#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

(FF) Poor Prince & Rich Prince Part 4

By : Yessis
Cast : Yesung, kyuhyun, tiffany, dan changmin
              
“Kami  berharap kalian menikmati hiburan yang telah disuguhkan.” Kata penasehat chang yang maju kedepan untuk memberitahukan peraturan kompetisi.

“Saya yakin semua pangeran yang hadir disini memiliki kemampuan yang hebat. Oleh karena itu untuk kompetisi pertama kami tidaklah mengetes kemampuan fisik mau kecerdasan para pangeran. Berdasarkan peraturan diistana ini, seorang calon suami dari putrid kerajaan seojeo haruslah memiliki bintang yang cocok dengan putri.”

Semua pangeran saling berbisik-bisik karena mereka heran dengan peraturan yang ditetapkan oleh kerajaan seojeo.


“caranya sangatlah mudah. Para pangeran cukup menulis nama pangeran dengan darah pangeran sendiri diatas kertas yang telah kami sediakan, dan ingat para pangeran harus menulisnya dalam tulisan kanji. Setelah itu gulung kertas tersebut dan masukkan kedalam kotak yang telah kami sediakan” penasehat chang menunjukkan sebuah kotak besar berwarna coklat didepannya. Semua pangeran mulai  untuk menulis, mereka mengiris sedikit jari mereka dengan pisau yang disediakan.

                Kyuhyun terus memandang pisau kecil didepannya, “Yang benar saja, mana mungkin aku melukai diriku sendiri. Bagaimana ini?” kyuhyun berbicara pada diri sendiri, untuk memegang pisau pun dia sangat ketakutan. Seorang pelayan disampingnya terus menunggu untuk mengambil kertas miliknya.

“aku tidak mau memakai pisau ini. Apa kau punya jarum?” Tanya kyuhyun

“Baik. Saya bawakan.” Kata pelayan lalu pergi. Untuk beberapa saat kyuhyun merasa tenang.

“Ini pangeran.” Pelayan tadi dating dengan sebuah jarum.

“Ah, kau cepat sekali.” Kyuhyun sedikit kaget karena kedatangan pelayannya yang sangat cepat.

“Kau yakin, jarum ini steril?” Tanya kyuhyun

“Saya sangat yakin.” Jawab pelayannya. Kyuhyun masih bingung akan melakukannya atau tidak.

“Kalau pakai jarum, darahnya tidak akan keluar banyak.” Kata kyuhyun masih mengelak, pelayannya bingung harus berbuat apa. Kyuhyun terlihat sedang berpikir.

“Ah, aku tahu.” Kata kyuhyun girang lalu mengabil pisaunya.

“kau ikut aku.” Kata kyuhyun sambil menarik tangan pelayannya lalu membawanya ketempat yang tidak terlihat orang.

                Kyuhyun datang lagi dengan wajah yang girang, kertas yang dipegangnnya sudah ditulis dengan darah, pelayannya mengikuti dari belakang, dia sangat kesakitan karena kyuhyun terlalu dalam melukai jarinya. Kyuhyun memasukan kertasnya kedalam kotak, jari telunjuk kirinya ia bungkus dengan perban agar tak membuat orang lain curiga.

                Yesung segera mengambil pisau didepannya lalu mengiris jarinya, ia goreskan pada kertas didepannya, tiba-tiba ia berhenti menulis, ia terlihat berpikir sangat keras. Lalu ia membuang kertasnya dan mengganti dengan kertas lain. Yesung terus melakukan hal yang sama. Hingg mejanya penuh dengan kertas.

“Pangeran, orang lain sudah selesai.” Kata seungjo memberitahu yesung.

“Aku tahu. Tunggu sebentar.” Yesung masih fokus dengan kertas dan tulisannya.
Seungjo merasa khawatir dengan yesung, darah yang Ia gunakan untuk menulis cukup banyak.

“seungjo-ah, aku menyerah.” Kata yesung tiba-tiba.

“Anda kenapa pangeran?” Tanya seungjo

“Aku hanya bisa menulis huruf ‘ye’ dalam kanji sedang huruf ‘sung’ kanji aku lupa.” Jawab yesung frustasi. Seungjo tersenyum mendengar penjelasan yesung, ternyata ia terus mengganti kertas karena dia belum bisa menulis nama kanjinya sendiri.

“Ini gara-gara aku tidak rajin belajar.” Lanjut yesung. Seungjo mengeluarkan sebuah kertas lalu menunjukkannya pada yesung.

“Ini?” Tanya yesung bingung.

“Saya mencuri dengar, bahwa mereka akan menyuruh para pangeran menulis nama kanjinya.” Jawab seungjo sambil tersenyum.

“Kau ini, memang cerdas. Kenapa tidak dari tadi kau berikan padaku tulisan ini.” Kata yesung sambil menepuk pundak seungjo dengan keras. Ia lalu menulis namanya pada kertas yang tersisa. Yesung menggulung kertasnya lalu berdiri, tiba-tiba ia merasa pusing.

“Anda tidak apa-apa pangeran?” Tanya seungjo yang melihat yesung sedikit oleng.

“Aku tidak tahu kenapa kepalaku tiba-tiba pusing.” Jawab yesung sambil memegang kepalanya. Seungjo melihat kerta-kertas yang berserakan dengan coret-coretan darah yesung.

“Tentu saja pangeran pusing. Pangeran terlalu banyak mengeluarkan darah.”

                Semua pangeran menyerahkan kertasnya kedalam sebuah kotak. Penasehat chang kembali maju kedepan. Salah seorang pejabat kepercayaan memasukkan masing-masing kertas kedalam botol yang telah disediakan. Lalu menyimpan botol-botol tersebut pada sebuah tongkat panjang dengan berjajar.

“Ini tongkat pusaka istana seojeo. Dia yang akan memutuskan bintang siapa saja yang berjodoh dengan putri tiffany. Besok kita akan melihatnya, jika botol yang didalamnya kertas nama kalian jatuh maka kalian tidak dapat melanjutkan kompetisi sedangkan jika botolnya tetap berdiri tegak diatas tongkat ini maka kalian berhasil menuju kompetisi lainnya.”

“Tentu saja, botol-botol itu akan jatuh terkena angin. Apalagi malam hari, anginnya sangat kencang diluar.” Kata salah seorang pangeran dengan wajah yang terlihat angkuh. Penasehat chang tersenyum.

“Biarkan tongkat ini yang memilih.” Lanjutnya

“Agar terjamin keamanannya kami akan menempatkan satu pasukan khusus untuk menjaga tongkat dan botol. Pasukan ini langsung dipimpin oleh panglima chanmin.” Penasehat chang menunjuk changmin yang berdiri disamping raja, chang menundukkan kepalanya.

Semua orang bersenang-senang dengan hidangan dan hiburan yang disuguhkan oleh kerajaan seojeo, sementara itu yesung dan kyuhyun berusaha menghindar dari pertemuan dengan putri tiffany.

“Seung jo-ah kau dimana?” batin yesung, dia sudah berkeliling beberapa kali disekitar pesta tapi yesung sama sekali tidak melihat keberadaan seung jo.

“apa aku pulang saja? Toh aku tidak punya kesempatan untuk menang, lagi pula putri itu pasti sudah membenciku.” Pikir yesung, “tapi…” dia teringat dengan rakyatnya yang sedang kelaparan, membuatnya semakin bingung,

“aku tidak bisa menyerah sebelum mencoba.” Lanjutnya, “tapi apa yang harus aku lakukan?” yesung terus meracau didepan sebuah patung gajah. Membuatnya seperti bicara pada patung gajah tersebut. Beberapa kali yesung memeluk gajah tersebut, hal itu membuat orang yang melihatnya menganggap yesung seamik aneh.

“Sepertinya kau lebih senang menyapa dan berbicara pada patung gajah itu daripada kau menyapaku? Apa gajah itu lebih menarik dibandingkan aku?” tiffany tiba-tiba berada disamping yesung..

“ouwh…Kau mengangetkanku.” Yesung mengelus dadanya. Tiffany tersenyum melihat tingkah yesung yang terlihat ketakutan dan grogi.

“Kamu kenapa tegang sekali?”

“Aku…” yesung menunjuk dirinya sendiri. “mana mungkin aku tegang…”

“Ah, ya aku tegang sekali karena bertemu dengan seorang putri yang sangat cantik sepertimu.” Ralat yesung, ia mulai mengendalikan emosinya.v iffany merasa mual mendapat pujian seperti itu dari yesung.

“Apa yang membuatmu tertarik mengikuti kompetisi ini?” Tanya tiffany to the point.
Yesung hanya diam. Dia tidak memperlihatkan ekspresi apapun.

“Hmm…apa jawabannya sangat penting untukmu?” Tanya yesung.

“Tentu saja. Itu akan menjadi bahan pertimbanganku.” Jawab tiffany.

“karena aku ingin mencarikan ratu terbaik untuk negriku. Aku ingin mencarikan menantu terbaik untuk orangtuaku. Dan aku ingin mencari seorang kekasih terbaik untuk diriku.” Jawab yesung. Tiffany sama sekali tidak menanggapi jawaban yesung.

“ehm..semalam…”

“Apapun jawabanmu, kurasa tidak terlalu berarti untukku.” Tiffany memotong kata-kata yesung lalu pergi begitu saja, ia khawatir yesung membicarakan kejadian tadi malam.

Yesung hanya garuk-garuk kepala tidak mengerti. “Kenapa dia begitu khawatir? seseorang menulis surat cinta kan hal biasa.” Pikir yesung. Ia mengingat kembali surat-surat yang ia temukan tadi malam.

                Kyuhyun terus berusaha menghindar untuk bertemu dengan tiffany, ia pergi sajauh mungkin untuk menghindari pesta, hingga pada akhirnya dia benar-benar tersesat, untuk bertanya pada pelayan atau prajurit disana sangatlah berat untuknya karena dia khawatir wibawanya jatuh.

“Ah, aku berada dimana kenapa semuanya pohon apel.” Kata kyuhyun pada diri sendiri. Didepannya terhampar pepohonan apel yang sangat banyak, para pekerja sedang sibuk merawat dan memanem buah apel. Kyuhyun memandang seorang pekerja yang seperti ia sangat kenal.

“Bukan kan itu pelayan air panas.” Tiba-tiba kyuhyun tersenyum, ia telah menemukan sebuah cara untuk pulang.

“Hei, kau.” Terial kyuhyun. Jihyun yang dipanggil kyuhyun sama sekali tidak menengok, ia tetap sibuk memetik buah apel menggunakan sebuah tongkat panjang.
Kyuhyun kesal jihyun tidak menghiraukannya, akhirnya ia pergi mendekat.

“Heiiii….”Teriak kyuhyun tepat disamping jihyu, jihyun terlonjak hingga tongkat yang ia pegang untuk mengambil buah apel jatuh mengenai kyuhyun.

                “aawh…” teriak kyuhyun, kepalanya yang terbentur tongkat sedang dikompres oleh pelayan istana.

“Pelan-pelan” teriak kyuhyun.

“Baik. Pangeran.” Kata pelayan patuh, ia takut pangeran yang dilayaninya marah besar lagi.

“Maafkan pelayan kami. Hal ini tidak akan terjadi lagi.” Kata pejabat istana yang ditugaskan untuk memenuhi setiap kebutuhan kyuhyun.

“Aku tidak mau peduli. Pelayan itu harus dihukum. Dia sudah mencelakaiku dua kali. Bayangkan dua kali. Sepertinya dia orang bayaran yang ditugaskan untuk mencelakakanku.” Kata kyuhyun sambil memegang kepalanya yang memar.

“Kami pasti akan menghukumnya. Nanti malam dia akan dijatuhi hukuman, saya harap pengeran puas dengan keputusan kami.”

“Bagus. Sekarang pergilah, aku ingin beristirahat.” Perintah kyuhyun. Lalu pejabat itupun pergi. Kyuhyun memejamkan matanya kemudian teringat dengan botol perjodohannya.

“Orang bodoh mana yang menggunakan botol dan tongkat untuk menentukan jodohnya.” Keluh kyuhyun kesal.

“Nanti malam aku harus melakukan sesuatu.” Batinnya, ia tersenyum penuh misteri.

Yesung mengendap-endap keluar dari kamarnya, ia takut seungjo mengetahui dirinya akan melakukan sesuatu yang akan menjatuhkan harga dirinya didepan pelayan yang sangat ia kagumi.

“Aku harus melakukannya dengan rapi.” Batin yesung

“Kerajaan ini sungguh bodoh menyerahkan takdirnya pada sebuah botol.” Lanjutnya. Yesung menutup wajahnya dengan kain hitam agar tidak diketahui orang lain. Ia berjalan menuju tempat botol dan tongkat disimpan. Penjaga terlihat tidak terlalu banyak, bahkan mereka hamper tertidur semua.

“Mereka benar-benar tidak peduli dengan botol-botol itu. Kenapa tidak ada yang menjaga satu pun?” pikir yesung aneh. Ia melihat semua botol masih berdiri dengan tegak, nampaknya angin pada malam itu tidak terlalu kencang sehingga belum ada botol yang terjatuh.

“Aku harus menjatuhkan semua botol itu dan membuat botolku yang tidak terjatuh.” Pikirnya. Ia ambil sebuah botol melihat nama didalamnya, setelah yakin bukan namanya ia mengangkat botol tersebut untuk dijatuhkan.

“tunggu. Apa mereka tidak akan terbangun mendengar botol ini pecah?” pikirnya, “aku coba saja satu lalu kabur dengan cepat.” Kata yesung menyusun strategi. Ia menjatuhkan botol dengan cepat lalu berlari pergi bersembunyi dibalik sebuah pohon. Yesung memperhatikan para pengawal tidak ada yang terbangun sama sekali.

“Wow, mereka seperti mati, tidak mendengar suara sekeras itu.” Katanya pada diri sendiri. Yesung segera berlari dengan cepat menuju tempat botol tiba-tiba ia menabrak seseorang dengan pakaian serba putih.


“Ha….Han….” Yesung segera menutup mulutnya khawatir para pengawal tidak terbangun.

“Kau siapa?” orang yang berpakaian putih membuka topeng yesung. Yesung tersadar orang tersebut bukanlah hantu, dengan cepat ia membuka topeng orang berpakaian putih tersebut.

“Kau.” Teriak mereka berbarengan, keduanya langsung menutup mulut mereka karena telah berteriak.

“Pangeran kyuhyun yang terhormat ternyata ingin berbuat curang.” Kata yesung mencibir.

“Aku…” kyuhyun gelapan karena ketahuan.

“kau sendiri sedang apa? Tak tahu malu.” Balas kyuhyun.

“Kalau aku memang akan berbuat curang.” Jawab yesung dengan datarnya.

“Karena kita sama-sama dalam keadaan terjepit. Bagaimana jika kita bekerjasama kali ini.” Tawar kyuhyun sambil mengulurkan tangannya.

“Baik, akan rugi jika kita berperang sekarang.” Kata yesung menyambut uluran tangan kyuhyun, mereka hanya berjabata tangan sebentar lalu menarik tangannya masing-masing.

“sekarang kita pecahkan semua botol ini kecuali milik kita.” Kata yesung.

“Ingat jangan sampai botol kita yang pecah.” Kata kyuhyun memperingatkan. Yesung menggangguk. Mereka masing-masing mengambil sebuah botol lalu memecahkannya lalu mengabil lagi.

“Ini botolku.” Kata yesung membaca tulisannya.

“Ini juga milikku.” Kata kyuhyun memegang botol berisi tulisan namanya.

“Kita harus hati-hati meletakkannya kembali pada tongkat.” Kata yesung lalu mereka berusaha dengan sangat hati-hati menyimpan botol mereka.

“Siapa itu?” tiba-tiba seorang pengawal berteriak, ia menyadari kehadiran yesung dan kyuhyun.

Praaaaank…baik botol yesung maupun kyuhyun jatuh berkeping-keping, kyuhyun dan yesung
segera berari menyelamatkan diri.

Kyuhyun dan yesung terus berlari hingga mereka yakin tidak dikejar lagi. Mereka bersembunyi disebuah bangunan yang cukup besar.

“Hah..hah…kau ini kenapa memakai pakaian putih? Kita jadi sulit bersembunyi.” Protes yesung karena kyuhyun memakai pakaian serba putih.

“kupikir dengan pakaian putih akan membuatku semakin keren.” Jawab kyuhyun.

“Hah? Pabo.” Kata yesung kesal.

“Apa? Kau bilang apa tadi?” Tanya kyuhyun tidak dibilang bodoh.

“Tidak, aku tidak mengatakan apapun. Sudah cukup kita bertengkar. Sekarang aku sudah tidak bisa iktu audisi. Botolku sudah pecah.” Yesung merasa bersalah karena telah berbuat curang dan sekrang dia telah mendapatkan akibatnya, botol miliknya telah pecah.

“Bukan hanya kau, tapi akupun tidak bisa ikut kompetisi. Botolku juga pecah.” Kata kyuhyun lemah mereka saling bersender.

                Tiba-tiba mereka mendengar suara erangan kesakitan, “Kau mendengar sesuatu?” Tanya kyuhyun ketakutan, tiba-tiba ia merasa merinding.

“mendengar apa?” Tanya yesung, ia berusaha lebih focus
.
“Suaranya seperti dari bangunan ini.” Kata yesung.

“Ayo kita pergi. Aku merasa tidak enak.” Ajak kyuhyun.

“kau benar, sebaiknya kita pergi.” Kata yesung yang juga merasa sedikit takut.

“haaa…uuus….to…..l….o….ng…” suara yang sangat lemah kembali terdengar.

“Itu seperti suara minta tolong.” Kata yesung, “sebaiknya kita lihat bangunan itu sebentar.” Kata yesung, kyuhyun mengikuti yesung dari belakang. Yesung membuka pintu bangunan tersebut. Disana ada seorang perempuan yang dipasung, kakinya berdarah penuh luka akibat cambukan.

“Kasihan sekali perempuan itu.” Kata kyuhyun merasa tak kuat melihat luka yang berdarah pada perempuan tersebut,

 “mereka tega sekali menghukum perempuan yang lemah dengan sangat kejam.” Lanjutnya.

Yesung mengangkat wajah perempuan tersebut. “Nona, apa kau baik-baik saja?” Tanya yesung.

“Jihyun.” Kata kyuhyun kaget. Jihyun mengangkat kepalanya, ia kaget melihat kyuhyun ada disana.

“Pangeran, maafkan aku. Ampuni aku. Aku tidak akan merepotkan anda lagi. Saya mohon.” Kata jihyun sambil menangis.

“Kau mengenalnya?” Tanya yesung. Kyuhyun mengangguk.

                “Apa yang kau lakukan pada jihyun terlalu kejam.” Teriak kyuhyun pada pejabat yang mengawalnya. Pagi-pagi sekali kyuhyun memanggil pejabat tersebut.

“Saya hanya mengikuti perintah pangeran untuk menghukum jihyun.” Jawabnya tanpa merasa bersalah.

“aku memang memintamu untuk menghukumnya. Tapi hukuman cambuk itu terlalu kejam. Ia bukan seorang penjahat, ia hanya sedikit melakukan kesalahan padaku, kau cukup menghukumnya dengan hukuman ringan.” Teriak kyuhyun kesal.

“Maafkan saya, saya akan segera membebaskannya.” Kata pejabat tersebut tanpa banyak membantah.

                Pejabat itu kemudian pergi sambil menggerutu tanpa terdengar oleh kyuhyun. Perasaan kyuhyun cukup kacau hari ini, ia tiak bisa membuktikan pada ayahnya bahwa ia telah dewasa dan benar-benar cocok menjadi seorang raja.

“Pangeran jangan berlari terlalu kencang.” Teriak seungjo mengikuti yesung berlari,

“cepatlah.” Teriak yesung. Ia benar-benar stress memikirkan botolnya yang pecah, tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mengubah keadaan tersebut, ia terus berlari untuk melupakan semuanya. Ia berlari semakin kencang dan semakin kencang hingga seungjo kehilangan jejaknya.

                Tanpa sadar yesung merasa tubuhnya sangat lelah, ia tak ingat berlari kearah mana, ia sudah berada disuatu tempat yang tidak ia kenal.

“Yesung, pabo, kenapa aku selalu melakukan kebodohan? Sekarang aku ada dimana?” rutuknya sendiri. Ia melihat kesekelilingan, desain tempat tersebut berbeda dengan istana lebih sederhana tapi nyaman. Yesung melihat sepasang kekasih sedang berbincang disebuah balkon dekat danau.

“Sepertinya aku mengenal perempuan itu.” Pikir yesung, ia seperti melihat tiffany disana. Perempuan itu menyadari kehadiran yesung, ia segera menghampiri yesung.

“Putri tiffany?” Tanya yesung.

“Sedang apa kau disini?” Tanya tiffany heran, pria yang bersamanya berdiri disampingnya.

“Ah, bukankah in panglima changmi?” Tanya yesung menatap changmin.

“Kau terlihat gagah dan tampan.” Kata yesung menepuk pundak changmin.

“Terimakasih atas pujian pangeran.” Kata changmin tersenyum, “Anda pun terlihat sangat tampan dan gagah.” Balasnya.

“Hahaha….kau jangan menghinaku. Oemma saja bilang badanku terlalu kurus, wajahku terlalu bulat dan mataku terlalu sipit.” Yesung tertawa membayangkan wajahnya berdasarkan penggammbaran dari kalimatnya sendiri, changmin juga tertawa menanggapi gurauan yesung hanya tiffany yang tidak menyukai suasana tersebut.

“Tunggu dulu.” Tiba-tiba yesung merubah wajahnya menjadi serius dalam beberapa detik, “aku sepertinya familiar dengan namamu.” Kata yesung,

“Tentu saja. Bukankah saya diperkenalkan sebagai penjaga botol perjodohan.” Kata changmin.

“Bukan.” Kata yesung masih berpikir.

“Kau ini. Sedang apa disini? Siapa yang mengijinkanmu disini?” Tanya tiffany kesal kareana yesung masih bertahan disana.

“Ah, ya akau ingat. Surat itu….”

Tiffany segera menarik tangan yesung.  “Cepat pergi. Ini bukan tempat yang bisa dikunjungi seenaknya.” Kata tiffany.

“Tunggu dulu, tapi aku belum selesai berbicara dengan panglima chang.” Kata yesung terus mengoceh,

“Aku belum mencerita……” tiffany menutup mulut yesung, “Kau ini cerewet sekali.” Kata tiffany sambil terus membawa yesung menjauh dari changmin.

                Changmin tersenyum melihat tingkah mereka, ia memegang dadanya yang terasa sakit, “apa dia yang kau sukai.”

                Tiffany terus menarik yesung agar menjauh dari changmin, hingga mereka benar-benar sudah jauh tiffany berhenti.

“Dimana suratku?” Tanya tiffany.

“Berikan padaku.” Lanjutnya

“surat apa?” Tanya yesung pura-pura tidak tahu.

“jangan pura-pura bodoh. Aku tahu kau mengambil surat yang aku kubur waktu malam itu.” Tiffany terlihat semakin kesal, ia biasanya bisa bersikap tenang tapi kali ini ia benar-benar khawatir kerena suratnya telah dibaca oleh orang lain.

“Oh, jadi surat itu milikmu. Kupikir milik remaja yang ada disini. Ternyata milik seorang putri yang sangat terhormat, cerdas dan dewasa.” Yesung terus menggoda tiffany, ia senang melihat tiffany tidak bisa berlaga sombong lagi didepannya.

“Apa? Remaja? Cepat berikan padaku.” Teriak tiffany, ia semakin tidak bisa mengotrol emosinya.

“Baik…Baik…tenanglah. Aku akan mengembalikannya.” Kata yesung, “Setelah aku pergi dari istana ini.” Bisik yesung ditelinga tiffany kemudian kabur, berlari dengan sekencang-kencangnya.

“pangeran, anda sudah siap?” Tanya seungjo yang melihat yesung tidak bersemangat sekali.

“Apa aku boleh tidak menghadiri keputusan kompetisi itu? Aku malas.” Kata yesung

“Pangeran ini merupakan momen yang sangat penting. Anda jangan patah semangat. Pangeran pasti bisa terpilih.” Kata seungjo member semangat. Yesung bangkit dengan enggan. Mereka berjalan menuju tempat botol dan tongkat berada. Yesung melihat diatas tongkat itu tersisa dua botol yang masih berdiri dengan tegak. Ia melihat kearah lain, disisi yang lain ia melihat kyuhyun sama sepertinya tidak bersemangat sama sekali.

                “Baiklah, seperti yang kita lihat didepan tersisa dua nama. Itu artinya hanya ada dua orang pangeran yang dapat melaju ke kompetisi selanjutnya.” Kata penasehat chang, seorang pelayan mengambil kedua botol tersebut lalu memberikan kertasnya pada penasehat chang.

“Saya akan membuka kertas ini dan menyebutkan namanya.” Penasehat chang membuka kedua kertas lalu menutupnya kembali.

“Mereka yang beruntung adalah…..” yesung dan kyuhyun sama sekali tidak tertarik mendengar nama  yang keluar, karena mereka tahu pasti nama mereka tidak akan keluar. Tiffany yang duduk disamping raja terlihat tenang walaupun sebenarnya ia khawatir,

“Kenapa ada dua botol yang tersisa?”batinya.

Penasehat chang melanjutkan pengumumannnya, “ mereka yang beruntung adalah pangeran YESUNG dan pangeran KYUHYUN. Selamat untuk kedua pangeran.” Ucap penasehat chang, semua orang bertepuk tangan. Hanya yesung, kyuhyun, dan tiffany yang tidak percaya dengan pengumuman tersebut.

TBC
              


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar