikirnya. Jun ha memberi makan hamsternya, Kibum masih tetap disana, melihat biola di atas kursi disampingnya terdapat kertas berisi note2 musik judulnya putri salju, Kibum mengambilnya dan memainkan biolanya, jun ha terkejut lalu terdiam melihat Kibum memainkan biolanya. Sesaat keadaan hening, Kibum yang selesai mainkan biola berkata,
”maaf aku tidak minta ijin memainkannya, aku hanya merasa sayang jika biola sebagus ini tidak dimainkan.”, jun ha berdiri berjalan kearah Kibum, dia berkata
”kakak.”,
jun ha menatap kibum kemudian mulai menangis,
”aku sangat merindukanmu kakak.”, Kibum meletakan biolanya ketempat semula,
”aku Kibum asisten koki disini, tapi jika nona mau menganggapku kakakmu, saya tidak keberatan.” Kibum tersenyum memperlihatkan ketulusannya, jun ha masih meneteskan air mata tapi kini ia tersenyum, senyuman yang sangat lebar. Kini jun ha menjadi lebih ceria, dia sering tertawa bermain bersama Kibum, semua orang dirumah senang melihat nona mereka kembali ceria terutama Ny. Kim , mereka bertiga sering mengobrol bersama. Kibum tak menyangka betapa menyenangkannya punya keluarga, dulu dia tak menghiraukan keluarganya hanya sibuk belajar dan mencetak prestasi agar orang lain menghormatinya.
            Disekolah jun ha membawa sebuah kotak berwarna cokelat yang dibungkus pita berwarna putih, ia berikan kotaknya pada  Donghae ketika mereka berada diruang musik, Donghae sangat senang menerimanya,
”untukku....wah..... terimakasih.” kata Donghae, jun ha tersenyum, lalu Donghae membuka kotaknya, didalamnya terdapat beberapa buah cokelat bulat, Donghae lalu memakannya,
”aku membuatnya bersama kakak, terimakasih hamsternya dan terimakasih mau menjadi temanku.”, Donghae berhenti makan ia bingung bagaimana jun ha bisa punya kakak lagi padahal kakaknya sudah meninggal dunia.
”kamu punya kakak?” tanya Donghae, jun ha menjawab
”bukan kakak kandung, namanya Kibum dia koki masak dirumahku.”,
”apa?” Donghae terkejut mendengarnya, bagaimana mungkin Kibum yang dingin bisa meluluhkan hati jun ha sangat tidak masuk akal.

            Pesta ulang tahun Tn. Dan Ny. Kim diadakan secara meriah hampir semua pejabat pemerintahan datang termasuk presiden korea utara, kim jong il. Presiden dan Tn. Kim terlihat akrab sekali mereka berbincang2 sambil sesekali tertawa, Ny. Kim menemani Tn. Kim menyapa tamu-tamu yang berdatangan. Donghae yang berpakaian rapih mendekati Kibum yang sedang sibuk menyiapkan makanan pesta,
”bagaimana bisa jun ha mau menjadi adikmu?” tanya Donghae penuh selidik bahkan matanya ikut disipitkan untuk menambah kesan angker tapi yang ada Kibum hanya tersenyum,
”just think.” kata Kibum, telunjuknya menunjuk ke kepalanya, Donghae hanya cemberut mendapat jawaban seperti itu.
”kamu kenapa bisa ada di pesta ini?” tanya Kibum,
”just think.”balas Donghae meniru gerakan Kibum lalu pergi begitu saja, Kibum hanya bisa geleng2 kepalanya.
Seseorang laki-laki dengan mata yang sangat sipit terlihat tidak tertarik dengan pesta tersebut, dia datang hanya untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang anak yang akan mewarisi kekuasaan ayahnya. Presiden memperkenalkannya kesemua kenalannya di pesta. Dia tersenyum penuh bangga. Semua orang memujinya hanya untuk menarik simpati ayahnya. Dia adalah kim jong woon, setelah selesai jong woon menarik diri dari obrolan yang membosankan baginya. Jong woon mengedarkan pandangannya dan melihat jun ha di sebuh balkon sedang menyendiri kemudian jong woon menghampirinya.
            Donghae yang dari tadi berkeliling mencoba segala jenis makanan terduduk lemas karena perutnya sudah hampir mau pecah. Dia melihat jong woon dan jun ha seperti sedang mengobrol serius, mimik muka jun ha terlihat menegang dsn jong woon pergi meninggalkannya. Donghae pergi menghampirinya, jun ha terlihat menahan tangisnya,
”ada apa?” tanya donghae,
jun ha tak menghiraukan donghae kemudian pergi. Tiba-tiba lampu mati, panitia penyelenggara sibuk karena tiba-tiba lampu mati stetelah lima menit kemudian lampu menyala kembali kemudian seorang wanita berteriak, dia adalah Ny. Kim yang melihat suaminya tergeletak lemah dilantai. Alcheon yang dari tadi berada di dekat Tn. Kim memeriksanya tapi Tn. Kim sudah tak bernyawa, semua orang kaget dan penjagaan terhadap presiden diperketat karena khawatir ada penyusup yang berusaha membunuh presiden.

TBC

Artikel Terkait

3 komentar:

  1. Ko ga ada kyu? kalo gini kan jadi mengingatkan aku masa-masa indah ma Donghae,kalo gini mah kyura adalah Donghae Yessis adalah Kibum, nah loh kita selingkuh ma mantan kita:) gmn kalo kyu jadi salah satu orang yang diselidiki ato salah satu jahatnya cos mukanya mendukung:). Tapi ffnya udah bagus banget, ni ff terbaikmu, aku tunggu kelanjutan ceritanya

    BalasHapus
  2. Hahaha....aku juga ngga ngeh, tapi aku paling suka sama alcheon, sangat dewasa...^^

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus