#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Senin, 13 Februari 2012

(FF) Looking For Appa Part 1

FF ini membuatku galau, galau karena inspirasinya bermunculan begitu saja sehingga aku tak bisa membendungnya, aku sampai ga bisa tidur siang karena ingin membuat ff ini, (tidur malam sih masih tetep bisa...hehehe). sebenarnya aku sudah tamat membuat ff ini tapi aku sengaja membuatnya menjadi beberpa part supaya reader penasaran dan ingin terus mengunjungi blog ini....^^ selamat membaca.

by : Yessis
Cast : Yesung, kim janghaoon, seohyun, moon geun young, kyuhyun
Part2 Part3 Part4 Part5

                Seohyun merapihkan rambut yesung yang sedikit berantakan, dia pun mengecek pakaian yesung apakah sudah rapih atau belum, yesung hanya diam menunggu seohyun merapihkan dandanannya, sesekali ia melirik seorang wanita paruh baya yang duduk di tempat tidur, wanita tersebut hanya termangu menatap foto ditangannya, ia tidak bergerak sama sekali dari posisinya.

“Harusnya kamu memotong rambutmu. Lihat berantakan sekali seperti seorang preman.” Kata seohyun dingin, ia selesai merapihkan rambut yesung. Yesung hanya tersenyum mendengar omelan seohyun.


“Sudah rapih?” Tanya yesung memastikan. Seohyun mengangguk, lalu ia mengambil beberapa pakaian yang tergeletak dilantai. Lalu ia pergi kedapur. Yesung lalu menghampiri wanita yang duduk ditempat tidurnya. Yesung mengambil foto yang dipegang wanita tersebut, lalu meletakannya di meja dekat tempat tidur. Yesung kemudian memegang tangan perempuan tersebut dengan lembut. Seohyun yang baru datang dari dapur hanya berdiri memandang yesung dan wanita tersebut.

“Oemma, bagaimana? Aku sudah tampan sekarang?” Tanya yesung pada oemmanya, tapi oemmanya hanya diam tidak bergerak. Yesung melepaskan pegangannya pada oemma, ia lalu mengambil foto di dompetnya, foto seorang pria tampan dengan perawakan yang tinggi besar.

“Apakah dia akan mengenaliku oemma? Apakah ia akan menganggapku anak?” Tanya yesung lagi, oemmanya tetap diam membatu. Seohyun yang memperhatikan dari belakang hanya bisa diam, ia hanya bisa meneteskan air matanya. Yesung lalu memasukkan foto ayahnya kedalam dompetnya. Ia lalu memeluk oemmanya kemudian pergi, tanpa disadarinya, oemmanya meneteskan air mata.

Yesung pergi tanpa berbalik menatap oemmanya, ia melihat seohyun masih berdiri di pintu, seohyun buru-buru melap air matanya.

“Kamu belum berangkat sekolah?” Tanya yesung.

Seohun menggeleng, “sebentar lagi. Pergilah.” Kata seohyun.

“Aku titip oemma padamu.” Kata yesung meminta tolong.

“Pergilah. Aku akan menjaga oemmamu selama kamu pergi.” Kata seohyun.

yesung memakai sepatunya, lalu ia berdiri menarik nafas kemudian menghembuskannya dengan berat seperti ada beban berat yang harus ia pikul dipundaknya. Ia melangkahkan kakinya dari apartemennya yang sangat sederhana.
****

                “Hari ini anda akan jumpa pers untuk album comeback anda di hotel dari Pkl. 11.00 hingga Pkl. 01.00 pm. Sepertinya  mereka juga akan bertanya tentang rumah tangga anda. Saya harap anda tidak terprovokasi dengan pertanyaan wartawan.” Kata sungjin seorang manager artis terkenal, ia terus menerangkan jadwal apa saja yang akan dilakukan artisnya hari ini.

“Ya, aku tahu. Lagi pula itu sudah 17 tahun yang lalu. Kenapa mereka masih mengoreknya juga.” Kata kim janghoon kesal. Dia terlihat lelah sekali, “mereka seperti tidak punya pekerjaan mengorek aib orang lain.” Lanjutnya.

“Anda tenanglah. Mereka pasti tidak akan menemukan apapun. Lagi pula perempuan itu sudah tidak muncul lagi.” Kata sunjin berusaha menenangkan.

Kim janghoon menatap keluar jendela mobil, ia ingat terakhir kali bertemu dengan perempuan yang dimaksud sungjin, perempuan tersebut bernama cho sun ah. Sudah lama sekali ia ingin sekali dengan sunah tapi ia terus menghindar darinya. Suara dering hp membangunkannya dari lamunan. Ia dengan capat mengangkatnya.

“hallo, sayang.” Sapa kim janghoon, nada bicaranya berubah menjadi ceria.

“Appa. Aku rindu, rindu, rindu, dengan appa.” Kata putri kim janghoon ditelpon.

“Appa juga sangat rindu denganmu, moon-ah. Bagaimana sekolahmu? Semuanya ok?” Tanya kim janghoon.

“Ya appa. Semuanya ok. Sebentar lagi akan ada pementasan, appa harus harus, melihatku berakting.” Moon yang bernama lengkap moon geun young.

“Ya, appa akan berusaha mencari waktu luang.”

“Ah, appa. Itu berarti belum pasti dong. Aku tidak mau pentas kalau appa belum datang” Kata moon mulai merengek.

“Hahha…putri appa, jangan marah dong. Iya, apa pasti akan datang.”

“Asyiiiiik….” Teriak moon, kim janghoon hanya tertawa karena tingkah putrinya.

“Kita sudah sampai.” Kata sungjin menyela.

“Moon-ah, sudah dulu ya.”

“Ya appa. Aku saying appa.”

“Appapun sangat menyayangimu.” Kim janghoon lalu menutup telponya.

Diluar sudah banyak penggemar yang menunggu kedatangan kim janghoon. Mereka meneriakan nama kim janghoon berulang kali dan juga memegang banner-banner yang bertuliskan nama kim janghoon. Ketika kim janghoon keluar semua orang berteriak dengan histeris. Kim janghoon berjalan dengan dijaga ketat oleh para bodyguard. Ia lalu menuju ruang konferensi pers. Ia duduk di bagian tengah meja yang berada dipanggung. Ia melihat kesekeliling, ruangan sudah dipenuhi oleh para wartawan. Acara pun dimulai dengan pemutaran MV terbaru lagunya yang berjudul Break Up are so like ME.  Setelah selesai semua orang bertepuk tangan karena kagum. Kim janghoon melihat seseorang dari kejauhan, tatapan orang tersebut membuatnya risih. Dia adalah yesung. Yesung berdiri di paling belakang wartawan, ia terus menatap kim janghoon.

“Baiklah, bagi yang ingin bertanya dipersilahkan mengangkat tangan. Setelah saya tunjuk, maka anda dimohon maju kedepan mic yang sudah ada di depan setelah itu anda persilahkan untuk bertanya.” Kata MC menjelaskan aturan. Semua orang langsung mengangkat tangan. Para wartawan silih berganti bertanya tentang comeback album kim janghoon, semua pertanyaan dijawab dengan sangat memuaskan. Setelah selama 2 jam penuh wartawan terus mengajukkan pertanyaan. Kim janghoon merasa lega karena tidak ada yang bertanya tentang masalah keluarganya.

“Baik. Ini untuk pertanyaan terakhir. Siapa yang ingin bertanya?” Tanya mc. Semua orang masih mengangkat tangan termasuk yesung. Mc yang melihat yesung dari tadi mengangkat tangan tapi masih belum diberi kesempatan untuk bertanya langsung ditunkuk oleh mc.

“Ya, anda yang berdiri paling belakang. Silahkan bertanya.” Kata mc memperilahkan yesung bertanya. Yesung lalu berjalan menuju kedepan, ia hampir mendekati mic, tapi dia sama sekali tidak mengambil micnya, lalu ia terus berjalan hingga berada di depan kim janghoon, dengan cepat ia memeluk kim janghoon. Kim janghoon hanya diam karena kaget selain itu ia merasa ada yang aneh dengan perasaannya setelah dipeluk oleh yesung. Semua bodyguard dengan cepat menarik yesung sehingga pelukannya lepas. Kim janghoon hanya diam menatap yesung, begitupun yesung hanya diam ketika para bodyguard membawanya.
****

                Setelah melakukan konferensi pers Kim janghoon berjalan menuju ruang istirahatnya, “Siapa anak itu?” tanyanya penasaran.

“Sepertinya hanya fans beratmu saja.” Jawab sungjin managernya. “Kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi. Aku akan memperketat pengamanan.” Kata sungjin. “Anda mau kemana?” Tanya sungjin yang melihat kim janghoon melewati ruang istirahatnya.

“Aku ingin bertemu dengan anak itu.” Jawab kim janghoon singkat.

                Yesung duduk di kursi sebuah ruangan yang terkunci, entah apa yang akan terjadi padanya karena ulahnya itu, tapi yesung merasa tidak takut karena ia tahu apa konsekuensi atas perbuatannya. Ia mengambil buku catatan kecil di saku jaketnya. Ia lalu membuka buku tersebut. Yesung melingkari list pertama yang bertuliskan “Memeluk appa.”, yesung tersenyum puas setelah melingkari kata itu.

“Ok. Tinggal empat lagi.” Kata yesung pada dirinya sendiri.

Seseorang membuka pintu, ketika melihat kim janghoon masuk, yesung dengan cepat berdiri. Kini mereka saling berhadapan, yesung terlihat sangat kecil dihadapan kim janghoon, kim janghoon terlihat lebih besar dan lebih tinggi dari yesung.

“Siapa namamu?” Tanya kim janghoon.

“Namaku yesung. Oemma memanggilku yesung.” Jawab yesung.

“Kenapa kamu melakukan hal itu?” Tanya kim janghoon lagi, dibelakangnya berdiri sungjin menagernya, ia tidak terlihat tidak terlalu suka kim janghoon menemui yesung.

Yesung tersenyum, “aku anakmu.” Kata yesung. Kim janghoon dan sungjin terlihat kaget. Dengan cepat sungjin menutup pintu ruangan mereka dan tak membiarkan seorangpun masuk.

“Kenapa kamu bicara seperti itu? Aku tahu kamu adalah fans beratku. Tapi bukan hal yang lucu dengan mengaku sebagai anakku.” Kata kim janghoon berusaha tenang.

“Karena aku memang anakmu.” Kata yesung lagi.

“Kamu jangan bicara sembarang.” Teriak sungjin yang hampir memukul wajah yesung kalau bukan karena ditahan oleh kim janghoon.

Dengan tenang yesung mengambil foto yang ia selipkan di buku catatannya. Yesung menyerahkannya pada kim janghoon. Disana terlihat seorang perempuan sedang menggendong seorang bayi. Kim janghoon diam membeku.

“Perempuan ini….” Sungjin tidak bisa meneruskan kalimatnya karena kaget.

Tiba-tiba pintu terbuka, “Appaaa….” Teriak moon, ia lalu memeluk kim janghoon sehingga foto yang dipegangnya terjatuh. Yesung terlihat kaget melihat moon memeluk kim janghoon.

“Siapa dia, appa?” Tanya moon yang menyadari ada orang asing diruangan tersebut. Kim janghoon segera sadar dari lamunannya.

“Eh..uh…dia penggemar appa.” Jawab kim janghoon.

“Oooh,,,aku ingat. Bukankah dia yang memeluk appa di konferensi pers situ?” Tanya moon.
“moon-ah, ko ada disini?” Tanya kim janghoon mengalihkan pembicaraan.

“Hehehe…aku ingin membuat kejutan untuk appa. Bagaimana? Appa terkejutkan?” Tanya moon.

“Ya, appa sangat terkejut, hingga jantung appa seperti mau copot.”

”ah appa. Itu berlebihan.” Kata moon manja. Sementara itu yesung mengambil foto yang dijatuhkan oleh kim janghoon. Ia benar-benar bingung dengan perasaannya kali ini.

“Kalau begitu saya pergi.” Kata yesung pamit. Ia pergi tanpa menatap kim janghoon sama sekali, kim janghoon ingin menahannya tapi itu tidak mungkin karena ada moon disana.

“Anak yang aneh.” Kata moon yang melihat yesung pergi begitu saja.
****
TBC

Artikel Terkait

3 komentar:

  1. I cried for this :( i miss my dad. Thx for beautiful story

    BalasHapus
  2. annyeong ^^
    new readers...
    keren chingu ffnya..
    saya mau langsung baca part berikutnya yah... ^^

    BalasHapus