#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Kamis, 22 September 2011

(FF) Poor Prince & Rich Prince Part 8 End

By    : Yessis
Cast : Yesung, Kyuhyun, Tiffany, Changmin, Jihyun, Donghae, dan SeohYoon


                “Bagaimana bisa kau ada disini?” Tanya donghae pada jihyun, “Syukurlah. Kupikir kau masih ada diistana. Kau baik-baik saja?” Tanya donghae khawatir.

Jihyun mengangguk, “Aku baik-baik saja oppa.” Jawab jihyun, matanya berkaca-kaca karena senang bisa bertemu dengan tunangan yang sudah lama pergi.

Kyuhyun memperhatikan mereka, ada perasaan tidak suka dalam hatinya, “Bisakah kita mulai. Tidak ada waktu untuk bertukar cerita.” Sela kyuhyun. Donghae yang awalnya hanya memandang jihyun baru tersadar banyak orang yang memperhatikan mereka.


“Maafkan aku. baiklah kita mulai jual belinya. Saya membawa beberapa contoh senjata, jika ada yang menarik dan ingin dibeli saya sanggup menyediakannya berapapun jumlahnya. Dan demi pulihnya kerajaan saya akan memberikan potongan harga.” Jelas donghae, beberapa pelayannya membawakan contoh-contoh yang dibawa oleh donghae. Tiffany melihatnya dengan teliti, yesung dan kyuhyun pun ikut melihat-lihat. Tiffany cukup memiliki banyak pengetahuan tentang senjata, ia cukup jeli melihat senjata yang bagus dan tidak. Dengan keahliannya ia memilih senjata-senjata yang akan dipakai oleh pasukannya.

“Kau tahu senjata yang bagus seperti apa?” Tanya kyuhyun pada yesung sambil melihat sebuah belati.

“Yang bisa membunuh dengan cepat.” Jawab yesung cepat tanpa mengalihkan pandangannya pada pedang yang dipegangnya.

“Bagaimana caranya?” Tanya kyuhyun lagi.

Yesung kemudian memandang kyuhyun dengan tajam, “kau ingin mencobanya?” Tanya yesung sambil memperlihatkan pedangnya.

“Gila.” Kata kyuhyun kesal.

                Setelah bosan melihat senjata yesung hanya diam dan memperhatian mimik muka setiap orang, yesung melihat donghae dan kiwoo ahjusi saling mengobrol sepertinya mereka cukup kenal dekat. Ia merasa ada yang aneh dengann hubungan mereka berdua, hubungan yang terlalu dekat jika memang mereka hanya sebatas penjual dan pembeli. Ia alihkan pandangannya pada kyuhyun yang terlihat sekali melihat-lihat senjata, ada perasaan khawatir pada kyuhyun, ia merasa kyuhyun seperti adiknya sendiri, apa yang terjadi pada kyuhyun jika ia harus ikut perang sedang kyuhyun sama sekali tidak memiliki pengalaman berkelahi.

“Kenapa memandangku seperti itu. Membuatku merinding.” Kata kyuhyun sambil bergidik, pandangan mata yesung membuat bulu kuduknya berdiri.

“Kyuhyun-shi.” Panggil tiffany, kyuhyun menengok, ia melihat tiffany memegang sebuah busur berwarna coklat dengan ukiran naga yang sangat indah.

“Ini cocok untukmu.” Kata tiffany.

“Terimakasih,” kata kyuhyun senang, ia benar-benar senang mendapat busur tersebut

Donghae yang mendengar obrolan mereka berkomentar, “Kalian terlihat serasi sekali, ya kan jihyun-ah?.”  Jihyun melihat kyuhyun, pandangan mereka bertemu, jihyun tidak suka dengan perasaan yang ia rasakan ketika melihat.

“Ini senjata apa?” tanya tiffany tak menghiraukan gurauan donghae.

“Oh yang itu, aku mendapatkannya dari orang-orang yang berkulit pucat dan berambut seperti rambut jagung. Senjata itu bisa membunuh dari jarak jauh.” Jelas donghae,

“Orang berkulit pucat? Berambut jagung? Aneh sekali.” Yesung membayangkan orang-orang tersebut dan menjadi manusia yang aneh dalam pikirannya.

“Senjata yang bagus. Kau punya berapa?” tanya tiffany

“Itu satu-satunya, dan aku hanya punya 5 butir pelurunya.” Donghae memberikan kelima peluru pada tiffany.

“Ini apa?”

“Itu namanya peluru, dimasukkan kedalam senjata tersebut, maka senjata itu dapat bekerja dengan baik, nanti aku akan mengajarimu.” Kata donghae.
***
                “Kenapa kau tak pernah mengirimiku surat lagi? Ku pikir terjadi sesuatu padamu.” Jihyun memandang lekat donghae, ia merasa aneh dengan perasaannya, seharusnya ia merasa bahagia dengan kedatangan tunangan yang sudah lama pergi.

Donghae memandang kolam tempat mereka berdua mengobrol. Disana terdapat beberapa teratai yang mulai berbunga, “Jihyun-ah, apa kau masih mengingatku?” tanya donghae dengan nada suara yang tidak bisa di tebak, dia mengatakannya dengan sangat datar.

Jihyun tersentak, “Apa maksud oppa? Aku tidak mengerti.” Tanya jihyun. Donghae tersenyum melihat jihyun salah tingkah,

“Kau masih seperti dulu, tidak bisa menyembunyikan apa yang kau  pikirkan dariku.” Kata donghae lalu pergi meninggalkan jihyun dalam kebingungan.

‘apa oppa tahu isi hatiku?’ batin jihyun.
***
                Changmin memandang kamar tiffany dari kejauhan, dan seperti itulah ia dulu melakukannya. Sejak kecil hingga ia harus pergi ke perbatasan, setiap malam ia memandang kamar seseorang yang sangat ia cintai, ia tahu tiffany tidak akan pernah ia miliki selamanya. Ia sangat tidak pantas untuk tiffany.
            
                Kadang changmin tersenyum mengingat masa-masa ketika mereka kecil, changmin selalu membantu tiffany untuk bisa mengusai ilmu beladiri, tiffany memang sangat berbeda dari gadis lain, ia tidak suka berdandan, ia lebih suka menulis dan membaca bahkan ia suka ilmu beladiri.
                Tanpa sadar changmin berjalan ke kamar tempat appanya penasehat chang di kurung, ia masuk kedalam kamar tersebut. Appanya duduk menghadap jendela, ia membalikkan badannya.

“Penasehat chang.” Changmin menunduk memberikan penghormatan pada appanya.

“Untuk apa kau memberi hormat pada tahananmu?” Tanya penasehat chang dingin.

“Aku tak memiliki alasan untuk tidak menghormati appaku sendiri.” Jawab changmin.

“Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan?”

Changmin menggeleng, “Kupikir dengan mengambil kerajaan ini bisa membuatnya jadi milikku, tapi aku salah besar dia semakin menjauh dariku.” Jawab  changmin.

“Lupakanlah dia, selamanya kau tak akan memilikinya. Itu sudah takdirmu. Kembalikan kerajaan ini  seperti semula.” Pinta penasehat chang.

“Panglima, maaf mengganggu. Semuanya sudah siap.” Kata seorang prajurit yang baru saja datang.

Changmin memandang appanya, “Semuanya sudah terlambat, aku tidak bisa kembali appa. Maafkan aku appa.” Kata changmin kemudian pergi.
***
Malam ini kyuhyun benar-benar gelisah, dia terus teringat dengan kejadian siang hari, “Apa yang kupikirkan? Tidak mungkin aku menyukainya. Masih banyak perempuan lain yang lebih baik darinya. Bahkan ada putri tiffany yang berkali-kali lipat lebih cantik darinya.....Kyuhyun, sadarlah. Aku pasti sedang gila.....Aaaaargh.” kyuhyun mengucek rambutnya kesal, ia terus mengoceh tanpa henti.

“Yaaa...Kau memang gila.” Teriak seseorang lalu membuka pintu kamarnya. Kyuhyun kaget melihat yesung yang tiba-tiba ada dihadapannya.

“Kau....” kyuhyun menunjuk yesung, “Kenapa kau ada disini?” tanya kyuhyun bingung.

“Harusnya aku yang bertanya padamu, kenapa malam-malam begini mengoceh didepan kamar orang lain?” tanya yesung yang masih terlihat setengah mengantuk. Kyuhyun melihat kesekeliling, ia berjalan tak tentu arah hingga akhirnya sampai dikamar yesung. pembicaraan mereka terhenti oleh sekelebat bayangan.

“Kau merasakan seseuatu?” tanya kyuhyun takut, yesung mengangguk lalu pergi mengejar bayangan hitam tersebut, kyuhyun mengikutinya dari belakang. Mereka mengikuti bayangan tersebut hingga sampai disebuah bangunan yang cukup jauh dari bangunan utama rumah,

“Mereka....” kyuhyun kaget melihat donghae memberikan sebuah botol pada kiwoo ahjusi,

“Panglima changmin ingin mereka semua mati.” Kata donghae pada kiwoo ahjusi.

“Kau yakin ingin tunanganmu mati?” tanya kiwoo ahjusi meyakinkan.

Wajah donghae berubah, ia terlihat sedih, “Tak terkecuali tunanganku, ia sudah memilih jalannya sendiri dan aku memilih jalanku sendiri.” Jawab donghae tegas. Kiwoo ahjusi mengangguk.

                ‘Betapa teganya seorang paman ingin membunuh keponakannya sendiri,’ batin yesung.

                ‘Betapa teganya seseorang yang ingin membunuh tunangannya sendiri,’ batin kyuhyun.
***
                Kyuhyun dan yesung bergegas kekamar tiffany dan jihyun. Mereka mengetuk pintu dengan sekerasnya, lalu tiffany dan jihyun pun keluar, “kenapa larut malam seperti ini kalian membuat keributan?” tanya tiffany kesal,

“Sudah tak ada waktu. Kita harus pergi sekarang juga.” Kata yesung menarik tangan tiffany, “Tapi kenapa?” tanya tiffany bingung, kyuhyun menceritakan  kejadian yang mereka lihat. Tiffany segera menepis lengan yesung dengan keras, “Pamanku tidak seperti itu. Dia tidak akan berkhianat padaku.” Kata tiffany berusaha dingin, tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang menegang.

“Tiffany-shi, aku tahu kau sangat kecewa karena pernah dikhianati oleh orang kepercayaanmu panglima changmin, tapi ini bukan saatnya kita berdebat, kita harus segera pergi,” kata yesung lalu menarik tangan tiffany untuk pergi, tiffany hanya diam dan mengikuti yesung.

“Tunggu.” Tiffany berhenti lalu mengambil sesuatu, sebuah senjata api dan pelurunya, setelah itu ia pergi mengikuti yesung.

 kyuhyun memandang jihyun kasihan, “Kau baik-baik saja?” tanya kyuhyun.

“Aku baik-baik saja.” Kata jihyun dengan wajahnya yang terlihat kecewa,

“Baguslah, kau pergilah menyusul yesung.” perintah kyuhyun.

“Pangeran mau kemana?” tanya jihyun.

“Ada yang harus aku ambil. Kau pergilah lebih dulu.” Pinta kyuhyun. Jihyun mengangguk kemudian pergi.

                Kyuhyun segera pergi menuju kamarnya, ia ambil busur kemudian cepat  pergi.

“Pangeran Kyuhyun malam-malam seperti ini akan pergi kemana?” tanya donghae yang tiba-tiba ada dihadapan kyuhyun. Melihat wajah donghae membuat ia semakin emosi.

“Apa kau mencintai tunanganmu?” tanya kyuhyun tanpa menghiraukan pertanyaan donghae.

Donghae tersenyum tenang, “Jihyun maksud pangeran?” donghae berjalan mendekat, “Tentu saja aku sangat mencintainya, mencintainya hingga tak boleh seorang pun yang mengambilnya dariku bahkan seorang pangeran sepertimu.” Jawab donghae dengan nada benci, kyuhyun langsung memukul wajah donghae, ia melakukannya tanpa sadar, kemarahan sudah menguasainya. Donghae melap darah yang keluar disudut pipinya.

Tiba-tiba berdatangan bawahan donghae mengelilingi kyuhyun. “Sekarang kau tak bisa berbuat apapun.” Kata donghae. Kyuhyun melihat kesekeliling, ia tak melihat celah untuk bisa kabur. Tiba-tiba berterbangan panah yang entah dari mana arahnya, panah-panah tersebut mengenai bawahan donghae, konsentrasi mereka terpecah karena panah tersebut, dari kejauhan datang yesung yang mengendarai kuda ia meraih tangan kyuhyun untuk naik keatas kuda. Yesung memacu kudanya dengan kencang, lalu berpapasan dengan tiffany dan jihyun yang masing-masing membawa kuda, dari belakang prajurit kiwoo ahjusi maupun pengawal donghae memburu mereka. Ketika mereka keluar gerbang, dihadapan mereka terlihat ribuan prajurit yang dipimpin oleh panglima changmin.

“Putri tiffany, anda sebaiknya menyerah. Atau nyawa anda dan teman-teman anda tidak dapat tertolong.” Kata changmin yang berada paling depan, ia menunggang seekor kuda yang sangat tampan dan gagah, membuatnya semakin berwibawa.

Tiffany melihat kesekelilingnya dan  memang tak ada jalan untuk mereka pergi, ia mengambil sapu tangan putih dari sakunya, yesung segera memegang tangannya, mereka saling berpandang, “Ini bukan saatnya kita menyerah.” Kata yesung, jihyun dan kyuhyun mengangguk memberi dukungan.

Kemudian tiffany  mengangkat busurnya, diikuti oleh kyuhyun yang juga mengangkat busurnya, sementara itu yesung dan jihyun mengacungkan pedangnya.

“Ini bukanlah jawaban yang tepat.” Kata changmin sambil tersenyum sinis, “Tangkap mereka” teriak changmin.

Tiffany dan kyuhyun melesatkan busurnya. Tiffany menembak dengan akurat, sementara kyuhyun beberapa kali tidak mengenai sasaran, tangannya terasa kaku, ia sangat tegang dan takut, “Tenanglah. Aku tahu kau pasti mampu.” Kata tiffany berusaha meyakinkan, kyuhyun mengangguk, ia berusaha tenang, beberapa saat ia tutup matanya untuk tenang. Ia ambil sebuah panah lalu melesatkannya ke seorang prajurit dan berhasil. Dari kejauhan kyuhyun melihat donghae berkuda kearahnya, ia mengarahkan panahnya pada donghae,

“Kumohon jangan.” Jihyun tiba-tiba berdiri dihadapannya, “Ia memang bersalah tapi aku mohon, aku tidak bisa melihatnya mati.”mohon jihyun, perlahan  Kyuhyun menurunkan busurnya, tanpa disangka donghae menebas punggung jihyun, dengan cepat kyuhyun melemparkan belati miliknya pada donghae hingga ia terjatuh. Kyuhyun berlari ketempat jihyun terjatuh, “Jihyun-ah.” Panggil kyuhyun sambil memegang tubuh jihyun.

“Kau harus bertahan.” Kata kyuhyun.

Yesung bertarung menggunakannya pedangnya, beberapa sabetan pedang prajurit lain mengenai lengan kirinya, darah segar mengalir dari luka ditangannya tapi ia tak merasakan apapun, ia tak sempat berpikir dengan rasa sakit ditubuhnya selain berjuang sampai akhir melawan musuh-musuh didepannya. Yesung dan tiffany melihat jihyun tumbang, mereka segera berlari membuat tameng untuk kyuhyun dan jihyun. Kini mereka benar-benar terkepung dan tak bisa berbuat apapun, sebuah panah melesat mengenai tangan kanan yesung hingga pedangnya terjatuh dari genggamannya.

Changmin berjalan kedepan, “Menyerahlah, kenapa kau ingin mengorbankan nyawamu untuk seseorang yang baru kau kenal?.” tanya changmin pada yesung, kini yesung mulai merasakan tangannya sakit, ia patahkan busur yang menancap dilengan kanannya.

“Lalu kenapa kau berkhianat untuk seseorang yang sudah lama kau kenal?” tanya yesung, changmin merasa jantungnya terkena panah karena pertanyaan yesung. Sebelum changmin sempat menjawab, tiba-tiba terdengar suara teriakan,

“Seraaaaaaaaaaaaaaang........” terdengar suara gemuruh pasukan berkuda dari arah luar tentara changmin, mereka menyerang prajurit-prajurit changmin, keadaan yang tidak terkendali membuat prajurit kebingungan dan dengan mudah dibunuh. Changmin sibuk mengatur pasukannya agar tidak hilang kendali.

“Mereka siapa?” tanya tiffany bingung,

Yesung melihat seungjo dari kejauhan, ia berkuda menuju yesung, “Maafkan saya karena terlambat.” Kata seungjo sambil memberi hormat, “Kau membawa pasukan siapa?” tanya yesung, tidak mungkin kerajaannya bisa memiliki pasukan sebanyak itu.

“Ini berkat bantuan dari raja anda.” Kata seungjo memberi hormat pada kyuhyun.

“Sudah tak ada waktu. Aku harus membawa jihyun pada seorang tabib.” Kata kyuhyun khawatir, ia melihat jihyun semakin pucat.

“Seungjo-ah antar kyuhyun dan jihyun.” Perintah yesung. seungjo mengangguk lalu ia berlari didepan kyuhyun yang menggendong jihyun, seungjo membunuh siapa pun yang akan melukai kyuhyun.

                “Tiffany-shi....” yesung sama sekali tidak melihat tiffany, ia pikir tiffany masih ada disampingnya, “Kemana ia pergi?” pikir yesung. ia ambil pedangnnya dengan menggunakan tangan kiri lalu mulai bertarung lagi, membunuh prajurit changmin yang ia temui. Yesung seperti mendengar suara yang sangat ia kenal, ia mecari kesegala arah suara tersebut, ia melihat tiffany dan changmin sedang bertarung dengan sengit.

“Selamanya, aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Teriak tiffany, ia benar-benar terbawa emosi sehingga membuat ayunan pedangnya semakin tidak terarah,

“Itu lebih baik. Sebaiknya kau tak memaafkanku. Jangan pernah memaafkanku.” Kata changmin, dengan cepat ia ayunkan pedangnya sehingga melukai tangan tiffany, tiffany menjatuhkan pedangnya, changmin segera menebaskan pedangnya pada tiffany tapi yesung segera menahannya.

“Kau lagi, kau lagi. Aku sangat membencimu.” Teriak changmin. Lalu terjadilah perkelahian diantara mereka, yesung yang menggunakan tangan kiri cukup kewalahan  melayani perlawanan dari changmin. Ia mendapat luka cukup banyak dari pedang changmin, yesung terjatuh, ia tak sanggup lagi untuk berdiri. Pedangnnya yang menancap di tanah digunakan untuk menahan tubuhnya.

“Berdo’alah sebelum kau benar-benar mati.” Teriak changmin, ia akan menebas kepala yesung.

Duaaaaarrrr....

Changmin membalikkan badannya, ia tersenyum memandang tiffany. “Saranghae...” lalu changmin terjatuh, ia terkena peluru dari  tiffany tepat dijantungnya. Tiffany menjatuhkan senjata apinya lalu terduduk lemas, yesung dengan susah payah menghampiri tiffany.

“Menangislah. Jika kau sedih menangislah.” Kata yesung yang berdiri dihadapan tiffany.

Tiffany menundukkan kepalanya, ia mulai terisak lalu menangis dengan keras. Pertempuran segera berakhir setelah changmin terbunuh, prajurit-prajurit changmin yang tersisa segera di tangkap.Prajurit  Yang lainnya membereskan mayat-mayat yang mati karena peperangan, bau anyir darah menyebar keseluruh penjuru pertempuran. Lalu hujan turun dengan deras menyiram darah para prajurit yang mati, selain itu hujan membawa pengharapan yang baru bagi setiap orang agar bisa hidup lebih baik.

Yesung masih tetap berdiri menatap tiffany yang masih menangis, ia melihat tubuh changmin yang ada dihadapannya sudah tak bernyawa, dari kejauhan ia melihat donghae dan juga kiwoo ahjusi yang sudah tak bernafas. Ia tak mengerti kenapa manusia begitu mudah mengkhianati kepercayaan orang-orang yang mereka sayangi. Kenapa kekuasan membuat manusia baik menjadi buta dan tidak peduli dapat melukai orang yang mereka sayangi.
***
“Terimakasih kalian sudah membantuku, aku tidak akan pernah melupakan kalian seumur hidupku.” Ucap tiffany dengan tulus lalu menundukkan kepalanya sedikit sebagai pertanda penghormatan.

“Aku tak menyangka semuanya telah berakhir.hari-hari kemarin seperti sebuah mimpi.” Kata kyuhyun, yesung hanya mengangguk dan tak ada kata perpisahan untuk tiffany. Tiffany pun berusaha sebisa mungkin tidak berbicara dengan yesung kecuali ada orang lain disamping mereka.

Yesung dan kyuhyun keluar gerbang bersama. “Yesung-shi, sepertinya kita harus berpisah disini.” Kata kyuhyun, yesung mengangguk, “Ku harap kita tidak akan bertemu lagi.” Kata kyuhyun tersenyum, yesung hanya tersenyum mendengarnya. Seungjo datang dengan kuda kesayangan yesung, mochan dapat ditemukan kembali oleh seungjo. Yesung memegangnya lalu memberikan tali kekang mochan pada kyuhyun.

“Ini?” kyuhyun bingung.

“Ya, aku harap kita tidak akan bertemu lagi......Dalam keadaan bermusuhan. Aku pinjamkan kudaku mochan untukmu belajar berkuda, dia adalah kuda terbaik yang pernah ku temui. Setelah kau bisa berkuda, kau harus mengembalikannya padaku.” Kata yesung. kyuhyun mengambil mochan dari yesung. lalu mereka berpisah.
***
Kyuhyun Flashback
                “Tabiiiiiiib....” teriak kyuhyun mencari tabib, ia merasakan jihyun yang berada dipunggungnya semakin lemah, seungjo berlari membawa seorang tabib, kyuhyun meletakkan jihyun kemudian tabib memeriksanya lalu memeriksa luka jihyun.

“Bagaimana keadaannya?” tanya kyuhyun pada  tabib yang baru saja selesai memeriksa jihyun, tabib hanya diam dan menunduk.

Kyuhyun memegang kerah baju tabib, ia mengguncang-guncangnya,”Katakan sesuatu...” teriak kyuhyun. Tabib hanya diam dan tetap menunduk. Kyuhyun segera menghampiri jihyun. Jihyun terlihat gemetar, “Jihyun-ah, kumohon bertahanlah.” Pinta kyuhyun. Jihyun membuka matanya pelan.

“Kumohon. Bertahanlah, aku belum mengenalkanmu pada appa dan oemma, kumohon bertahanlah.” Hujan turun mengguyur hati kyuhyun yang luka, jihyun sudah tak bergerak, tangannya dingin sedingin es, ia tak menanggapi apapun yang kyuhyun katakan.

Kyuhyun End Flashback
***
                Yesung memacu kudanya dengan cepat agar bisa pulang lebih cepat, dibelakangnya seungjo mengikuti, yesung jarang sekali beristirahat, ia sudah sangat merindukan kerajaannya dan juga kelurganya. Di pintu gerbang istana, yesung disambut oleh raja dan ratu serta rakyatnya.

“Aku senang kau kembali dengan selamat. Apa kau baik-baik saja?” oemmanya langsung memeluk yesung, yesung pun memeluknya dengan erat, ia sangat merindukan oemmanya. Yesung kemudian menemui raja, ia menundukkan kepalanya,

“Maafkan aku tidak bisa memenuhi harapan raja untuk membawa putri tiffany menjadi ratu negeri ini. Tapi aku berjanji akan memajukan kerajaan ini dengan kemampuanku sendiri.” Kata yesung, raja memandangnya dengan lekat, ia kemudian memeluk yesung,

“Aku tahu kau bisa memajukan kerajaan ini. Aku yakin itu.” Kata raja, semua orang bersorak sorai mendengar perkataan yesung dan raja. yesung memandang semua rakyatnya dari kejauhan ia melihat seseorang yang sudah sangat lama ia ingin lihat. Ia pergi menjauh dari kerumunan.

                Yesung pergi kebukit tempat ia bermain, bukit itu sangat indah, angin semilir membuat bukit tersebut menjadi damai. Yesung melihat surat-surat yang ia bawa, surat tiffany untuk changmin, ia terbangkan surat-surat tersebut ke tebing jurang hingga masuk kedalam sungai dan terbawa oleh arus sungai.

Flashback
                Tiffany memandang makam changmin, sudah seharian ia berdiri disana, sepertinya ia tak pernah bosan memandang makam tersebut.

“Tiffany-shi.” Panggil yesung. Tiffany membalikkan badannya.

“Tiffany-shi, aku ingin mengatakan sesuatu.” Kata yesung.

“Aku sangat mencintai changmin.” Kata tiffany tiba-tiba, ia tahu apa yang akan dikatakan yesung, ia takut ketika yesung mengatakannya ia menjadi lemah, ia benar-benar tidak ingin berada dalam perasaan cinta yang bisa melemahkannya.

Yesung terlihat kecewa dengan apa yang ia dengar dari tiffany. Yesung berusaha menguatkan hatinya, ia lalu tersenyum, “Aku akan selalu mendo’akanmu untuk bertemu dengan orang yang dapat mencintai dan melindungimu.” Kata yesung tulus.

“Kalau begitu, aku pergi dulu.” Kata yesung pamit, tiffany memandang punggung yesung, ia melihat kekecewaan disana.

“Aku tidak ingin membuatmu menderita hidup bersamaku yang tidak tahu caranya mencintai.” Lirih tiffany.

END Flashbak.

Yesung memegang kalung berupa botol yang didalamnya terdapat setetes air, air mata orang yang sangat ia cinta,

“Aku bahagia mencintaimu.” Kata yesung, Kemudian ia melemparkan benda tersebut sejauh yang ia bisa.

“Patah hati.” Kata seseorang dari belakang, yesung membalikkan badannya. Seorang perempuan berambut panjang hitam, wajahnya tersenyum cerah pada yesung.

“Seohyoon-ah.” Panggil yesung pada teman sejak kecilnya.

“Aku tak percaya, ternyata kau bisa juga patah hati. Tapi memang sih, mana ada perempuan yang mau menerima Poor prince sepertimu.” Kata seohyoon.

Yesung tersenyum, “Ya, kalau tidak ada lagi perempuan yang mau denganku, kau yang harus menikah denganku.”

“Aku? Molla.” Kata seohyoon kaget, tadinya ia ingin membuat yesung malu tapi sekarang dia yang salah tingkah.

“Hahaha...Mana mungkin kau menolakku. Besok aku akan bertemu dengan orangtuamu.” Kata yesung kemudian pergi.

“Hei, Yaaa....Jangan bercanda.” Teriak seohyoon mengejar yesung.

END

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar