#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Rabu, 29 Februari 2012

(FF) Thutankhamen King Mistery Part 3




By : Yessis


                Yesung, kyuhyun dan donghae tak bisa menyembunyikan rasa takut mereka sampai-sampai mereka tidak bisa bergerak dari tempat mereka. Pintu peti mati tersebut terbuka secara perlahan dan keluar seorang perempuan yang sangat cantik. Keadaan yang seharusnya horror tiba-tiba berubah, mimik muka takut mereka berubah dalam seketika, entah apa yang harus dikatakan untuk menggambarkan perasaan mereka, karena mereka merasa sia-sia untuk merasa takut.

“Siapa kalian?” Tanya perempuan itu heran.


“Kamu sendiri siapa? Kenapa ada disini?” Tanya kyuhyun penasaran.

“Aku? aku asisten prof lee soo man. Ah, ya, aku ingat. Kalian murid yang dihukum itu kan? Perkenalkan namaku han yeo woon. Maafkan aku karena telah mengagetkan kalian.” Kata yeowoon memperkenalkan diri.

“Oh. Perkenalkan namaku Cho kyuhyun.”, “Aku Lee Dong Hae.”, “Aku Kim Jong woon tapi panggil saja aku yesung.” Kata mereka memperkenalkan diri.

“Wah, marga kalian berbeda semua.” Kata yeowoon.

“Lalu kenapa?” Tanya kyuhyun merasa aneh.

“Tidak apa-apa.” Kata yeowoon tersenyum malu karena komentarnya yang random.

“Ternyata ada yang sama anehnya dengan yesung hyung.” Kata kyuhyun, donghae menyikut perut kyuhyun agar kyuhyun tidak berkomentar pedas. Kyuhyun melirik pada donghae lalu diam.

“Lalu kenapa kamu ada dalam peti itu?” Tanya yesung.

Yeowoon kembali tersenyum malu, “Aku hanya ingin istirahat karena lelah mengerjakan tugas.” Kata yeowoon menjelaskan.

“Hmm…” yesung mengangguk-anggukan kepalanya.

“Hmm…apa?” Tanya kyuhyun lagi.

“Tidak apa-apa.” Jawab yesung. Kyuhyun mulai terlihat kesal dengan keanehan dua orang itu, yeowoon dan yesung.

“Lalu apa yang harus kami lakukan untuk membersihkan lab ini?” Tanya donghae sebelum kyuhyun mulai berkomentar lagi.

                Yeowoon mengambil sapu dan lap. Ia memberikan sapu pada donghae, lap pada yesung dan kyuhyun,

“Kalian lap semua lemari yang ada dan tidak diperbolehkan untuk melap benda-benda  yang ada didalam lemari. Untuk benda-benda yang berada diluar seperti peti ini atau pakaian perang harus dilap memakai air hangat dan kalian harus melapnya dengan sangat hati-hati.” kata yeowoon menejaskan.

“Lalu aku harus bagaimana?” Tanya donghae.

Yeowoon melirik sapu yang dipegang oleh donghae, “Apa kamu tidak pernah menyapu lantai?” Tanya yeowoon.

“Pernah.”

“Lakukan seperti yang pernah kamu lakukan.” Kata yeowoon lalu pergi ke meja kerjanya.

“Aku melap lemari. Kamu yang melap peti dan baju tentara itu.” Kata yesung memutuskan tanpa ada kesepakan sama sekali dengan kyuhyun.

“Tidak bisa hyung. Kita kocok dulu siapa yang melap lemari dan siapa yang melap peti…” kyuhyun belum sempat menyelesaikan kalimatnya, yesung dan donghae sudah pergi meninggalkannya. Kyuhyun hanya bisa pasrah mendapat tugas melap peti mati dan baju tentara.

                Kyuhyun berjalan menghampiri yeowoon yang sibuk dengan kertas-kertasnya, didalam kertas tersebut terdapat symbol-simbol yang tidak dimengerti olehnya, dia terlalu malas untuk belajar symbol-simbol kuno.

“Itu tulisan peradaban Mesopotamia kuno?” Tanya kyuhyun asal, sebenarnya dia juga tidak tahu seperti apa bentuk tulisan Mesopotamia kuno.

Yeowoon mengalihkan padangannya dari manuskrip miliknya pada kyuhyun, “Bukan. Memang akan sulit untuk membedakan huruf cuneiform dan huruf-huruf peradaban kuno lainnya jika kita jarang berlatih. Ini tulisan hieroglyph, indah ya bentuknya.” Jelas yeowoon, wajah terlihat berbinar-binar ketika membicarakan tulisan kuno.

“Tunggu dulu. Apa itu cun…conform, dan apa itu hier…hierlif? Atau apapunlah namanya.” Kyuhyun terlihat kesulitan mengingat nama-nama asing yang disebutkan oleh yeowoon.

“cuneiform dan hieroglyph.” Kata yeowoon membenarkan pelafalan kyuhyun, “cuneiform itu tulisan peradaban Mesopotamia kuno dan hieroglyph itu tulisan mesir kuno. Hieroglyph itu…..”

“Cukup-cukup….aku tidak meminta penjelasan.” Kata kyuhyun memotong kalimat yeowoon.

“Lalu kenapa bertanya?” yeowoon terlihat kesal, padahal dia akan dengan hati menjelaskan tulisan-tulisan itu.

“Aku hanya mau bertanya dimana aku bisa mendapatkan mangkuk dan air hangat agar aku bisa menyelesaikan tugasku dengan cepat.” Kata kyuhyun.

“Oh…kenapa tidak bertanya dari tadi. Disana.”  Yeowoon menunjuk pada sebuah pintu, lalu dia segera sibuk lagi dengan pekerjaannya dan tidak memberi kesempatan pada kyuhyun untuk bertanya lagi.

“eh…” kyuhyun tidak jadi bertanya karena sepertinya yeowoon tidak tertarik untuk berbicara dengannya lagi, sepertinya dia marah karena kyuhyun tidak mau mendengarkan penjelasannya tentang tulisan kuno. Kyuhyun lalu masuk keruangan yang ditunjuk oleh yeowoon yang ternyata ruangan tersebut adalah dapur, disana terdapat banyak piring dan peralatan-peralatan untuk memasak.

                Sementara itu donghae sudah sibuk menyapu semua ruangan, kerjanya cukup cekatan karena dia memang sering bekerja paruh waktu di restoran-restoran. Menyapu adalah pekerjaannya sehari-hari. Setelah selesai menyapu dia mengambil kain pel, tanpa diminta donghae mengepel lantai.

“wah, sudah selesai menyapu semuanya? Rajin sekali.” Kata yesung kagum, ia baru saja mengambil air dan sabun untuk melap lemari. Donghae hanya diam tidak menanggapi yesung.

“Berhenti mengabaikanku.” Teriak yesung kesal, donghae tersenyum melihat yesung marah.

“Kerjakan saja pekerjaan hyung. Satu lemaripun belum hyung belum bersihkan, aku sudah mau selesai itu artinya aku akan segera keluar dari lab yang membosankan ini.” Kata donghae meledek yesung. Yesung pergi  menyelesaikan pekerjaannya.

                Yesung mulai melap lemari-lemari yang ada mulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar, ia membaca semua nama-nama benda dalam lemari tersebut untuk menghilangkan rasa bosannya. Dari nama-namanya  diperkirakan ada benda yang berasal dari korea dan juga luar negeri, tapi ia tidak bisa memperkirakan dari Negara mana tepatnya.

“Kenapa batu biasa seperti itu bisa sangat berharga. Aneh. Di rumahku juga banyak batu seperti itu.” Kata yesung berbicara sendiri, donghae yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

“Ini lagi. Besi tua jelek seperti ini banyak ditukang besi bekas.” Kata yesung lagi. Donghae mengarahkan lap pelnya pada yesung, dia sengaja mengganggu yesung yang terus mengoceh.

“Awas…awas…” kata donghae, yesung segera menghindar sambil menjinjit-jinjitkan kakinya agar sepatunya tidak mengotori lantai yang sudah basah.

“Issh…kenapa mengepel disini? Disana kan masih banyak ruang untuk dipel.” Kata yesung kesal.

“Aku kan memulainya dari sana jadi agar berurutan aku mengepel kesini.” Kata donghae menunjuk daerah yang sudah dipel, “Harusnya hyung melap lemari lain dulu. Hyung jadi menghambat pekerjaanku.” Kata donghae. yesung mengalah, lalu ia pergi lemari lain.

                Kyuhyun melap peti mati mesir kuno dengan serampangan, ia tidak peduli peti itu bersih atau tidak yang penting dia sudah melapnya.

“Bukan begitu cara melapnya.” Kata yeowoon yang ternyata melihat pekerjaan kyuhyun yang tidak benar. Yeowoon mengambil lap dari tangan kyuhyun.

“begini caranya.” Kata yeowoon lalu memperlihatkan cara melap peti tersebut dengan benar, ia melap celah-celah dalam peti tersebut dengan teliti.

“Oh. Begitu.” Kata kyuhyun memperhatikan. “Lalu yang ini bagaimana?” kyuhyun menunjukkan bagian lain dari peti tersebut. Yeowoon lalu memperlihatkan lagi caranya.

“Yang ini?” kyuhyun menunjuk lagi bagian yang lain. Yeowoon merasa ada yang aneh tapi dia tetap memperlihatkan cara melapnya pada kyuhyun.

“Yang ini.” Kata kyuhyun. Yeowoon mulai kesal. “Kerjakan sendiri.” Kata yeowoon lalu memberikan lapnya pada kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dengan kepolosan yang ditunjukkan oleh yeowoon, yeowoon baru sadar cukup lama kalau kyuhyun mengerjainya, ketika petinya hampir selesai dilap semuanya.

“Daripada aku yang mengerjakannya. Sepertinya kamu lebih baik dalam membersihkan benda-benda ini.” Kata kyuhyun. Yeowoon pergi tanpa menghiraukan.

                Yesung menuju sebuah lemari tanpa kaca sehingga ia tidak bisa melihat barang-barang didalamnya. Lemari ini berbeda dengan lemari-lemari yang lainnya. Yesung sangat penasaran dengan isi didalamnya. Ia melihat ke sekeliling ruangan, ia melihat donghae masih sibuk dengan mengepel lantai, kyuhyun dan yeowoon yang masih juga berdebat. Setelah merasa aman. Yesung membuka lemari tersebut tapi ternyata lemari tersebut terkunci. Ia ingat dengan sekumpulan kunci yang diberikan oleh prof lee soo man. Kebetulan ia mengambilnya dari kyuhyun. Yesung dengan cepat mencoba semua kunci tapi masih belum ada yang cocok juga. Ia terus mencoba.

“Mungkin yang ini.” Yesung memilih kunci yang bentuknya sedikit berbeda dengan yang lainnya. Lemari tersebut berhasil dibuka. Dalam lemari tersebut tidak ada benda apapun kecuali sebuah kotak berwarna hitam. Yesung membuka kotak tersebut. Dalam kotak tersebut terdapat 3 ukiran bulat dengan batu berwarna ditengah-tengahnya. Ada yang berwarna hitam, putih, dan biru. Yesung sangat penasaran dengan batu tersebut. Ia menyentuh ukiran dengan batu berwarna hitam ditengahnya, ia lalu mengambilnya, ia membolak balik batu tersebut dengan teliti. Ia perhatikan batu hitam mengkilat ditengah-tengah ukiran tersebut. Yesung terus menatap batu hitam tersebut dengan lekat, tiba-tiba sebuah kilatan cahaya yang menyilaukan keluar dari batu tersebut,  karena kaget yesung menjatuhkan ukiran tersebut.  Yesung melihat batu hitam tersebut terpisah dari ukirannya. Yesung segera mengambilnya.

“Mati aku. bagaimana ini.” Yesung mencoba memasukkan batu hitam tersebut kedalam ukiran tapi batu hitam tidak mau menempel pada ukirannya.

“Aku harus menempelnya dengan lem.” Yesung memasukkan ukiran dan batunya kedalam saku jaketnya. Ia segera menutup dan mengunci lemari tersebut.

“Sedang apa?” Tanya yeowoon yang melihat pekerjaan yesung.

“Eh…tidak….tidak apa-apa…eh…iya…aku sedang melap.” Yesung kaget dengan kehadiran yeowoon yang tiba-tiba.

“Sudah selesai?” Tanya yeowoon.

“Sebentar lagi.” Jawab yesung.

                Lee soo man masuk kedalam lab, ia melihat mereka masih sibuk membersihkan lab. “Pekerjaannya sudah selesai?” Tanya lee soo man. Mereka baru sadar ada lee soo man.

“Hampir selesai.” Jawab donghae.

“Bagus.” Lee soo man lalu mengahampiri yeowoon dan yesung.

“Kita pergi sekarang. Mereka sudah datang. Jangan lupa bawa kotaknya.” Kata lee soo man pada yeowoon.

“baik prof.” kata yeowoon. Ia segera menuju mejanya membereskan kertas-kertasnya lalu dimasukan kedalam map.

“Kalian bertiga kemari.” Perintah lee soo man. Yesung, kyuhyun dan donghae berdiri didepan lee soo man dengan sangat rapi, seperti para prajurit yang berdiri didepan komandannya.

“Kami boleh pergi prof?” Tanya yesung.

“Siapa yang menyurun kalian pergi. Dengarkan dulu.” Kata lee soo man. Yesung akhirnya diam

“Kalian bawa barang-barang itu.” Kata lee soo man menunjuk pada beberapa tas dan gulungan kertas besar.

“Kalian ikut aku.” perintah lee soo man. Yesung, kyuhyun dan donghae menunduk lemas. Ternyata penderitaan mereka belum juga selesai. Yesung melihat yeowoon menuju lemari, yesung segera menghalangi yeowoon.

“Ada apa?” Tanya yeowoon heran.

“Mau kemana?” Tanya yesung sambil tersenyum dipaksa.

“Aku mengambil sesuatu dilemari itu.” Jawab yeowoon lalu berjalan lagi. Yesung mengikutinya, yeowoon membuka lemari dengan kunci miliknya.

“Eeeeh….” Teriak yesung, yeowoon menengok pada yesung. “Biar aku yang membawanya, benda itu pasti berat.” Kata yesung pura-pura membantu.

‘bagaimana ini.’ Pikir yesung bingung.

“Tidak usah. Aku bisa membawanya sendiri. Lagi pula ini tidak berat.” Kata yeowoon lalu mengambil kota hitam tersebut tanpa melihat isinya.

“Hyung sedang apa. Kesini, bawa barang-barang ini.” Panggil kyuhyun. Yesung lalu pergi menghampiri donghae dan kyuhyun. Ia mengambil tas yang diberikan oleh donghae.

“Kenapa hyung? Kau menyukainya?” Tanya donghae menggoda. Kyuhyun dan donghae cekikikan melihat yesung tambah cemberut.

“Apa sih.” Kata yesung tidak suka digoda seperti itu.
****
               
                Sekarang mereka tiba disebuah gedung yang tak lain adalah sebuah museum. Hari sudah beranjak malam ketika mereka sampai disana. Museum tersebut terlihat sangat megah dan juga sangat sepi karena memang sudah tidak ada pengunjung yang datang. Yesung, kyuhyun dan donghae terkesima dengan kemegahan bangunan tersebut. Mereka mengikuti prof lee soo man dan yeowoon kemana mereka berjalan. Setelah melewati ruangan-ruangan yang penuh oleh benda-benda aneh. Mereka tiba disebuah ruangan serba putih dan dipenuhi peralatan-peralatan kedokteran, disana sudah ada beberapa orang yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing, selain itu dibagian tengah terdapat sebuah meja besar dengan mummy diatasnya. Prof lee soo man bersalaman dengan salah seorang dari mereka. Mereka saling menyapa dengan sangat akrab. Lalu lee soo man menghampiri yesung, kyuhyun dan donghae.

“Kalian simpan, barang-barang itu disana. Setelah itu kalian boleh pulang” Perintah lee sooman.
“Benarkah?” Tanya yesung, kyuhyun, dan donghae kegirangan. Prof lee soo man menatap mereka untuk tidak berisik. Mereka lalu melakukan tugasnya dengan cepat dan pergi ke luar ruangan dengan  secepat kilat.
****

                “Aku lapar. Ayo kita makan ramen.” Kata kyuhyun, mereka masih berjalan didalam museum. “Ayooooo.” Teriak yesung dan donghae bersamaan.

“Tunggu dulu. Aku lupa sesuatu.” Yesung tiba-tiba berhenti.

“Ada apa?” Tanya donghae, kyuhyun dan donghaepun ikut berhenti.

Yesung mengambil sesuatu di jaketnya, “Ini..” yesung menunjukkan batu hitam dan benda berukiran aneh.

“Apa ini?” Tanya kyuhyun.

“Aku merusaknya. Dan aku belum memperbaikinya. Yeowoon dan prof lee soo man belum sadar kalau benda dalam kotak hitam itu berkurang satu.” Kata yesung menjelaskan.

“Benda kotak yang terus dipegang yeowoon? Bahkan aku tidak boleh melihatnya.” Tanya kyuhyun. Yesung mengangguk.

“Gawat. Kita harus segara mempebaikinya, kalau tidak kita akan mendapat hukuman menjadi budak lee soo man seumur hidup.” Kata  donghae.

“Tidaaaaaaaaaak…” mereka berteriak bersamaan.

“Ah mungkin dibagian perkakas, mereka mempunyai lem. Ayo kita kesana.” Ajak yesung. Mereka pun pergi mencari ruang perkakas.

                Mereka dengan cepat menemukan lem lalu meperbaiki benda berukir tersebut. Mereka segera pergi menuju ruangan lee soo man dan yeowoon. Mereka hampir sampai menuju ruangan tersebut, tapi karena melihat yeowoon dari luar akan masuk kedalam ruangan mereka berhenti dan bersembunyi.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa….” Sebuah teriakan terdengar dari ruangan tersebut. Yesung, kyuhyun dan donghae segera berlari masuk ruangan tersebut.

Mereka melihat mayat bergelimangan dan bersimbah darah. Yesung, kyuhyun dan donghae tidak kalah kagetnya melihat mayat-mayat itu.

“Apa yang terjadi?” Tanya donghae bingung. yesung menggeleng.

yeowoon berdiri mematung. Kyuhyun mengampirinya. “Kamu tidak apa-apa?” Tanya kyuhyun.

“Mummynya hilang.” Kata yeowoon, ia lalu mengambil kotak hitam yang sudah tergeletak dilantai, “batunya juga hilang. Bagaimana ini?” yeowoon terlihat kebingungan dan tidak menyadari kehadiran yesung, kyuhyun, dan donghae.

“Apa yang terjadi?” Tanya yesung berdiri dihadapan yeowoon. Yeowoon masih terlihat shock,

“Semua hilang. Aku akan segera mati. Aku akan mati.” Yeowoon terus bergumam.


“Jawablah, apa yang terjadi? Kenapa semua orang mati?” teriak yesung. Ia menguncang-guncang pundak yeowoon agar sadar. “Hyung jangan terlalu kasar.” Kata kyuhyun mengingatkan

“Aaaaaaaaaaaa…aku akan mati. Aku akan mati.” Yeowoon terus meracau dan berteriak tidak jelas.

Plaakkk…yesung menampar yeowoon, yeowoon terduduk lemas, perlahan ia menangis. “Kita harus melaporkan polisi “ kata donghae mengambil hpnya.

“JANGAN.” Teriak yeowoon. Donghae menjatuhkan hpnya karena kaget.

“Kita harus pergi dari sini. Kalau tidak kita akan bernasib sama dengan mereka.” Kata yeowoon mulai mendapatkan kembali kesadarannya.

“Apa maksudmu? Kita harus melapor pada polisi.” Kata yesung.

“Yang melihat mummy itu benar-benar akan mati. Kupikir itu hanya dongeng semata tapi kalian lihat, semuanya mati karena telah melihat mummy itu. Dan kalian salah satu dari mereka yang telah melihat mummy itu.” Jelas yeowoon, yesunng, kyuhyun dan donghae masih tidak mengerti.

“Ayo cepat pergi.” Teriak yeowoon.
“Jelaskan dulu kenapa kami harus pergi?” Tanya yesung.

“Akan aku jelaskan setelah kita berada ditempat yang aman.” Yeowoon mengambil tasnya lalu pergi. Yesung, kyuhyun dan donghae terpaksa mengikuti yeowoon.
               
                Yeowoon berlari dengan sangat cepat, ketiga orang pria dibelakangnya terlihat sangat kelelahan. Mereka harus menggunakan tangga darurat kerena liftnya mati. Mereka kini sampai di lobi utama, yeowoon membuka pintu keluar tapi pintunya tak mau bergerak. Kyuhyun membantunya mendorong tapi pintu itu sepertinya memang sudah terkunci.

“Kenapa ini? Kenapa pintunya terkunci.” Kyuhyun masih berusaha mendorong pintu. Yesung dan donghae  kemudian membantunya.

“Ini sangat aneh.” Kata donghae.

“Apa yang harus kita lakukan? Pintunya terkunci.” Tanya yesung pada yeowoon yang terlihat sedang berpikir keras.

“aku tidak tahu. Aku tidak berpikir saat ini.” Kata yeowoon kebingungan. Tiba-tiba lampu padam. Semuanya menjadi gelap gulita.

TBC

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. penasaran, cepat lanjutin, apa yang akan terjadi dengan mereka?

    BalasHapus