#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Selasa, 05 Juli 2011

(FF) Poor Prince And Rich Prince Part 2




By : Yessis
Cast " Yesung, Kyuhyun, dan Tiffany
        
“Pangeran, saya mohon naiklah. Nanti anda bisa kelelahan.” mohon seung jo pada yesung. Mereka dalam perjalanan menuju Istana kerajaan Seojeo, yesung hanya ditemani sorang pelayan yaitu seung jo dan seekor kuda tuanya bernama mochan, ia sangat menyayangi kudanya itu.

”Sudah kubilang jangan panggil aku pangeran, cukup panggil aku yesung-ah atau yesungie.” protes yesung, ia selalu merasa risih dipanggil pangeran.

”Mana mungkin saya berani. Saya mohon jangan meminta saya melakukan hal yang sulit seperti itu.”

”Hahahaha..” yesung tertawa geli dengan jawaban seung jo, ”Kau terlalu berlebihan. Tapi...bagaimanapun aku sangat berterimakasih padamu, kau selalu setia mengabdi padaku, padahal tak banyak yang bisa aku berikan padamu. Selain itu caramu memperlakukan aku membuat aku ingat bahwa aku seorang pangeran, pangeran yang memiliki tanggung jawab besar untuk mensejahterakan rakyatnya.”


”Anda tidak usah berterimakasih padaku. Lagi pula ini memang tugasku. Dan aku senang melayani pangeran, anda tidak pernah menganggapku seorang pelayan tapi seorang teman. Saya sangat senang.” seung jo tersenyum, mereka terus melanjutkan perjalanannya.

            ”Pangeran, saya mohon naiki kuda anda.” pinta seung jo lagi,

”Ini sudah yang ke 1265 kali kau memintaku naik kuda. Mochan itu sudah sangat tua, aku khawatir dia kelelahan.” Kata yesung sambil mengelus leher mochan. Mochan membalasnya dengan ringkikan.

”Tenang saja, aku tidak akan menyusahkanmu.” kata yesung pada mochan. Tiba-tiba mochan berhenti berjalan. Beberapa kali yesung menariknya tapi mochan tetap diam ditempat.

”Ada apa dengan mochan?” tanya sueng jo heran.

”Entahlah. Kamu kenapa mochan?” tanya yesung, mochan membalasnya dengan ringkikan lagi, kepalanya digeleng-gelengka.

”Apa katanya?” tanya seung jo pada yesung, seolah yesung mengerti bahasa kuda.

”Sepertinya dia ingin aku naik dipunggungnya. Dia marah karena aku menganggapnya lemah.” jelas yesung, ’sepertinya pangeran benar-benar bahasa kuda.’ Batin seung jo.

”Baiklah, aku akan naik” yesung naik diatas punggung mochan, ajaibnya mochan kembali berjalan.

”Ternyata anda benar pangeran.” kata seung jo sambil memegang tali mochan.
            ”Jembatan ini panjang dan kecil sekali ya pangeran. Baru kali ini aku melihat jembatan seindah ini.” kata seung jo, yesung mengangguk setuju. Mereka sudah tiba di jembatan yang cukup panjang menuju kerajaan seojeo.

”Kerajaan seojeo sangat hebat, mereka bahkan bisa membuat jembatan seindah ini.” kata yesung kemudian turun dari kudanya.

”Ayo kita lanjutkan perjalanan.” lanjutnya.

Dari kejauhan terdengar segerombolan kuda menuju arah mereka. Yesung mengurungkan niatnya untuk terus jalan.

”Pasti para pangeran angkuh itu lagi.” kata seung jo kesal. Sudah beberapa kali mereka bertemu dengan segerombolan pangeran yang akan menuju kerajaan seojeo yang akan mengikuti kompetisi pemilihan calon suami dari putri tiffany.

Seorang prajurit penunggang kuda berjalan lebih dulu dibanding rombongan yang lain.

”Hei, kalian minggirlah. Menjauh dari jalan pangeran kami.” teriaknya. Tapi yesung sama sekali tidak bergerak dari tempat.

”Hei, beraninya kau pada kami.” teriak prajurit tadi sambil mengacungkan pedangnya pada yesung.

”Hei, beraninya kau pada pangeran kami.” teriak seung jo lalu mengeluarkan pedangnya.

”Hhahaha...Pangeran, konyol sekali seorang rakyat biasa berpura-pura jadi pengeran.” prajurit tersebut tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya.

”Kau...” hampir saja seung jo menyerang prajurit tersebut, tapi yesung menahannya.

”Sudahlah.” kata yesung lalu pergi menyingkir.

”Bagus, akhirnya kau tahu diri.” lalu prajurit tersebut memberi isyarat agar rombongannya maju. Diantara rombongan tersebut ada sebuah kereta yang cukup megah dan indah, kereta tersebut ditarik oleh dua ekor kuda yang gagah. Mereka berhenti tepat di depan jembatan. Seseorang keluar dari kereta. Yesung hanya memperhatikan dari kejauhan.

”Ada apa ini? Kenapa berhenti?” tanya kyuhyun.

”Maaf pangeran jembatan ini tidak cukup untuk kereta anda. Jembatannya sangat kecil.” jelas prajurit.

“Apa? Lalu aku haru bagaimana?” tanya kyuhyun kesal. Dia sudah merasa lelah dengan perjalanannya, padahal dia hanya duduk di atas kereta.

“Anda bisa naik kuda. Saya akan menuntun kuda anda.”

”Apa? Aku tidk mau naik kuda lagi.” kyuhyun masih trauma karena terjatuh dari kuda sebulan yang lalu.

”Tapi tidak ada cara lain.”

”Harus ada. Kalian cari caranya.” Kata kyuhyun kesal lalu kembali ke keretanya.

            Yesung menahan tawanya, sama seperti seung jo, mereka tertawa karena meliahat kejadian lucu didepan mereka.

”Kalian. Kenapa tertawa?” teriak kyuhyun, ia kembali turun dari punggung pengawalnya yang akan menggendongnya. Ia berjalan ke depan yesung. Yesung berusaha menghentikan tawanya.

”Kau, kenapa tertawa?” tanya kyuhyun kesal.

”Apa kau tidak merasa lucu?” tanya yesung, ”Ternyata ada seorang pangeran lemah. Untuk berjalan dari sini ke ujung jembatan saja harus digendong.” jelas yesung dengan sangat terus terang. Ia merasa geli ada pangeran semanja ini, atau mugnkin semua pangeran seperti itu pikirnya. Dia tidak sadar bahwa dirinya sendiri juga seorang pangeran.

”Kau...” kyuhyun bingung harus bicara apa. Dia pun merasa konyol dengan apa yang dilakukannya.

”Pangeran, biar saya yang membereskannya.” kata prajurit disampingnya.

”Baiklah, bereskan mereka.” perintah kyuhyun kemudian pergi berjalan ke jemabatan. Seorang prajurit sudah bersiap untuk menggendong kyuhyun lagi. Kyuhyun menepisnya.

”Minggir kalian.” teriak kyuhyun, ”Aku ingin berjalan.” kata kyuhyu, dia merasa kesal bercampur malu. Sementara itu para pengawal dan pelayannya mengikuti kyuhyun dari belakang.

”Sekarang giliranku membereskan kalian.” kata prajurit. Seung jo sudah bersiap untuk bertarung. Yesung menahan tangan seung jo untuk diam. Seung jo sama sekali tidak mengerti maksud dari yesung. Prajurit tersebut membuka pedangnya. Tiba-tiba mochan menendang prajurit tersebut hingga pingsan.

”Bagus mochan.” kata yesung lalu menepuk punggung mochan. Mochan meringkik penuh kemenangan.

”Mochan kau hebat sekali.” teriak seung jo. Mereka pun melanjtukan perjalanannya.
            ”Woooow, keren.” teriak yesung berlari kesana kemari melihat kondisi pasar kerajaan seojeo, hal yang tidak pernah ia temui di kerjaannya sendiri,

”Pangeraaaaaaan...Tunggu aku.” teriak seung jo yang berlari mengikutinya dari belakang.

”Seun jo-ah, ini sangat keren. Aku tak pernah melihat kota seindah ini.” kata yesung.

”Kau benar pangeran. Kota ini benar-benar indah. Tapi aku mohon jangan berlari terus. Aku sudah kelelahan mengejar anda.” pinta seung jo, ia masih terengah-engah sambil tetap memegang tali mochan.

”Kau pasti lapar. Ayo makan.” ajak yesung. Seung jo tersenyum senang. Mereka berjalan ke sebuah restoran. Mereka masuk kedalam restoran tersebut.

”Pangeran lihat. Itu mereka.” tunjuk seung jo pada kyuhyun dan para pengawalnya yang sedang makan. Yesung tidak menghiraukannya. Dia hanya berlalu kemudian menemui seorang pelayan.

Yesung menghampiri seung jo lagi, ”Seung jo-ah, maafkan aku. Sepertiknya kita tidak bisa makan disini.” kata yesung merasa menyesal. Seung jo mengerti, uang mereka harus dihemat samapai mereka pulang ke keraaan mereka lagi. Seung jo merasa kasihan pada pangerannya, ’sebagai seorang pangeran kenapa anda begitu menderita.’ Batin seung jo.

”Hei, kalian.” Panggil kyuhyun, ”Bukan kah kalian orang-orang menyebalkan yang tadi?” tanya kyuhyun, ia benar-benar mengenal wajah yesung dan seung jo.

”Kenapa kalian ada disini? kemana pengawalku?” tanya kyuhyun heran, ’mana mungkin mereka baik-baik saja.’ Pikir kyuhyun.

”Sepertinya pengawalmu sedang tidur nyenyak sekarang.” jawab yesung sambil tersenyum.

”Kau...” kyuhyun semakin merasa kesal. Ia layangkan tangannya pada yesung, tapi yesung berhasil menagkapnya.

”Beraninya kau.” teriak kyuhyun.

Yesung sangat marah diteriaki seperti itu, ia merasa diremehkan. Dengan cepat yesung mengambil giok pangeran yang tergantung dipinggang kyuhyun.

”Cepat pergi.” teriak yesung meanrik seung jo.

”Hei, kembalikan giokku.” teriak kyuhyun lalu mengejar yesung. Pelayannya pun mengejar kyuhyun tapi mereka kehilangan jejak kyuhyun karena keadaan pasar yang ramai.

            ”Hei, tunggu.” teriak kyuhyun yang masih mengejar yesung. Yesung dan seung jo terus berlari.
”Pangeran, kenapa kau mencurinya?” tanya seung jo asmbil terus berlari.

”Aku tidak suka sifat angkuhnya. Kau pergi kesana.” perintah yesung menunjuk ke arah kiri sedang yesung pergi ke arah kanan. Sementara itu kyuhyun terus mengikuti yesung.

”Hei kembalikan giokku. Aku tidak akan menghukummu jika kau kembalikan giokku.” teriak kyuhyun, dia mulai kelelahan.

”Kejarlah aku jika kau mampu.” balas yesung lalu tertawa. Yesung terus berlari, ia masuk ke sebuah pabrik pencelupan kain sutra. Yesung melihat tangga lalu memanjatnya.

”Yang benar saja, apa aku harus memanjatnya.” pikir kyuhyun, ia ragu untuk memanjatnya tapi giok itu sangat berarti untuknya sehingga ia nekad memanjat tangga.

Yesung berhenti berlari ketika jalan didepannya buntu, dibawah terdapat bergalon-galon bahan pencelup dengan berbagai warna.

”Akhirnya, kau tidak bisa pergi kemanapun. Kembalikan giokku.” pinta kyuhyun dengan gaya angkuhnya.

”Memohonlah pada dengan cara yang baik. Maka aku akan mengembalikan giokmu.” pinta yesung. Ia mengacungkan giok  milik kyuhyun yang dibawahnya terdapat galonan bahan pencelup.

”Jangaaan.” teriak kyuhyun. Yesung tidak menarik tangannya ia telah siap menjatuhkan giok kyuhyun.

Kyuhyun masih terdiam dan berpikir, ”Selamanya aku tidak akan memohon padamu.” kata kyuhyun.

”Baiklah jika itu keputusanmu.” kata yesung lalu menjatuhkan giok kyuhyun.

”Tidaaaaaaaaak.” teriak kyuhyun lalu berlari berusaha menyelamatkan gioknya, tanpa sengaja ia pun menyenggol yesung sehingga mereka berdua masuk kedalam air pencelup kain, hal ini menyebabkan air pencelup berhamburan kemanapun.

”Nona, anda tidak apa-apa.” kata seseorang yang ia panggil nona. Pakaiannya basah oleh air pencelup akibat ulah yesung dan kyuhyun.

Yesung dan kyuhyun keluar dari drum yang berisi air pencelup, pakaian mereka beruabah warna menjadi merah, termasuk wajahnya.

“Aaargh. Pakaianku.” Teriak kyuhyun kesal. Para pengawalnya berdatangan.

“Pangeran anda tidak apa-apa?” tanya pengawal.

”Apanya yang tidak apa-apa, cepat tangkap dia...” kyuhyun menengok kesebelah ternyata yesung sudah tidak ada.

”Siapa yang harus kami tangkap?”

”Pabo, dia sudah kabur. Cepat...” sebelum kyuhyun selesai bicara pengawalnya sudah mau pergi mengejar yesung, “Kalian mau kemana?” teriak kyuhyun.

“Kami akan menangkap orang itu pengeran.”

”Aku belum selesai bicara. Yang penting sekarang adalah mencari giokku yang jatuh kedalam drum ini.” teriak kyuhyun.

”Maafkan kami pangeran.” lalu mereka mencari giok kyuhyun.

Kyuhyun melihat perempuan yang pakaiannya basah akibat ulahnya, ia menghampiri perempuan tersebut.

”Bajumu karena ulah penjahat tadi. Kau tenang saja, aku akan membayar ganti rugi semuanya.” kata kyuhyun dengan tetap dingin, ”pengawal, bayar ganti rugi semuanya pada nona in.” teriak kyuhyun lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Seorang pengawal memberikan sekantung uang logam pada perempuan tersebut.

”Beraninya kau pada put...” putri tiffany menahan tangan pelayannya agar tidak meneruskan kata-katanya. Ia meremas kantung uang dengan sangat kesal, selama ini tidak ada orang yang berani meremehkan dirinya seperti ini.

            ”Pangeraaaaan...” teriak seung jo sambil memegang mochan, ia mencari kemana-mana tapi tidak menemukan pangerannya.

”Apa dia mendapatkan masalah. Ah, tidak-tidak....aku tidak boleh berpikiran jelek.” kata seung berbicara sendiri. Seseorang menepuk pundak seung jo. Seung jo menoleh  dan ia melihat yesung yang terlihat sangat berantak tersenyum padanya.

”Pangeran, anda tidak apa-apa? Kenapa anda jadi seperti ini? Anda tidak terluka kan? Dimana yang luka? Dia tidak berbuat buruk pada pangeran kan?....” seung jo terus menghujani yesung dengan berbagai pertanyaan.

”Ssst...Diam dulu, aku bingunga mau jawab yang mana dulu.” kata yesung

”aku harus membersihkan diri dulu.”

mereka akhirnya menyewa sebuah kamar agar yesung dapat mengganti pakaiannya dan beristirahat.

”Anda terlihat segar sekarang.” kata seung jo yang melihat yesung sudah rapi.

”Seabaiknya anda istirahat.”

”Tidak aku harus melakukan sesuatu. Kau istirahat dulu saja.” perintah yesung lalu ia pergi meninggalkan seung jo. Yesung pergi kepasar kemudian membeli satu stel pakaian perempuan. Ia pergi mencari perempuan yang telah terkena air pencelup akibat ulah dirinya. Tapi keberbagai tempat ia tidak menemukan perempuan tersebut. Akhirnya yesung memutuskan untuk kembali ke penginapan.

”Apakah itu dia?” pikir yesung. Yesung merasa perempuan yang sedang berjalan di depannya adalah perempuan yang dia cari, hanya saja pakaiannya sudah rapi dan bersih.

“Nona, tunggu.” Teriak yesung. Perempuan tersebut yang tak lain adalah putri tiffany berhenti. Yesung menghampirinya.

“Maafkan perbuatanku tadi. Ini mungkin tidak seberapa. Tapi saya benar-benar minta maaf.” kata yesung sambil tersenyum, ia memegang tangan tiffany lalu memberikan pakaian yang telah ia beri. Yesung kemudian pergi tanpa berkata apapun.

”Hari ini aku bertemu dengan pria-pria yang aneh.” kata tiffany.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar