#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Sabtu, 02 Juli 2011

(FF) Poor Prince And Rich Prince Part 1

Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Part 6 Part 7 Part 8

By : Yessis
Cast : Yesung, kyuhyun, dan tiffany


            Disebuah negeri yang sangat jauh, terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan seojeo yang makmur dan subur, rakyatnya hidup dengan serba berkecukupan. Kerajaan tersebut di anugerahi dengan segala kebaikan termasuk seorang putri yang cantik dan pintar, hanya satu yang tidak dimiliki kerajaan tersebut yaitu seorang putra pewaris kerajaan. Namanya…..

“Putri Tiffany, semuanya sudah siap. Saatnya putri makan.” Seorang pelayan perempuan bernama seung ah berdiri disamping putri Tiffany yang sedang menulis dimeja belajarnya. Putri Tiffany bangkit lalu duduk disebuah meja kotak besar yang berada ditengah ruang kamarnya, disana sudah tersedia berbagai macam makanan yang lezat. Putri makan dengan perlahan keanggunannya semakin memancarkan kecantikannya.

        
   Putri Tiffany berganti pakaian dengan pakaian yang lebih simple, kepalanya di ikat sebuah tali dengan begitu dia terlihat semakin cantik. Tangannya memegang sebuah busur dan dipunggungnya ada beberapa panah. Ia naik kuda kesayangannya, tubuh kuda tersebut tegap dan bertambah gagah dengan warna bulunya yang hitam mengkilat.

“Putri kita pandai segalanya, dan kegiatan yang paling dia sukai adalah memanah dan menunggang kuda” kata seung ah kagum melihat putri Tiffany yang dengan mudah memanah tepat pada sasarannya padahal dia sedang menunggang kuda.

“Iya kau benar, dia tidak hanya pandai dalam pelajaran tapi juga dalam olahraga.” Kata pelayan yang lain membetulkan.

            Di sisi lain sang raja resah memikirkan nasib kerajaannya, dia khawatir tidak memiliki pewaris kerajaan.

“Putri sangat keras kepala. Dia tidak ingin menikah. Penasehat chang, apa kau memiliki solusi untuk hal ini?” tanya raja yang sudah kebingungan dengan sifat putrinya.

”Saya memaklumi sifat keras kepala dari putri karena dia mirip sekali dengan anda.” kata penasehat chang.

”Saya sudah memikirkannya berulangkali. Hanya ada satu cara, rajaku.” lanjutnya.

”Apa itu?” tanya raja penasaran.

“Mengundang seluruh pangeran yang ada dalam maupun luar negeri untuk meluluhkan hati putri.” usul penasehat chang. Raja terlihat berpikir tentang solusi yang di usulkan penasehat chang.

“Baiklah. Usulkan kesluruh negeri dan luar negeri. Bahwa aku Raja Bong dari Kerajaan soejoe mencari seorang pangeran yang akan di jadikan pewaris kerajaan.” ucap Raja Bong dengan mantap.

            Di Negri lain yang tidak kalah kayanya, ada sebuah kerajaan yang bernama kerjaan Chungmin. Kerajaan tersebut memiliki seorang putra mahkota yang cerdas dan tampan. Tapi keresahan tetap melanda sang raja.

”Rajaku, kenapa kau begitu gelisah?” tanya Ratu yang melihat raja terus melamun disisi danau.

”Aku merasa belum tenang untuk memberikan tahktaku pada putra mahkota.” jawab raja, ia merasa harus mendikusikannya dengan istrinya sendiri, agar dapat memecahkan solusi yang terbaik.

”Anak kita memang tampan dan cerdas tapi...” raja menggantungkan kalimatnya.

            ”Pangeran Kyuhyun, ada kiriman dari ratu.” seorang pelayan membawa setangkai mawar putih pada kyuhyun.

”Ratu, ada-ada saja. Masa aku diberi bunga.” kata kyuhyun lalu mengambil bunga tersebut, tanpa sengaja jarinya terkena duri mawar.

”Aaaaaa...Pelayan cepat. Tanganku terluka.” teriak kyuhyun. Semua pelayan terlihat sibuk sekali untuk mengobati luka kyuhyun. Seorang dokter datang untuk memeriksa kyuhyun.

”Bagaimana lukanya?” tanya kyuhyun, ia menatap sedih pada jarinya yang terbungkus perban.

”Itu, hanya luka kecil, anda akan baik-baik saja. Sebenarnya tidak memakai perban pun tak apa-apa.” jelas dokter.

”Dokter jangan sembarangan. Aku khawatir mawar itu beracun sehingga aku bisa mati kerana racun dari mawar itu. Atau luka ini bisa membekas dilenganku. Aku tidak mau sebagai putra mahkota memiliki catat.” protes kyuhyun. Dokter hanya tersenyum kecil mendengar alasan kyuhyun.

”Baiklah, kalau begitu saya undur diri.” kata dokter memberi hormat.

”Tunggu. Kau tidak memberiku resep obat?” tanya kyuhyun.

”Saya sudah menyerahkannya pada pelayan. Pangeran jangan khawatir, luka anda akan cepat sembuh.” kata dokter lalu pergi.
Seorang pelayan datang dengan membawa obat dan air untuk kyuhyun.

”Kenapa hanya vitamin?” tanya kyuhyun, ia tahu segala jenis obat-obatan jadi ia tahu apa yang diberikan dokter padanya.

”Hanya ini yang dokter pinta pada saya untuk disediakan.” jawab pelayan.

”Heu....Dokter itu selalu meremehkan segala sesuatu.” kata  kyuhyun kesal lalu meminum vitaminnya.

            Aktivitas kyuhyun setiap minggu pagi adalah melihat kuda kesayangannya yang ia beri nama uma, kudanya berwarna putih, tubuhnya tegap dan enak dilihat. Kuda tersebut benar-benar dirawat dengan baik.

”Apa kabar uma?” tanya kyuhyun. Ia menatap uma dengan lembut. Meskipun pangeran kyuhyun sangat menyayangi dan memperhatikan  kudanya, dia tidak pernah sama sekali memegang kudanya, apalagi menungganginya.

”Kudamu sangat tampan.” kata seseorang dari belakang. Dia adalah panglima Chang, paman pangeran kyuhyun sekaligus panglima tinggi pertahanan negara.

”Paman, sejak kapan disini? aku tak menyadari kehadiranmu, sudah lama sekali paman tidak berkunjung ke istana.” tanya pangeran kyuhyun.

”mungkin sudah 11 tahun, pada waktu itu kau baru berumur 12 tahun. Hari ini sangat cerah. Bagaimana jika lomba menunggang kuda? Aku ingin melihat kemampuanmu setelah sekian lama kita tidak bertemu” usul panglima chang. Tidak hanya Pangeran kyuhyun terkejut mendengar tawaran panglima chang tapi juga pelayan yang mengikuti pangeran kyuhyun bagaimanapun.

            Kyuhyun terpaksa menerima tawaran pangalima chang. Semua wajah terlihat khawatir dengan kyuhyun. Kyuhyun datang menuju kudanya yang sedang dipegang oleh pelayannya.

”Pangeran, anda yakin?” tanya pelayan khawatir.

“Cepat naikkan aku.” Perintah kyuhyun dingin. Untuk pertama kalinya ia menunggangi kuda kesayangannya. Kuda tersebut di tuntun pelayan untuk mengambil posisi untuk balapan. Sementara itu, panglima chang dengan gagahnya berada diatas kuda sedang menunggu kyuhyun datang. Kuda kyuhyun dan panglima chang sudah dalam keadaan siap. Seorang prajurit memegang terompet sebagai aba-aba akan dimulainya pertandingan.

”Kau sudah siap?” tanya panglima chang. Kyuhyun mengangguk. Prajurit pemegang trompet membunyikan trompetnya. Panglima chang melaju dengan kencang. Kyuhyun menggoyangkan tali kuda sehingga kudanya berlari dengan kencang. Ia tidak dapat melihat apapun, saking kencangnnya kuda berlari.

”Aaaaaaaaaa...Berhenti.”teriak kyuhyun ketakutan. Kudanya bahkan dapat melewati kuda panglima chang.

“Putra mahkota berkembang dengan pesat.” pikir panglima chang, ia tersenyum bangga. Tapi tiba-tiba kyuhyun terjatuh dari kudanya. Semua orang berlari kearahnya.

            “Maafkan saya raja. Saya tidak tahu putra mahkota tidak bisa menunggang kuda.” ucap panglima chang, ia menundukkan kepalanya.

“Sudahlah, kau tidak perlu meminta maaf. Ini bukan salahmu. Ini semua salahku yang terlalu memanjakannya sehingga dia menjadi pangeran yang manja.”

“Aku tidak tahu bagaimana caranya agar dia tidak manja lagi.” Lanjut raja.

“Saya dengar anda mendapat undangan dari kerjaan Soejoe yang termasyhur.” kata panglima chang.

”Iya, kau benar. Tapi kau bertanya tentang undangan tersebut?” tanya raja bingung.

“Saya mendengar bahwa putri tiffany dari kerajaan soejoe sangat cantik dan berbakat. Bahkan dia seorang pemimpin yang handal.” Jelas panglima Chang.

“Benarkah?

“Ya, dia pernah menjadi panglima perang ketika ekpansi kerjaan Soejoe ke negeri selatan. Dan keberhasilan yang gemilang telah ia dapatkan.”

“Aku mengerti maksudmu.” kata raja tersenyum.

            ”Aku tidak mauuuuuuuuu...” teriak kyuhyun yang masih terbaring lemah diatas tempat tidur.

”Putri itu sangat cantik dan pintar. Kau pasti akan menyukainya.” Bujuk ratu.

”Ratu yang cantik, oemmaku tercinta. Aku tidak mau merendahkan martabku dengan mengikuti kompetisi itu.” jelas kyuhyun, dia tetap bersikeras.

”Ya sudah. Jika kau tidak mau. Aku akan mencabut gelar putra mahkotamu.” teriak raja kesal.

”Appa akan memberikan pada siapa? Aku anak laki-laki appa, satu-satunya. Dan di negeri ini tidak ada yang bisa menandingi kecerdasanku.” balas kyuhyun tidak  mau kalah.

”Kau...” raja seperti tidak bisa berkata lagi mendengar penjelasan kyuhyun.

”Raja tenanglah. Sebaiknya raja istirahat terlebih dulu. Biar aku yang bicara pada kyuhyun.” kata ratu. Raja menuruti keinginan ratu lalu ia pergi.

”Anakku.” Ratu mengelus lembut rambut kyuhyun. Tapi kyuhyun menolaknya.

“Aku sudah besar oemma.” Kata kyuhyun cemberut.

“Kau tidak yakin dengan pilihan oemma?”

”Haah...” kyuhyun menghela nafas, dia paling tidak bisa berdebat dengan oemmanya, ia tidak berani membuat oemmanya bersedih.

”Oemma, aku mohon dukunglah aku untuk kali ini.” pinta kyuhyun.

”Oemma tidak akan sembarangan mencari calon istri untukmu. Oemma sangat yakin, putri Tiffany sangat cocok untukmu.” Jelas ratu.

”Dan tentang kompetisi itu. Disana kau bisa membuktikan pada appamu bahkan pada dunia, bahwa kau sangat pantas menjadi raja negeri ini.” lanjutnya.

”Oemma...” kali ini kyuhyun yang tidak bisa berkata apapun.

”mmm...Kau setuju?” tanya ratu tersenyum penuh percaya diri, ia tahu betul karakter anaknya. Kyuhyun mengangguk lemah.

            Seorang pemuda sedang asyik bersama beberapa anak sedang asyik menangkap belalang, mereka berlari kesana kemari untuk menangkap belalang. Pemuda tersebut bernama yesung. Ia melihat seekor belalang hinggap di sebuah dahan pohon mangga. Yesung memanjat pohon tersebut. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk menangkap belalang dengan menggunakan jaring yang ia buat sendiri.
”Ssst...Kalian jangan berisik ya.”
Anak-anak yang berada dibawah menjadi diam, mereka ikut merasakan ketegangan yang dirasakan oleh yesung. Perlahan tapi pasti yesung berhasil menangkap belalang tersebut.

”Hoorreeeeeeeeeeee...” teriak anak-anak an yesung. Yesung mengacungkan belalang yang ia tangkap, anak-anak aterlihat senang sekali.

”Pangeraaaaaaan...” Teriak seseorang yang berlari ke arah yesung. Yesung terkagetkan oleh suara teriakan tersebut, kakinya tergelincir ketika menginjak dahan.

”Awaaaaaaaaaaaas...” teriak semuanya.
Bruuukkk... mereka terlambat, yesung sudah terjatuh dan belalang yang ia tangkap kembali bebas.

”Pa...nge...ran..” Ucapnya terengah-engah.

”Anda tidak apa-apa?” tanya orang yang memanggil yesung dengan panggilan pangeran.

”Maafkan saya pangeran.” ucapnya merasa bersalah

”Jangan panggil aku pangeran.” protes yesung sambil meringis kesakitan, ia berdiri memegang pinggangnya yang sakit.

”Kalian pergi duluan ya.” pinta yesung pada anak-anak yang bersamanya, kemudian mereka pergi.

”Mana mungkin saya berani. Bagaimanapun juga anda pangeran negeri Songmuk.” kata orang tersebut yang tak lain adalah satu-satunya pelayan yang melayani yesung.

”Seung Jo-ah, negeri ini hanya negeri yang kecil, dalam sehari aku dapat mengelilingi negeri ini sebanyak dua kali hanya dengan berjalan kaki, aku bahkan hafal semua orang yang ada dikerjaan ini. Ini hanya sebuah desa kecil. Kau jangan berlebihan.” jelas yesung, ia tersenyum geli dengan pernyataannya sendiri. Sejak kecil dia di ajarkan tata cara sebagai pangeran, beranjak dewasa dia merasa bukanlah seorang pangeran, entah mengapa orangtua dan rakyatnya bersikeras bahwa Songmuk adalah sebuah kerjaan.

            Songmuk merupakan sebuah kerajaan yang paling kecil diantara kerjaan-kerajaan yang ada, meskipun begitu tidak pernah ada kerajaan yang berani mengusik ketenangan dikerajaan Songmuk.

”Kenapa kau memanggilku?” tanya yesung kembali pada inti permasalahan.

”Guru memanggil pangeran.” jawab Seung Jo singkat.

”Mati aku.” yesung menepuk keningnya sendiri.

”Gawat...gawat...” kata yesung lalu berlari ke istananya, lebih tepatnya rumahnya yang sederhana karena yesung lebih senang menyebutnya seperti itu.

”Pangeraaaaaaaaaaan...Tunggu...Sial, aku harus berlari lagi.” kata seung jong lalu mengejar yesung.

            Praaaaaaaaaaank...Sebuah piring hampir mengenai yesung, beruntung dia masih bisa menghindar. Hampir semua perabotan dilempar pada yesung tapi yesung dapat berkelit dengan lincah.

”Ratu, sudah cukup. Tolong maafkan pangeran.” Kata Seorang ibu paruh baya yang merupakan pengurus rumah tangga istana yang biasa dipanggil Bibi Oh.

“Oemma. Maafkan aku.” Mohon yesung, ia memasang tampang yang sememelas mungkin.

“Beraninya kau panggil oemma.” Teriak ratu.

”Iya...Iya...Ampun Guru.” kata yesung mengulang, tangannya tetap dilipat untuk memohon. Guru yesung tak lain adalah oemmanya sendiri atau ratu kerajaan Songmuk.

”Beraninya kau menyuruh Seung Jo menggantikanmu belajar.”

”Aku...Aku...hanya bosan dengan semua puisi-puisi itu oemma..eh...Guru..” dia bingung untuk membuat alasan yang tepat. Ratu semakin kesal karena mendengar alasan yesung, dia mengambil sebuah rotan lalu memukulkannya pada yesung, yesung berlari berusaha menghindar tapi ratu tetap mengejarnya.
Ratu berhenti, ia mulai kehabisan nafas untuk mengejar yesung.

”Guru, maafkan aku.” mohon yesung lagi.

”Kemari.” panggil ratu pelan. Tapi yesung menggelengkan kepalanya.

”KEMARI KATAKU.” teriak ratu, semua orang semakin ketakutan melihat ratu yang semakin marah. Yesung terpaksa mendekat, ratu menyabetnya tepat dipinggang.

”Auuuww...” teriak yesung, ia tersungkur kelantai.

”Jangan pura-pura, cepat bangun.” Perintah ratu.

“Ratu…Saya maohon maaf. Sepertinya Ratu telah memukul tepat di luka pangeran.” Sela Seung Jo, ia terus menundukkan kepala.

“Apa?”

“Pangeran tadi terjatuh dari pohon.” lanjut Seung Jo.

”Anakku.” teriak ratu lalu memeluk yesung. Yesung melirik pada Seung Jo, ’Kau telah menyelamatkan hidupku’ batin yesung.

            Kini keluarga kerajaan sedang menikmati hidangan makan malamnya. Disana terdapat raja, ratu, putri dan putra mahkota.

”Sayur lagi. Kapan kita makan daging.” protes yesung.

”Setelah kau setuju dengan tawaranku. Kau bisa meensejahterakan rakyatmu dan juga kerjaan.” jawab raja. Ia terlihat kesal karena anaknya yesung keras kepala seperti dirinya.

”Kau tak ingin rakyatmu bahagia?” tanya raja, yesung hanya terdiam. Dia sama sekali tidak ingin mengikuti kompetisi konyol mencari suami.

”Biarkanlah anakmu berpikir lebih lama.” kata ratu kasihan pada yesung. Sedang putri Min Ju hanya diam, dia tidak peduli dengan semua percakapan yang ada.

Tiba-tiba yesung berdiri, ”Maafkan aku Raja. Saya permisi dulu.” yesung pergi begitu saja menuju pintu keluar istana tepatnya rumah, karena mereka sama sekali tidak memiliki gerbang megah seperti istana lain.

            Malam hari yang pekat tak menyebabkan yesung mengurungkan niatnya untuk berjalan keluar. Ia tak ingin berselisih paham lagi dengan appanya atau Raja. Tiba-tiba ia mendengar suara tangisan. Yesung melihat sebuah gubuk, dari gubuk tersebut terdengar tangisan anak-anak kecil. Yesung diam-diam melihat kedalam gubuk, disana terlihat dua orang anak berumur sekitar 5-7 tahun terus menangis, sementara itu ibunya menggendong seorang bayi yang juga menangis. Yesung sama sekali tidak melihat ada pria dewasa disana. Yesung tidak tahan untuk masuk dan bertanya.

”Permisi.” yesung berdiri didepan pintu.

”Siapa ya?” tanya perempuan dalam gubuk, ia membuka pintu. Sesaat ia terkejut melihat yesung berada disepan pintunya.

”Kamu yi han bukan?” tanya yesung. Yesung hampir hafal semua nama rakyatnya.

”Pangeran...” yi han terlihat bingung akan bicara apa.

”Maafkan aku telah mengganggumu malam-malam. Tak sengaja ketika lewat rumahmu, aku mendengar suara tangisan anak-anakmu. Aku hanya ingin tahu kenapa anak-anakmu menangis?” tanya yesung, ia berusaha bersikap seperti seorang pangeran yang bijak.

Yi han terdiam sejenak. ”Mereka belum makan hari ini.” jawab yi han singkat.
Jleeb....Jawaban singkat itu cukup membuat hati yesung terluka. Rakyatnya sedang kelaparan tapi dia masih protes hanya karena makan sayur. ’aku bukan putra mahkota yang baik.’ Batin yesung.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar