Selasa, 06 September 2011
(FF) Poor Prince & Rich Prince Part 5
By : Yessis
Changmin berjalan menuju kediam putrid tiffany, ia tahu semua ini akan membuat tiffany marah tapi ia sudah siapa dengan segala kemungkinan, tiffany pasti setuju dengan rencannya. Ia melihat tiffany sudah menunggunya dibalkon dekat danau.
“Putri memanggil saya?” Tanya changmin, tiffany melihat changmin dengan tajam.
“Apa maksudmu membuat mereka terpilih?” Tanya tiffany to the point.
“aku tahu putri akan menanyakan ini.” Changmin menghela nafas sebentar, “Saya sudah menyeleksi semua latar belakang para pangeran yang mengikuti kompetisi ini. Dan kedua orang ini yang paling tidak memiliki kemampuan. Kyuhyun meskipun cerdas tapi dia tidak pandai dalam beladiri selain itu sifatnya sangat kekanak-kanakan, yesung meskipun dia memiliki kemampuan beladiri tapi dia tidak terlalu cerdas selalu tergantung pada pengawalnya yang bernama seungjo, kedua orang ini akan sangat mudah untuk kita singkirkan.” Jelas changmin, tiffany terlihat sangat berpikir.
“aku tidak akan tinggal diam lagi jika kau melangkah tanpa persetujuan dariku.” Kata tiffany singkat
“Ini sudah terlalu lama. Bagaimana keadaan pasukan?” Tanya tiffany serius pada changmin.
“Semua prajurit sudah berada dipihak kita, kita hanya butuh menunggu saat yang tepat untuk mengeksekusi.” Jelas changmin. Tiffany tidak merubah mimic mukanya sama sekali mendapat kabar yang baik, dia tetap bersikap serius.
“Kau siapkan pasukan. Karena waktunya akan segera tiba.” Lanjut tiffany.
“Baiklah.” Changmin sedikit menunduk, “tapi apa putri yakin akan melakukan hal ini? Ini akan melukai semua orang terutama ayah dan ibu anda, selain itu stabilitas Negara akan goyah dan mudah diserang oleh kerajaan lain.”
Tiffany memandang changmin dengan serius, “Aku merancanakan ini selama bertahun-tahun, aku tahu konsekuensinya, aku sudah merencanakannya dengan baik, semua hal yang kau sebutkan aku akan menanganinya dengan baik. Aku pantas menjadi raja.” Kata tiffany mantap kemudian pergi meninggalkan changmin sendiri,. Changmin menatap kepergian tiffany dengan pandangan yang aneh.
Tiffany berjalan ketempat yang ia sukai, sebuah pohon sakura yang belum berbunga. Pohon tersebut ia tanam bersama ayahnya. Waktu itu ia masih kecil, ia bahagia menghabiskan hari-hari ayahnya yang terbatas karena harus mengurus kerjaannya, tidak bisa dipungkiri dia sangat mengagumi ayahnya hanya satu yang membuat ia kecewa pada ayahnya yaitu ketidakpercayaan ayahnya untuk menjadikannya seorang pemimpin dikerajaan seojeo.
“Aku sudah melakukan segalanya, semua ilmu aku pelajari. kenapa….kenapa tidak mempercayaiku?” tiffany berbicara pada pohon, setetes air matanya terjatuh. Seseorang menampung air matanya dalam sebuah botol kecil. Tiffany cukup kaget dengan kehadiran orang tersebut.
“Apa yang kau lakukan?” Tanya tiffany,
yesung tersenyum tanpa merasa berdosa.
“Aku sedang menampung air mata seorang putri.” Jawab yesung kemudian menutup botol miliknya. Tiffany menunjukkan mimik muka heran,
“Kau tahu, kalau ku jual, air mata ini akan membuatku kaya. Pasti banyak pengeran yang ingin membeli air mata milikmu.” Jelas yesung, tiffany memang terkenal sangat dingin dan tidak pernah terlihat menangis bahkan oleh orangtuanya.
“Bagaimana kau tahu tempat ini?” Tanya tiffany, karena jarang sekali orang yang tahu tempat tersebut dan tempat itu merupakan tempat rahasianya bersama ayahnya ketika kecil tapi sekarang ayahnya seperti sudah lupa dengan tempat tersebut.
“Hmmm….” Yesung memasang muka serius, “Karena ….aku tersesat.” Jawab yesung sambil tetap tersenyum.
“Pabo.”
“Nah, itu…senyumanmu lebih bagus ada diwajahmu daripada wajah seriusmu.” Kata yesung yamg melihat tiffany sedikit mengembangkan bibirnya.
“kembalikan.” Pinta tiffany.
“Apa?” Tanya yesung pura-pura tidak tahu.
“Air mataku.” Jawab tiffany singkat.
“Kau sudah membuang air matamu, lalu aku mengambilnya jadi aku pemilik sah air mata ini.” Kata yesung sambil menunjukkan botolnya.
“Terserahlah.” Kata tiffany tidak mau peduli. Yesung memainkan botol ditangannya.
“Kau...” tiffany berhenti sebentar, yesung menunggu tiffany melanjutkan kata-katanya, “Kau kenapa selalu mengikutiku? Aku tidak suka diikuti.” Tanya tiffany penasaran
“Atau kau memang benar-benar menyukaiku?” tanyanya lagi. Yesung berusaha menahan tawanya karena mendengar pertanyaan tiffany.
“Sekarang aku benar-benar tersesat, dan kurasa hanya kebetulan jika kita bertemu, kenapa? Kau berharap aku menyukaimu?” tanya yesung,
Kyuhyun pagi-pagi sekali sudah berpakaian rapi untuk pergi, semua pelayannya tidak diijinkan untuk mengikutinya, tidak seperti biasanya dia ingin jalan-jalan sendirian.
“Dimana ya?” Tanya kyuhyun pada diri sendiri, dia sendiri enggan untuk bertanya ke orang lain. Kyuhyun berjalan kesana kemari seperti mencari sesuatu.
“sebenarnya dia tinggal dimana?” kyuhyun mulai merasa kesal. Tiba disuatu tempat yang tidak terlalu mewah seperti tempat lainnya, kyuhyun melihat banyak pelayan, ada yang sibuk memasak, mencuci piring, memcuci baju, dan lain-lain. Dari kejauhan kyuhyun melihat orang yang ia cari sedang membawa setumpuk pakaian kotor. Kyuhyun bingung mau menghampirinya atau tidak, dia tidak mungkin menemui orang itu dengan keadaan seramai ini.
“Kyuhyun-shi.” Panggil seseorang, kyuhyun mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Ia melihat yesung melambaikan tangan dan tersenyum padanya. Kyuhyun malas berurusan dengan yesung, tadinya ia ingin pergi agar tidak berurusan dengan yesung. Tapi yesung sudah terlanjur menghammpirinya.
“Kebetulan sekali kita bertemu disini. Kau sedang apa?” Tanya yesung sambil tetap tersenyum.
“Kau sendiri sedang apa disini?” Tanya kyuhyun
“Aku memang sering kesini, untuk mengobrol dengan mereka. Tunggu dulu…” yesung seperti kaget melihat sesuatu. “Sepertinya aku kenal dengan nona itu.” Tunjuk yesung pada jihyun, orang yang dicari oleh kyuhyun. Yesung menarik kyuhyun menghampiri jihyun.
“Nona, kau sudah bebas? Bagaimana keadaanmu?” Tanya yesung, jihyun kaget kerana ditanya seperti itu oleh seorang pangeran. Ia langsung membungkuk.
“Berdirilah, kau membuat semua orang memperhatikan kita.” Kata kyuhyun terdengar kasar. Jihyun agak sulit berdiri karena kakinya yang dicambuk tongkat masih terasa sakit.
“Berdirilah.” Kata yesung lalu membantu jihyun berdiri.
“Ada yang bisa saya lakukan?” Tanya jihyun sambil terus menundukan pandangannya.
“Tidak…Tidak…Aku hanya ingin bertanya keadaanmu.” Jelas yesung.
“Aku baik-baik saja. Mereka sudah membebaskanku dan tetap memperkerjakan aku di istana.” Jelas jihyun singkat, dari nada bicaranya terlihat sekali dia tidak peduli yang berdiri dihadapannya seorang pangeran atau bukan.
“Ah, syukurlah.” Kata yesung.
“Tidak penting sekali aku ada disini, aku pergi dulu.” Kyuhyun terlihat tidak nyaman ada disana, yesung menahan lengan kyuhyun.
“Tunggu dulu.” Tahan yesung, sesuatu jatuh dari kantung baju kyuhyun. Yesung mengambilnya, ia tersenyum mengerti maksud kyuhyun.
“Ini.” Yesung memberikannya pada jihyun, jihyun tidak mengerti maksud yesung, “Obat oles ini sangat efektif untuk menyembuhkan luka. Pakailah. Bolehkan kyuhyun-shi?” Tanya yesung.
Kyuhyun terlihat malu karena maksudnya ketahuan yesung, “Terserah.” Kata kyuhyun kemudian pergi.
“Nona jihyun kami pergi dulu.” Kata yesung pamitan lalu mengejar kyuhyun.
Kyuhyun terus berjalan dengan cepat tapi yesung terus mengejarnya, “kyuhyun-shi tunggu.” Panggil yesung. Tiba-tiba kyuhyun berhenti lalu membalikkan badannya.
“Berhentilah mengejarku.” Pinta kyuhyun dengan kasar. Yesung tersenyum.
“Dan juga jangan tersenyum padaku.” Pinta kyuhyun kesal, yesung merubah wajahnya menjadi serius.
“Ada apa memanggilku?” Tanya kyuhyun.
“Tidak ada apa-apa. Tapi kita bisa menjadi teman.” Jelas yesung.
“Apa?” kyuhyun kaget.
“Tidak ada salahnya kita berteman. Bukankah nasib kita sama, sama-sama terpilih untuk mengikuti kompetisi selanjutnya.”
“Justru karena nasib kita sama, kita tidak bisa berteman karena kita sedang bersaing.” Kata kyuhyun lalu pergi.
“Anak itu tidak berubah juga.” Kata yesung melihat kepergian kyuhyun.
Hari kompetisi yang kedua telah tiba, semua orang sibuk untuk mempersiapkan kompetisi tersebut, karena kompetisi tersebut merupakan kompetisi terakhir untuk memilih calon suami untuk putrid mereka tercinta
.
Yesung dan kyuhyun sudah berdiri ditempat mereka, yesung terlihat sangat gugup karena dia tidak membuat puisi, “bagaimana jika pertandingan membuat puisi, mati aku.” Batin yesung, dia sama sekali tidak mengerti dengan puisi. Sementara itu kyuhyun pun tak kalah gugupnya kerana dia harus khawatir jika pertandingannya menunggang kuda.
Dari kejauhan, raja Bong terlihat sangat bahagia karena putrinya akan segera menikah, berbeda dengan tiffany yang hanya menunjukkan wajah datarnya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan pertandingan tersebut karena ia tahu tak ada yang bisa menyaingi kemampuannya.
Dibalik kebahagian itu semua ada kekuatan besar yang sedang mengintai kerajaan seojeo. Dengan kondisi kerajaan yang tertuju pada kompetisi membuat kekuatan itu semakin kuat.
Penasihat chang yang dipercaya raja untuk menyelenggarakan kompetisi tersebut maju kedapan untuk memulai acara,
“Pertandingan kali hanya dilakukan satu kali, siapa yang menang di pertandingan ini maka dia adalah orang terpilih yang akan meminang putri tercinta tiffany.” Jelas penasehat chang, pensihat chang memberi isyarat pada dua orang pelayan yang memegang sebuah pedang yang sangat indah. Mereka berjalan ke tempat yesung dan kyuhyun berada.
“Pertandingannya adalah, mengadu kemampuan seni pedang.” Kata penasihat chang dengan lantang, diikuti tepuk tangan rakyat yang ikut menyaksikan pertandingan tersebut.
Yesung dan kyuhyun mengambil pedang mereka, “Yang benar saja, mereka menginginkan kita saling bunuh.” Kata kyuhyun gusar,
“Sebaiknya kau serius, kerana aku tidak akan mengalah.” Kata yesung yang tiba-tiba serius. Ia menarik pedang dari sarungnya lalu berdiri di arena pertandingan. Kyuhyun juga melakukan hal yang sama, tangannya terlihat gemetar karena ini pertama kalinya ia memegang pedang.
Yesung dan kyuhyun berdiri berhadapan, seorang wasit berdiri diluar lapangan memberi aba-aba untuk memulai pertandingan. Yesung maju mengacungkan pedangnya, sedang kyuhyun mundur beberapa langkah ‘aku tak percaya berada dalam pertandingan bodoh ini.’ Rutuknya kesal dan juga takut. Yesung menebaskan pedangnya secara reflek kyuhyun menahannya dengan pedang miliknya,
“Seriuslah.” Teriak yesung, ia memang tidak terlalu mahir untuk bermain pedang tapi lawan didepannya sama sekali tidak tahu cara memegang pedang.
“kau pikir aku akan kalah.” Kata kyuhyun gemetar lalu mengangkat pedangnya, yesung meladeni setiap gerakan kyuhyun, meski ia ingin menang tapi dia tidak bisa melukai orang didepannya, dia seperti seorang kakak yang bertarung dengan adiknya, dia ingin melindungi bukan melukai. Serangan yesung yang melemah membuat kyuhyun bersemangat, dia baru merasakan bermain pedang sangat menyenangkan.
Tiba-tiba pintu gerbang istana terbuka, puluhan prajurit mengelilingi aula pertandingan. Kyuhyun dan yesung menghentikan pertarungannya. Raja bong terlihat kaget dan marah, “Apa yang sedang kalian lakukan.” Teriak raja Bong, tapi tak seorang prajuritpun yang menjawabnya. Seseorang dengan pakaian panglima berjalan ketengah arena pertanding berdiri diantara yesung dan kyuhyun.
“Changminie apa yang kau lakukan?” Tanya penasihat chang yang melihat anaknya beridiri di arena pertandingan.
“Appa, saatnya anda menurunkan tahta karena sekarang kerajaan berada ditanganku.” Kata tiffany dengan tenang, ia berdiri lalu berjalan kearah ayahnya.
“Apa ini pemberontakan?” kata yesung dan kyuhyun bersamaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar