#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Jumat, 09 September 2011

(FF) Poor Prince & Rich Prince Part 7


By : Yessis


              
Yesung berusaha naik kepermukaan air, sudah cukup banyak air yang tertelan olehnya, beruntung dia bisa berenang. Yesung meraih sebuah dahan pohon yang mengapung, sementara waktu dia bisa menghela nafas lega dan beristirahat sejenak, ketika matanya tertutup ia teringat dengan kyuhyun yang terkena panah. Ia mengedarkan pandangannya keseluruh sungai, dari kejauhan ia melihat benda berwarna biru yang mengambang.

“Kyuhyun-shi.” Teriak yesung. Ia berenang menuju kyuhyun, ternyata benar dia adalah kyuhyun yang sudah tidak sadarkan diri. Yesung membawa kyuhyun kedaratan. Kyuhyun terbatuk-batuk mengeluarkan semua air sungai yang ia telan.

“Kyuhyun-shi, gwencanayo?” panggil yesung, tapi kyuhyun dalam keadaan setengah sadar, ia tidak menyadari kehadiran yesung.


“apa yang harus kulakukan. Darahnya terus mengalir. Bagaimana ini?” yesung bicara pada diri sendiri. Ia buka baju luarannya untuk menekan luka kyuhyun yang terus mengeluarkan darah. Suara derap langkah kuda mendekati mereka, yesung sudah tidak peduli lagi untuk kabur jika benar penunggang kuda tersebut adalah prajurit yang mengejar mereka.

“Pangeran kyuhyun.” Teriak seseorang, dia segera melihat keadaan kyuhyun.

“Jihyun-shi.  Bagaimana bisa kau ada disini?” tanya yesung kaget, seharusnya mereka sudah berada ditempat yang dipinta yesung.

“Aku sudah tahu, kalian akan mengalami hal seperti ini.” Kata seseorang dibelakang yesung, yesung menengok, dia adalah tiffany.

“Sudah sadar?” tanya yesung sinis.

“Kau bisa mengobati luka kyuhyun?” tanya yesung pada jihyun. Jihyun menggeleng.

“Baiklah, aku akan membawanya ke tabib.” Kata yesung.

“Percuma, kalian adalah buronan, tidak akan ada yang berani menolong kalian.” Kata tiffany dengan entengnya.

“Lalu bagaimana? Kau ingin aku membiarkannya menderita dan mati begitu saja.” Teriak yesung kesal. Yesung menatap tiffany dengan tajam, begitupun dengan tiffany.

Kemudian tiffany mengalihkan pandangannya pada jihyun “Jihyun-ah kau siapkan api dan obat luka. Cepat.” Pinta tiffany. Jihyun segera berlari mencari kayu bakar dan juga tanaman obat luka.

“Aku akan membantumu.” Teriak yesung lalu mengikuti jihyun.

                Tiffany segera menyobek baju kyuhyun tepat dibagian lukanya. Panah tersebut tembus melukai bahu kyuhyun. Tiffany segera membersihkan lukanya dengan air. Jihyun dan yesung membawa cukup banyak ranting lalu menumpuknya.

“Yesung-shi membuat api. Jihyun-ah menumbuk tanaman.” Perintah tiffany. Mereka segera mengerjakan apa yang dipinta oleh tiffany. Tiffany mengeluarkan belati miliknya, kemudian mematahkan busur panah bagian besinya.

“Apinya sudah jadi.” Kata yesung. Tiffany membakar belatinya hingga benar-benar terbakar, ia lap belatinya dengan pakaiannya. “Kau pegang kyuhyun, karena ini akan sangat menyakitkan.” Yesung mengangguk, ia memgang tubuh kyuhyun dengan kuat. Tiffany lalu mulai membedah luka kyuhyun.

“Aaaaaaa...” teriak kyuhyun kesakitan, tubuhnya meronta tapi yesung memegangnya dengan erat sehingga ia kehabisan tenaga untuk berontak. Tiffany berhasil mengeluarkan panahnya, lalu ia menutup luka kyuhyun dengan tanaman yang telah ditumbuk oleh jihyun, lalu ia bungkus luka kyuhyun menggunakan sobekan pakaiannya. Yesung dan jihyun hanya memperhatikan dengan seksama.

“Jihyun-ah, kau harus ingat membersihkan lukanya setiap pagi dan sore, lukanya tidak boleh terkena air atau lukanya akan infeksi dan keadaannya akan semakin memburuk.” Jelas tiffany.

“Saya mengerti.” Kata jihyun mengangguk. Tiffany lalu meninggalkan mereka menuju sungai. Jihyun dan yesung mendekati kyuhyun yang masih tak sadarkan diri.

“Pangeran apa anda baik-baik saja?” tanya jihyun, kyuhyun membuka matanya perlahan tapi terlalu lemah untuk berbicara.

“Sepertinya aku harus mencari sesuatu untuk makan malam kita.” Kata yesung kemudian pergi.
***
                Kyuhyun terlihat sudah lebih segar, ia sudah bisa berjalan meskipun harus dituntun oleh jihyun. Kyuhyun merasa bosan tidur terus, ia minta pada jihyun untuk ditemani berjalan-jalan disekitar  sungai. Tiffany hanya diam memandang sungai dari kejauhan, sementara itu yesung pergi ke kota untuk melihat keadaan dan membeli beberapa makanan.

                “Sampai kapan kita berada disini?” tanya kyuhyun, jihyun menggeleng. “kau pasti sama seperti aku, disini sangat tidak nyaman,” lanjut kyuhyun, jihyun mengangguk.

“Berhentilah menjawabku dengan mengangguk dan menggeleng. Kau bisa bicara kan?” tanya kyuhyun. Jihyun mengangguk.

“Eh, iya.” Ralat jihyun.

“Kau tahu ini pertama kalinya aku mendapat luka besar seperti ini.” Kata kyuhyun, jihyun memperhatikan dengan seksama. “tapi aku merasa tidak menyesal sama sekali terkena panah ini. Aku justru merasa bangga, aku seperti seorang pria sejati.” Lanjut kyuhyun dengan wajah penuh semangat.

“Pangeran.” Panggil jihyun,

“Ya?”

“Kau ingin membalas orang yang memanahmu?” tanya jihyun.

“Tentu saja, jika aku sudah di kerajaanku aku akan mengirimkan ribuan pasukan untuk menaklukan mereka.” Jawab kyuhyun.

“Pangeran tak ingin membalasnya dengan tangan anda sendiri?”

“Maksudmu?”

“Anda yang memanah mereka dengan panah anda sendiri.” Jawab jihyun, ia menunjukkan senyumannya untuk meyakinkan.

“Jihyun-ah, aku tidak bisa memanah.”

“Bukan berarti tidak bisa belajarkan?” kata jihyun terus meyakinkan, kyuhyun merasakan sesuatu yang aneh ketika memandang jihyun.

“Kau benar.” Kyuhyun memegang dadanya yang semakin tidak enak, “Kau pergilah, aku ingin sendiri.” Perintah kyuhyun. Jihyun mematuhinya kemudian pergi.

                Yesung masuk kedalam pasar, ia sebisa meungkin menghindari pertemuan dengan prajurit, ia gunakan caping jerami berdandan seperti seorang nelayan agar tidak diketahu siapapun. Ia melihat banyak orang berkumpul dipapan pengumuman, semua orang saling berbisik. Yesung mendekati salah satu kelompok yang sedang bergosip.

“Parah sekali, kasihan putri kita. Para pangeran itu malah menculik putri.” Celetuk salah seorang dari mereka.

“Tindakan putri itu benar mengambil kekuasaan appanya. Kalau tidak kerajaan kita sudah direbut oleh para pangeran dari luar itu.” Lanjut yang lain.

Yesung tidak terlalu kaget mendapat fitnah seperti itu, karena itu lah politik, tapi ia tetap merasa sakit hati mendapat fitnah seperti itu. Ia lihat papan pengumuman. Wajahnya dan wajah kyuhyun terpampang disana. Mereka menjadi buronan kerajaan tersebut.

                Yesung melanjutkan perjalanannya untuk membeli beberapa makanan dan pakaian untuk ganti.

“Tuan aku lapar.” Seorang kakek yang sangat lemah menengadahkan tangannya pada seorang yang dilihat dari pakaiannya merupakan orang kaya yang sedang makan disebuah kedai.

“Pergilah kau pengemis.” Teriak orang tersebut lalu mendorong kakek tua tersebut keluar kedai. Kakek tersebut melanjutkan perjalanannya. Yesung melihat kantong uangnya tersisa 8 buah keping uang perak, ia ambil 4 keping uang perak memberikan pada kakek tua kemudian pergi tanpa berkata apapun.

“Terimakasih anak muda.” Teriak kakek tersebut.

Kini yesung harus benar-benar memikirkan makanan dan baju apa yang harus dibeli agar cukup untuk empat orang. Ia melihat bakpau yang sangat menggiurkan. Ia baru saja akan melangkah untuk membelinya seorang anak berlari mengambil bakpau kemudian kabur, pemilik bakpau tersebutmengejar anak tersebut, yesung sangat penasaran ia pun ikut mengejar. Si pemilik bakpau berhasil menangkap sang anak, anak tersebut memakan bakpau yang ia ambil dengan lahap meskipun si pemilik bakpau memukulinya, ia sungguh tidak peduli untuk pukulan tersebut.

“Hentikan.” Teriak yesung memegang tangan pemilik bakpau.

“Kau siapa? Orang tuanya ha?” teriak pemilik bakpau.

“Bukan, aku hanya orang yang kebetulan lewat. Kau sudah keterlaluan memukulnya. Dia terlihat sekali kelaparan. Kenapa kau tak merelakan bakpau yang hanya satu biji saja?” tanya yesung heran.

“Kau tidak tahu, anak ini sudah sering mencuri bakpauku. Aku bisa rugi jika begini.” Kata pemilik bakpau tersengal-sengal, ia terlihat masih sangat marah.

“Berapa semua bakpau yang ia makan? Aku akan membayarnya.”

“Dia sudah mencuri selama seminggu ini. Berarti satu keping uang perak.” Jawabnya.

Yesung mengambil sisa uangnya lalu mengabilnya sebagian, “Ini dua keping perak, kau berikan ia makan selama satu minggu lagi.” Kata yesung pergi.

“Terimakasih tuan.” Kata pemilik bakpau, wajahnya berubah bahagia. “Kau juga berterimakasih.” Kata pemilik bakpau pada anak tersebut yang masih sibuk memakan bakpaunya.

                Yesung melanjutkan perjalanannya, ia genggam erat sisa uang miliknya yang tinggal dua keping uang perak. Ia membeli beberapa makanan dan dua buah baju untuk tiffany dan kyuhyun. ‘baju mereka robek, sebaiknya ini untuk mereka.’ Pikir yesung. Yesung bejalan pulang dengan bahagia karena ia dapat membelikan makanan untuk teman-temannya.
***               
                Changmin pergi menyamar menjadi rakyat biasa agar dapat menemukan putri. Ia sampai dipasar, ia sangat tertarik dengan seorang pria yang memakai caping, tindakannya seperti seseorang yang ia kenal. Changmin pura-pura menabraknya hingga makanan orang tersebut berhamburan ketanah.

“Yaaa....apa yang kau lakukan.” Teriak orang tersebut marah.

“Pangeran yesung.” Panggil changmin. Yesung baru sadar orang yang menabraknya adalah changmin. Changmin segera memegang pundaknya tapi yesung segera mengelak dan kabur.

“Pengawal cepat kejar orang itu.” Teriak changmin.

“Kalian tidak bisa membawa kabur putri dariku.” Batin changmin. Tatapannya menyiratkan kebencian yang sangat besar.

                Yesung terus berlari, ia baru berhenti setelah merasa yakin tidak dikejar. Semua barang yang ia beli tertinggal dipasar, kini ia pulang dengan tangan hampa. Yesung melihat kyuhyun, jihyun dan tiffany sedang duduk mengelilingi api unggun sambil menunggunya. Yesung datang dengan lunglai.

“Mana makanannya?” tanya kyuhyun.

“Maaf.” Kata yesung tanpa dapat menjelaskan apapun.

“Aku sudah tahu kau tidak akan benar mengerjakan apapun.” Kata kyuhyun sambil tersenyum.

“Kenapa kau begitu senang? Padahal aku tidak membawa makanan dan kita akan kelaparan malam ini.” Tanya yesung heran.

Jihyun juga ikut tersenyum, “Tadi aku mengajak pangeran mencari ubi liar. Pangeran sungguh hebat bisa mendapatkan banyak ubi untuk kita makan.” Jelas jihyun.

“Kita sudah membakarnya, kau cepat kesini untuk makan.” Kata tiffany, yesung sangat terharu karenanya.

“Ada apa dimatamu?” goda kyuhyun, yesung segera melap air matanya. Mereka akhirnya makan dengan lahap ubi yang ditemukan oleh kyuhyun.

                “Apa rencanamu sekarang?” tanya yesung pada tiffany.

“Merebut kembali kerajaanku.” Jawab tiffany singkat.

“Caranya?” tanya kyuhyun.

“Aku memiliki banyak paman diluar daerah, aku akan meminta bantuan mereka untuk merebut kembali kerajaan.”

“Baiklah, apa yang bisa aku bantu?” tanya yesung.

“Kau dan kyuhyun sudah cukup membantuku, kalian bisa pulang ke kerajaan kalian masing-masing. Aku akan pergi bersama jihyun.” Jelas tiffany.

“Pulang kerumah memang sangat menggoda, tapi aku tidak mungkin meninggalkan kalian berdua saja. Sama saja aku seperti seorang pengkhianat.” Kata yesung.

“Ini urusan kerajaan kami, kalian tidak usah repot membantu kami.” Kata tiffany.

“Hah, aku tidak akn pergi begitu saja, meskipun kau mengusirku berkali-kali.” Kata yesung keras kepala, kemudian pergi tidur. Tiffany menatap kyuhyun seperti meminta pendapatnya.

Kyuhyun mengangkat pundaknya, “Ah, istanaku, aku sangat merindukannya, tidur dikasur empuk, makan makanan enak. Tapi....” kyuhyun tersenyum, “Aku tidak ingin melewatkan petualangan ini.” Lanjutnya.

“Berhentilah main-main.” Protes tiffany.
***

                Seungjo melajukan kudanya berhari-hari tanpa istirahat, ia masuk kedalam istana kerajaannya, raja dan ratu yang merupakan appa dan oemma yesung datang menjemputnya,

“Apa yang terjadi denganmu seungjo-ah?” tanya ratu, ia mencemaskan anaknya yang tidak terlihat sejak tadi.

Seungjo masih tersengal-sengal, ia berusaha mengatur nafasnya seorang pelayan memberinya minum,

“Terjadi sesuatu yang buruk pada kerajaan Seojeo.” Kata seungjo,

“Apa yang terjadi?” tanya raja. Seungjo menjelaskan terjadinya pemberontakan di kerajaan seojeo oleh putrinya sendiri dan juga yesung yang disandera oleh mereka.

“Kurang ajar.” Teriak raja geram, ia menggebrak mejanya dengan keras sehingga terdengar suara benturan yang sangat keras.

“segera kirim orang keberbagai kerajaan, aku akan meminta mereka membantuku mengalahkan putri durhaka itu.” Kata raja masih kesal.

“Pangeran lain yang juga disandera dari kerajaan chungmin namanya kyuhyun. Mungkin raja bisa bekerja sama dengannya.”

“Apa? Chungmin? Rajanya merupakan sahabatku ketika muda.” Kata raja lalu segera mengatur strategi untuk menyelamatkan anak laki-laki satu-satunya. Sementara itu seungjo disuruh istirahat, beberapa kali seungjo menolak, ia ingin ikut menyelamatkan yesung tapi raja tidak mengijinkannya.
               
                Setelah semalaman beristirahat seungjo tidak bisa tidur lagi, ketika ingin membantu rajanya ia masih belum diijinkan membantu. Ia pergi kebukit, tempat kesukaan yesung. Ia menatap sedih pohon tempat yesung terjatuh, entah apa yang terjadi pada pangeran kesayangannya pikirnya.

“Yaa...seungjo-ah, berhenti.” Teriak seorang perempuan, ia memukul kepala seungjo dengan keras.

“Apa yang kau lakukan, seohyoon-ah?” seungjo mengelus kepalanya yang sakit, ia melihat seorang perempuan cantik memakai hanbok berwarna pink. Sikapnya sangat lembut tapi kalau sudah marah ia akan berubah menjadi monster yang mengerikan.

“Kalian pergi kenapa tidak memberitahu?” tanya seohyoon

“Maafkan aku, pangeran yesung yang memintaku untuk merahasiakannya darimu.” Jelas seungjo.

“Kenapa kalian begitu kejam.” Seohyoon mulai terisak, “Aku teman kalian sejak kecil. Apa karena aku seorang perempuan mangkanya kalian tidak percaya padaku.” Kini seohyoon benar-benar menangis, seungjo bingung jika seohyoon sudah menangis seperti ini.

“Bukan...bukan seperti itu. Yesung hanya takut kamu menangis. Terbukti kan sekarang kau menangis.” Jelas seungjo. Tangisan seohyoon bukannya mereda, dia malah semakin keras menangis. Seungjo hanya bisa diam menunggu sampai seohyoon  berhenti sendiri.
***
                Mereka berempat kini melanjutkan perjalanan, kyuhyun berada diatas punggung kuda sendiri, karena ia masih cedera,

“Ah, aku sangat merindukan mochan.” Kata yesung tiba-tiba memecah kesunyian.

“siapa?” tanya kyuhyun,

“Kudaku. Aku sangat merindukannya. Mudah-mudahan dia baik-baik saja.”

“Jihyun-ah.” Panggil kyuhyun tanpa menghiraukan cerita yesung,

“Ya pangeran? Ada yang anda perlukan?” tanya jihyun.

“Kau bilang aku harus belajar memanah. Kau bisa memanah? Mau mengajariku?” tanya kyuhyun antusias.

“Saya tidak terlalu bagus dalam memanah. Tapi ada seseorang yang sangat pintar memanah, aku akan memintanya mengajari anda.”

“Siapa?” tanya kyuhyun

Jihyun tersenyum malu, “aah, dari gerak-gerikmu aku tahu itu siapa.” Celetuk yesung, “pasti kekasihmu kan?” tanya yesung, jihyun mengangguk. Kyuhyun sangat kaget mendengarnya.

“Apa? Kau sudah mempunyai seorang suami?” tanya kyuhyun memastikan.

“bukan...kami hanya kekasih, dia berjanji jika sudah pulang dari perjalanan berdagangnya, dia akan segera melamarku.” Jelas jihyun semakin merasa malu. Kyuhyun merasakan sakit didadanya.

“Kau kenapa?” tanya tiffany yang melihat wajah kyuhyun menjadi pucat, “lukaku terasa sakit lagi.” Kata kyuhyun berbohong.

                “Ini rumahnya.” Tunjuk tiffany pada sebuah rumah besar milik pamannya.

“Kau yakin dia akan membantumu?” tanya yesung khawatir, dia memiliki perasaan yang tidak baik terhadap rumah ini.

“Aku yakin.” Jawab tiffany mantap. Seorang pelayan berlari kearah mereka.

“Putri tiffany masuklah, paman anda sudah menunggu anda sejak lama, setelah ada kabar pemberontakan itu.” Kata orang itu, dari cara bicaranya ia cukup akrab dengan tiffany. Mereka lalu masuk kedalam rumah tersebut.

                Mereka disambut dengan sangat hangat oleh paman tiffany, pamannya bernama kim ki woo yang biasa di panggil kiwoo ahjusi oleh tiffany. Paman tiffany terlihat seperti sangat menyayangi tiffany. Setelah mereka membersihkan diri dan berganti pakaian, mereka berkumpul diruang makan.

“Bagaimana keadaan lukamu?” tanya kiwoo ahjusi pada kyuhyun yang baru saja selesai diperiksa oleh tabib.

“Lukanya sudah membaik. Dalam beberapa hari sudah membaik.” Jawab kyuhyun.

“Baiklah kalau begitu kalian makanlah. Setelah itu ceritakan sebenarnya apa yang terjadi dengan istana.” Kata kiwoo ahjusi mempersilahkan, mereka makan dengan lahap karena selama dua hari ini mereka selalu kelaparan. Yesung terus memandang wajah kiwoo ahjusi sambil tetap makan, dia belum terlalu yakin dengan orang tersebut, ‘sikapnya memang terlihat baik dan tulus tapi kenapa seperti ada yang aneh dalam dirinya?’ pikir yesung.

“Ahjusi.” panggil kyuhyun,

“ya.”

“Bolehkah aku meminjam sesuatu darimu?” tanya kyuhyun.

“Tentu saja boleh jika memang aku mampu.” Jawab kiwoo ahjusi

“Aku ingin meminjam panah dan busur. Aku ingin belajar memanah.”

“Hahaha....Kau tak perlu meminjamnya, aku akan memberikannya padamu.” Kata kiwoo ahjusi. Selanjutnya mereka mengobrol ringan sambil menikmati makanan yang disuguhkan.

                Setelah makan, mereka berkumpul disebuah ruangan yang sepertinya sering digunakan untuk rapat. Tiffany menceritakan semua kejadian yang berawal dari kesalahannya hingga ia menjadi sorang pelarian. Kiwoo ahjusi terdiam ketika tiffany mengakhiri ceritanya.

Kiwoo ahjusi menatap tiffany dengan penuh kasih sayang, “Putri, jujur aku sangat marah dengan perbuatanmu. Semua kekacauan ini terjadi karena ulahmu.” Kiwoo ahjusi berhenti sejenak, “Tapi...Karena putri sudah menyadari kesalahan putrid dan ingin memperbaikinya. Aku berjanji akan membantu putri untuk merebut kembali istana ke tangan anda. Selanjutnya apa rencana putri?” tanya kiwoo ahjusi serius.

“Setelah ini aku akan bertemu dengan Booman ahjusi dan weungso ahjusi untuk mengumpulkan kekuatan. Aku berharap ketiga paman mau membantuku untuk merebut kerajaan, changmin hanya mendapat dukungan dari prajurit, para menteri dan rakyat jelas sekali akan mendukungku dan raja bong.” Jelas tiffany.

“Putri tidak perlu menemui mereka, aku akan mengirim surat pada mereka untuk datang kesini, setelah itu kita bicarakan rencana selanjutnya.”

“Tidak ahjusi, aku ingin menemui mereka secara langsung agar aku lebih yakin dengan kesetiaan mereka terhadap kerajaan.” Kata tiffany keras kepala.
***
                Kyuhyun memegang busur dan panah yang diberikan oleh kiwoo ahjusi. ‘apa yang harus kulakukan dengan panah ini.’ Pikirnya, ketika ia meminta yesung mengajarinya memanah, ternyata yesung sama saja seperti dia tidak bisa memanah. Sekarang ia berdiri didepan kamar tiffany, ia malu untuk meminta tiffany  mengajarinya memanah tapi ia ingin sekali memanah. Baru saja kyuhyun akan mengetuk pintu, pintu sudah terbuka.

“Kyuhyun-shi.” Kata tiffany melihat kyuhyun sudah berdiri didepan pintunya.

“Maukah kau mengajariku memanah?” pinta kyuhyun.

               Kyuhyun sangat menyesal meminta tiffany mengajarinya memanah, ‘dia benar-benar menakutkan.’ Batin kyuhyun, tiffany benar-benar keras dalam mengajari seseorang.

“Sudah kubilang, tegapkan badanmu jika sedang memamanah. Fokuskan pandangan jangan memikirkan hal  lain.” Teriak tiffany.

Kyuhyun segera menegakkan badannya. “bagaimana aku bisa fokus jika dimarahi terus.” Kata kyuhyun pelan.

“Apa?”

“Tidak,  tidak apa-apa. Baiklah aku akan lebih fokus sekarang.” Kyuhyun memfokuskan pikiiran ke titik yang akan menjadi sasaran panah lalu ia melesatkan panahnya. Panah sedikit lagi mengenai sasaran panah.

“Yeee...” teriak kyuhyun senang.

“Jangan senang dulu. Kau masih harus banyak berlatih.” Kata tiffany.

Dari kejauhan jihyun melihat mereka berdua berlatih, jihyun senang kyuhyun bisa dengan cepat belajar tapi entah mengapa dia tidak terlalu suka melihat mereka berdua berlatih.

“Tidak, aku tidak mungkin menyukainya, aku sudah mempunyai tunangan dan aku sangat mencintai tunanganku. Tidak –tidak, aku tidak boleh seperti ini.” Kata jihyun bicara sendiri

“Jihyun-ah.” Panggil yesung yang baru saja datang, yesung membuyarkan lamunan jihyun

“Omo...” jihyun terlihat sangat kaget. “Pangeran.”

“Sedang apa dari tadi berbicara sendiri?” tanya yesung.

“Tidak apa-apa. Aku hanya merindukan tunanganku.” Jawab  jihyun.

“Ooh..” yesung melihat kyuhyun dan tiffany yang sedang berlatih memanah, “mereka sungguh bersemangat, dari pagi hingga sore masih juga berlatih.” Komentar yesung.

“Iya.” Kata jhyun menanggapi sambil melihat kyuhyun dan tiffany. Yesung memperhatikan perubahan wajah jihyun ketika menatap kyuhyun, “Kau pasti sangat mencintai tunanganmu?”  tanya yesung mengingatkan, sedikitnya ia tahu dari perubahan wajah jihyun ketika menatap kyuhyun bukan tatapan yang biasa, dia tidak ingin terjadi pengkhianatan lagi oleh orang-orang yang dekat dengannya termasuk kepada tunangannya.

“Tentu saja. Aku sangat mencintainya.” Jawab jihyun yang kembali sadar bahwa ia memiliki seorang tunangan.

“Oya, pangeran darimana saja, sejak pagi saya tidak melihat pangeran?” tanya jihyun untuk mengalihkan pembicaraan.

“Aku tadi melihat kuda dan juga melihat persiapan prajurit yang dimiliki oleh kiwoo ahjusi. Aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik.” Jawab yesung.

“Pangeran sudah menemukan pengganti mochan?” tanya jihyun tentang kuda peliharaan kesayangan yesung.

“Aku sudah menemukan kuda yang cukup bagus tapi mochan tetap tak tergantikan. Aku berharap bisa menemukan mochan.”

“Aku berdo’a untuk  itu.”

“Terimakasih” ucap yesung.

Seorang pelayan menghampiri menhampiri tiffany, sepertinya dia memberitahukan sesuatu pada tiffany.
***
Tiffany, yesung, kyuhyun dan jihyun berjalan keruangan utama, tiffany diberitahukan pamannya akan kedatangan seorang pemasok senjata, ia harus bertemu dengannya untuk membicarakan senjata apa saja yang diperlukan. Mereka sampai diruangan utama. Pemasok senjata tersebut sedang berbicara dengan kiwoo ahjusi.

“Itu keponakanku sudah datang.” Kata kiwoo ahjusi, orang tersebut membalikkan badan,

Jihyun seperti mimpi, “donghae oppa.” Panggil jihyun.

“Jihyun.” Panggil donghae.

“Kau mengenalnya?” tanya yesung. Kyuhyun memperhatikan dengan seksama, dia tidak suka mereka saling bertatapan.

Jihyun mengangguk, “Dia tunanganku.” Jawab jihyun.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar