Kamis, 08 September 2011
(FF) Poor Prince & Rich Prince Part 6
By : Yessis
TBC
“Ada apa ini? Kalian berani sekali menentangku.” Teriak raja Bong berang, “Pengawal tangkap mereka.” Teriaknya lagi, tangannya menunjuk pada putrinya sendiri. Tapi tak ada seorang pengawalpun yang bergerak dan memeatuhi perintah rajanya.
“Apa yang kalian lakukan.” Raja bong terlihat kaget karena pengawalnya tidak ada yang mematuhi perintahnya.
“Appa, sebaiknya segera beristirahat.” Kata putri lalu beberapa pengawal membawa raja dan ratu pergi, begitupun dengan penasehat chang yang tidak percaya anaknya bisa menjadi seorang pemberontak dibawa pergi bersama raja. Mereka tidak bisa melawan samasekali.
Tiffany maju keatas panggung, ia menatap rakyatnya yang ada disana secara perlahan. “aku yakinkan pada kalian, aku akan membuat kerajaan lebih makmur dari sebelumnya.” Ucapnya
Tiba-tiba ada seorang rakyat maju kedepan, “Kau pengkhianat. Kami hanya akan setia pada yang muliaraja Bong.” Teriak orang tersebut, diikuti suara teriakan rakyat yang lain, mereka tidak setuju dengan tindakan tiffany.
Changmin berjalan kearah orang yang berbicara tadi, ia keluarkan pedangnya lalu ia tebaskan pada orang tersebut hingga mati seketika, rakyat yang tadinya bersemangat menentang tiffany tiba-tiba diam karena takut, tiffany terlihat kaget karena tindakan panglimanya, semuanya terjadi begitu saja.
“Siapa yang menentang, akibatnya seperti ini.” Teriak changmin.
“Oh tuhan.” Pekik kyuhyun, baru pertama kalinya dia melihat seseorang dibunuh didepan matanya. Ia menatap yesung yang masih terlihat tenang.
“sepertinya Kau tak kaget melihat seseorang dibunuh didepan matamu?” tanya kyuhyun, yesung menatap kyuhyun,
“Aku kaget, sangat kaget.” Jawab yesung dengan wajah datarnya,
‘tapi itu bukan wajah kaget’ batin kyuhyun
Selanjutnya rakyat yang masih menentang tiffany dimasukan penjara, sementara itu yesung dan kyuhyun dikurung dalam kamar mereka masing-masing.
Tiffany berjalan dengan lunglai ke ruangan rapat negara, ia merasakan perasaan yang sangat bersalah, tapi ia tidak mungkin mundur kalau memang ia mendapatkan kekuasaannya dengan cara yang sulit diterima rakyatnya, ia akan meyakinkan mereka bahwa ia mampu menjadi seorang pemimpin. Ia memberikan beberapa pengarahan pada para menteri, menteri yang menentang juga dimasukan kedalam penjara.
Yesung masuk kedalam kamarnya, seorang pelayan diperintahkan untuk melayani setiap kebutuhannya, sementara itu diluar kamarnya ditempatkan dua orang prajurit untuk menjaga kamarnya.
“Sebenarnya apa yang putri pikirkan, kenapa ia memberontak pada appanya sendiri.” Pikir yesung, ia masih tidak percaya dengan kejadian yang telah terjadi.
“Lalu bagaimana denganku, apa selamanya aku ada disini?”
“Tidak...aku harus memikirkan cara untuk keluar dari sini. Aku harus melakukan sesuatu.” Yesung mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan untuk melihat celah untuk kabur. Yesung melihat pelayan yang dikirimkan untuknya masih terus berdiri dihadapannya.
“Kau sedang apa disini? Cepat keluar, aku ingin istirahat.” Bentak yesung. Pelayan tersebut terlihat kaget, kemudian pamit undur diri. Selanjutnya yesung dapat dengan bebas mencari jalan keluar. Ia melihat jendela, lalu ia berjalan menuju jendela tersebut, dari jendela ia dapat melihat pemandangan gunung yang sangat indah.
“aku harus mencari tali untuk turun. Tapi teralis ini bagaimana cara membukanya?” yesung menggoyang-goyangkan teralis tersebut, “sangat kuat.” Yesung telihat berpikir, “Aku harus mencari sesuatu yang bisa membuka murnya.” Pikir yesung. Ia mencari kesegala arah sebuah benda yang dapat digunakan untuk membuka mur, tapi ia sama sekali tidak menemukan beda yang cocok.
“Bagaimana ini, tak ada benda yang bisa kugunakan.” Yesung mulai merasa putus asa, ia memegang pinggangnya, sebuah benda panjang terbuat dari logam dengan ukiran yang sangat ini ditaburi beberapa batu mulia, yesung memegangnya, “kenapa aku tidak terpikirkan. Pabo.” Yesung mencabut pedangnnya lalu menggunakan ujung pedang untuk membuka mur. Yesung membuka semua mur lalu memindahkan terlis dari jendelanya.
“Good job.” Kata yesung pada dirinya sendiri. Sekarang ia sedang berpikir bagaimana caranya medapatkan tali untuk turun. Tiba-tiba sebuah kerikil mengenai kepalanya. “auwh...” yesung memegang kepalanya lalu melihat kebawah, ia melihat seseorang yang sangat ia kenal.
“Seungjo-ah.” Panggil yesung pelan. Seungjo menunjukkan sebuah tali ditangannya, yesung tersenyum gembira, “Kau memang selalu tahu apa yang aku butuhkan.”
Seungjo melemparkan talinya. Yesung dengan cepat turun menggunakan tali yang diberikan oleh seungjo.
“Seungjo-ah. Terimakasih.” Yesung memeluk seungjo dengan gembira.
“Pangeran, kita harus segera pergi meninggalkan kerajaan ini.” Kata seungjo, yesung melepaskan pelukannya.
“Kau benar.” Kata yesung setuju, “Kau pergilah mengabarkan pada raja dengan apa yang terjadi disini. Raja pasti akan membantu raja bong untuk mendapatkan kembali kerajaannya.”
“lalu Pangeran?” tanya seungjo tidak mereka, seharusnya mereka pergi bersama.
“Aku harus menyelamatkan kyuhyun.” Jawab yesung.
“Tapi itu terlalu berbahaya, saya akan pergi bersama pangeran.”
“Jangan, kau harus segera pulang. Cepatlah.” Perintah yesung.
***
Kyuhyun mondar mandir dalam kamarnya, “apa yang harus aku lakukan. Para pengawalku juga pasti telah mereka tangkap. Kenapa aku terjebak dalam kerajaan ini. Oemma aku ingin pulang.” Batin kyuhyun lirih. Pintu kamarnya terbuka seseorang pelayan perempuan masuk kedalam kamarnya.
“Pangeran, saya diperintahkan untuk melayani anda. Jika ada yang pangeran butuhkan, saya akan segera menyiapkannya.” Kata pelayan tersebut dengan tetap menundukkan kepalanya.
“Jihyun-shi.” Kyuhyun menatap jihyun cukup lama, “mereka tidak memiliki pelayan lagi apa? Kenapa mengirimkan orang seperti ini padaku.” Kata kyuhyun. Jihyun menguatka dirinya untuk tidak terpancing dengan perkataan kyuhyun, bagaimanapun kyuhyun menyelamatkan nyawanya dari hukuman.
“Saya sangat berterimakasih pangeran telah mencabut hukumanku, kalau tidak, mungkin sekarang saya sudah lumpuh karena hukuman itu. Bagaimanapun pengeran telah menyelamatkanku, saya akan melayani anda dengan sebaik-baiknya.” Ucap jihyun tulus.
Tiba-tiba kyuhyun terpikirkan sesuatu, “Hanya satu cara kau bisa membalas budi padaku. Setelah itu kau tidak perlu merasa berhutang budi lagi padaku.” Kata kyuhyun.
“Apa itu?” tanya jihyun antusias, ia sudah tidak tahan menjaga sikapnya pada kyuhyun, bertahan tidak marah dengan segala tindakan kyuhyun membuatnya menderita.
“Membantuku keluar dari istana ini.” Jawab kyuhyun
“Mana mungkin saya bisa.” Jihyun sangat kaget,
“Saya hanya pelayan biasa, mana mungkin saya bisa melewati pengawal didepan. Mereka sangat tangguh, saya bisa mati....” jihyun terus berbicara karena panik.
“Shuuut...” kyuhyun meminta jihyun diam, “Kau hanya perlu memasukkan ini dalam minuman atau makanan mereka.” Kyuhyun menunjukan sebuah botol lalu memberikannya pada jihyun.
“Apa ini?” tanya jihyun sambil memperhatikan botol yang diberikan oleh kyuhyun.
“Obat tidur.” Jawab kyuhyun sambil tersenyum.
***
“Berani sekali kau melakukan sesuatu yang tanpa perintahku.” Teriak tiffany pada changmin, nafasnya memburu karena kemarahan yang sangat besar, ia benar-benar marah dengan apa yang dilakukan changmin. Bagaimanapun orang tersebut merupakan rakyatnya yang tidak bersalah sama sekali.
“Maafkan saya tapi itu saya lakukan agar tidak ada orang yang berani memberontak. Rasa takut akan meredam amarah mereka.” Jelas changmin.
“Apapun itu kau harus bergerak dengan perintahku. Sudahlah, sekarang aku harus bertemu lagi dengan para menteri.” Tiffany beranjak keluar tapi dua orang pengawal yang ada disana menahannya pergi.
“Apa ini? Pergilah dari hadapanku.” Teriak tiffany kepada dua orang pengawal tersebut. Mereka menundukkan kepala sambil terus menahan tiffany untuk keluar.
“Putri sebaiknya istirahat.” Kata changmin dengan nada dingin.
“Apa maksudmu?” tanya tiffany tidak mengerti. Ia membalikan badannya menatap panglima changmin, ia tidak ingin apa yang ia pikirkan benar-benar terjadi, ‘tidak mungkin, kau tidak akan mungkin mengkhianatiku.’ Batin tiffany.
Changmin menatap tiffany, “sebaiknya putri istarahat, urusan istana dan kerajaan serahkan pada saya.” Perkataan changmin seprti menjawab semua pertanyaan dalam kepala tiffany.
“Kau...kenapa kau melakukan ini padaku?” tiffany terlihat sangat shock.
“Secepatnya kau akan menjadi ratuku. saya harap anda tidak melakukan hal yang bodoh. Anda pasti tahu raja dan ratu berada ditanganku.” Jawab changmin kemudian pergi meninggalkan tiffany. Tiffany terduduk, badannya seperti tidak memiliki tenaga, ia benar-benar marah dan kecewa dengan tindakan changmin.
Tiffany tidak menyadari ada seseorang yang mencuri dengar pembicaraannya dengan changmin, “kerajaan ini benar-benar gila.” Batin yesung. Awalnya ia akan pergi menuju kamar kyuhyun, tapi ia merasa tertarik untuk mencari tahu rencana tiffany dan panglimanya. Kenyataannya diluar dugaan yesung, pengkhianatan dalam pengkhianatan yang ia lihat kini.
“Hmm...mereka memang gila.”
Yesung mendengar seseorang berbicara padanya, ia menengok seseorang disampingnya, “Omo...” yesung kaget mendapatkan kyuhyun sudah ada disampingnya bersama seorang perempuan yang seingatnya bernama jihyun.
“Kau...Bagaimana bisa ada disini? Bagaimana caranya kau bisa bebas” tanya yesung penasaran.
“Dia telah menolongku.” Kyuhyun menunjuk pada jihyun, jihyun menundukkan kepalanya pada yesung.
“Syukurlah.”
“Kau sendiri?” tanya kyuhyun balik.
“Ceritanya panjang.” Nanti saja aku jelaskan.
“Ayo, kita pergi.” Ajak kyuhyun.
“Kita harus menyelamatkan putri tiffany dulu.” Kata yesung.
“apa? Untuk apa kita menyelamatkan seorang pengkhianat, apa lagi yang dia khianati orang tuanya sendiri. Dengan dikhianati panglimanya sendiri merupaka hukuman baginya.”
“Aku pikir putri tiffany sudah menyadari perbuatannya, dengan membantunya keluar, dia bisa menolong kerajaannya, ia bisa membayar kesalahannya.” Kata yesung.
“Bagaimana caranya?” tanya kyuhyun.
“Aku akan mengalahkan para pengawal itu.” Jawab yesung singkat.
“Jangan bodoh. Kau pikir bisa lolos dari mereka, kau bisa mati sia-sia.”
“Lalu apa yang harus kita lakukan?”
“dengan ini.” Kyuhyun menunjukkan sebuah botol lalu memberikannya pada jihyun.
“Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?” jihyun mengangguk lalu pergi. Yesung dan kyuhyun tetap bersembunyi agar tidak terlihat. Jihyun datang membawa makanan dan minuman yang sudah dicampur dengan obat tidur untuk para pengawal, mereka kemudian memakannya dan secara perlahan mereka tertidur.
“Caramu memang cemerlang.” Puji yesung, kyuhyun tersenyum bangga. Yesung segera masuk kedalam kamar, ia melihat tiffany memegang sebuah belati, yesung segera memegang pergelangan tangan tiffany.
“Lepaskan.” Teriak tiffany, ia hampir saja menusukkan belati tersebut kedalam jantungnya. Tiffany masih meronta seperti kerasukan. Yesung berusaha keras melepaskan belati yang dipegang tiffany. Ia memelintir tangan tiffany hingga belatinya jatuh dari tangannya.
“Apa yang kau lakukan.” Teriak yesung, “Jangan perdulikan aku. Pergilah. Aku ingin mati.” Teriak tiffany.
Plaaak....yesung menampar tiffany. Kyuhyun dan jihyun yang melihat adegan tersebut terlihat sangat kaget, mereka saling bertukar pandangan, jihyun memegang pipinya seolah dia yang telah ditampar, kyuhyun segera mengibaskan tangannya seolah ingin mengatakan tidak mungkin dia melakukan hal tersebut.
Setelah ditampar, tiffany mulai lebih tenang, “Maafkan aku.” Kata yesung yang juga kaget karena tanpa sadar dia telah menampar seorang perempuan.
“Sebaiknya kita cepat pergi. Sebelum mereka bangun kembali.” Kata jihyun memecah keheningan.
“Kau benar. Ayo kita pergi.” Kyuhyun dan jihyun segera pergi, yesung menuntun tiffany keluar.
Mereka berempat terus berlari dan bersembunyi dari para pengawal yang berjaga-jaga diistana.
“Kita akan kemana?” tanya kyuhyun yang berjalan didepan diikuti oleh jihyun.
“Kandang kuda.” Jawab yesung singkat, kyuhyun mengerti, mereka tidak mungkin pergi dengan cepat tanpa seekor kuda, ‘bagaimana ini, aku tidak bisa menunggang kuda.’ Batin kyuhyun.
Mereka tiba tempat kuda-kuda dikandangkan. Yesung segera mengambil kuda tuanya, “Mochan, kau baik-baik saja?” tanya yesung, kudanya mengangguk-anggukkan kepalanya. “aku sangat merindukanmu.” Yesung memeluk mochan sambil mengelus-elus leher mochan dengan lembut.
“Sudah selesai kangen-kangenannya?” tanya kyuhyun, ia tidak tahan melihatnya.
“Kau bawa putri tiffany pergi, sementara itu aku dan jihyun mengalihkan perhatian para pengawal. Ok?”
“Hmmm....aku memang ingin melakukannya tapi...” kyuhyun berhenti sejenak, “Aku tidak bisa menunggang kuda.”
“Ah, kau benar. Aku lupa.”
“Jangan mengejekku.” Kata kyuhyun dengan gaya pangerannya.
“Baiklah pangeran. Jihyun, kau bisa menunggang kuda?” tanya yesung, jihyun mengangguk.
“Bagus. Kau sangat hebat.” Kata yesung, kata-katanya seperti menyindir kyuhyun yang tidak bisa berkuda.
“kau kesini.” Yesung meminta jihyun mendekatinya, lalu ia membisikkan sesuatu pada jihyun, jihyun mengangguk-anggukkan kepala.
“Yaaa...jangan berbisik didepanku.” Teriak kyuhyun, ia tidak suka ada orang berbisik didepannya.
“Kecilkan suaramu. Atau mereka akan tahu kita ada disini.” Kata yesung. Sementara itu tiffany masih diam mematung.
Jihyun naik keatas kuda yang dipilihkan oleh yesung, tiffany duduk dibelakangnya. “Pegang erat jihyun, atau kau akan terjatuh.” Pinta yesung pada tiffany. Ia memegang tangan tiffany lalu melingkarkannya dipinggang jihyun, “Ingat, pegang erat.” Kata yesung.
“Jihyun, aku mengandalkanmu.” Kata yesung, jihyun mengangguk. Yesung kemudian naik keatas punggung kudanya.
“Naiklah.” Kata yesung pada kyuhyun.
“Bantu aku naik.” Kata kyuhyun malu-malu. Yesung turun lagi dari kudanya lalu membantu kyuhyun naik keatas kudanya, kemudian dia naik lagi.
“Kau juga. Pegang erat pinggangku.” Perintah yesung.
“Mana mungkin, kita pria.” Kata kyuhyun tidak mau.
“Kau ingin terjatuh?”
“Baik...Baik...berhentilah memerintahku. Aku tahu apa yang harus aku lakukan.” Kata kyuhyun lalu memegang yesung erat.
“Kami pergi duluan. Kaun harus hati-hati.” Kata yesung pada jihyun lalu pergi. Yesung memacu kudanya dengan kencang, sementara itu kyuhyun menutup matanya karena ia masih trauma dengan kejadian terjatuhnya ia dari kuda. Yesung menghentikan kudanya, ia melihat pintu gerbang masih tertutup.
“sedang apa kita disini?” tanya kyuhyun.
“Kita tunggu hingga pintu gerbang terbuka, setelah itu kita menerobos keluar. Kau harus kuat, kita bisa saja mati oleh mereka.” Jelas yesung.
“Kau tenanglah. Aku tidak akan menyalahkanmu jika aku mati.” Kata kyuhyun, ia tidak mengerti bagaimana bisa mengatakan kata-kata tersebut.
“Baiklah, aku janji kita tidak akan mati.” Kata yesung, ia memacu kudanya setelah melihat kesempatan pintu gerbang terbuka untuk melewatkan beberapa prajurit dari luar.
Dengan secepat kilat, kuda yesung melewati para prajurit, mereka dikejar oleh para prajurit tersebut. Setelah gerbang kosong, jihyun segera memacu kudanya lalu pergi berlawaman arah dengan yesung dan kyuhyun.
“Mereka mengejar kita, mereka banyak sekali.” Teriak kyuhyun, nada bicaranya bukan lagi takut tapi lebih seperti senang.
“Kenapa kau bahagia sekali?” tanya yesung sambil terus memacu kudanya kedaerah yang sulit bagi gerombolan besar kuda masuk secara bersamaan. Sebuah hutan yang padat oleh pohon dan ranting
“Hahaha....ini seperti sebuah petualangan.” Teriak kyuhyun senang.
“Pabo.”
Para prajurit melesatkan panah-panahnya untuk menghentikan yesung dan kyuhyun. Yesung sebisa mungkin mempercepat lari kudanya. ‘tenanglah, semua akan baik-baik saja.’ Batin yesung, sebenarnya dia sangat gugup sekali. Mereka masuk daerah yang bertebing dan curam, kira kanan-mereka terdapat jurang, yang dibayahnya sebuah sungai besar.
Sebuah panah tepat mengenai bahu kyuhyun, kyuhyun oleng lalu terjatuh, yesung memegang tangan kyuhyun hingga mereka berdua terjatuh kedalam sungai yang sangat dalam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar