Sabtu, 14 April 2012
Drama "WHo Your Are?"
Aku baru saja menyelesaikan drama yang berjjdul “Who are You”, sebenarnya
film ini sudah lama tayang, tapi aku baru menontonnya sekarang, dulu aku tidak
menontonnya karena aku tidak suka pemeran utama wanitanya dan aku tidak kenal
pemeran prianya, tapi siapa sangka ternyata sekarang aku menontonnya juga dan
ternyata drama ini termasuk dalam drama yang aku suka. Awalnya aku menonton
drama “The Greatest Love” aku suka dengan pemeran laki-laki yang kedua, aku
suka senyumannya, akhirnya aku mencari tahu dram-drama yang dia jadi peran
utamanya, dari beberapa drama yang aku lihat, dari sinopsis “who are you”
merupakan drama yang seperti aku suka alur ceritanya. Temanya sama dengan
“48days” tapi ceritanya berbeda, drama diproduksi lebih lama dari drama
“49days” jadi mungkin drama “49days” terinspirasi oleh drama “who are you” dan
aku suka keduanya.
Dan ternyata benar saja, aku sangat suka drama ini. Aku melupakan rasa
tidak suka yang pernah dirasakan karena ceritanya yang bagus. Drama ini
bercerita tentang ayah dan anaknya. Son il gun merupakan ayah dari son young in
yang tidak pernah akur. Young in selalu kesal dan marah pada ayahnya. Di lain
pihak ada juga seorang eksekutif muda, tampan, dan tentunya kaya tapi berhati
dingin bernama cha seung hyo, ia berasal dari Amerika, selain itu dia memiliki
penyakit yang tidak aku suka, debuphobia,,,,^^. Suatu hari ayah young in (son
il gun) meninggal karena kecelakaan. Son il gun merasa masih banyak yang harus
ia lakukan, ia meninggalkan anak perempuan satu-satunya sebatang kara karena ia
merupakan yatim piatu. Akhirnya ia membuat kesepakatan dengan malaikat agar
bisa bertemu dengan anaknya lagi. Malaikat memberinya kesempatan menggunakan
tubuh cha seung hyo selama 3 jam per harinya, ia memiliki kesempatan selama 49
hari, sama seperti drama “49days”, sepertinya di korea memang ada kepercayaan
tentang 49days ya.
Pada saat yang bersamaan cha seung
hyo juga mengalami kecelakaan yang membuatnya koma. Son il gun menggunakan
tubuh cha seung hyo untuk menemui anaknya, diperjalanan ia menemui kejanggalan
tentang kematiannya dan ia sangat penasaran kenapa ia mati? Selain itu malaikat
juga mengatakan 49 hari ini tidak hanya untuk masalah dirinya tapi juga tentang
cha seung hyo. Cha seung hyo yang berhati dingin dan supeeeeeeeeeeeer menyebalkan
perlahan hatinya mencair dan mulai belajar mencintai, mencintai lingkungannya,
mencintai dirinya, dan belajar mencintai ayahnya yang telah meninggalkan
dirinya sejak kecil.
Drama ini membuatku terus menangis karena mengingatkanku pada papa. Cha seung hyo bertanya pada son il gun,
“Seperti apa orang tua itu?”, son il gun menjawab, “Orang tua akan melakukan
melakukan apapun untuk anaknya. Orang tua memang yang membuat anak itu hadir ke
dunia, tapi anaklah yang membuat mereka menjadi orang tua.”. sejahat apapun
orang pasti ada rasa cinta dan sayang pada anaknya, meskipun ada beberapa orang
yang menutupi rasa itu dan menghilangkan anaknya sendiri dari dunia. Aku juga
tertarik dengan cerita cha seung hyo yang dirinya merupakan yatim piatu lalu
diadopsi dan pergi ke Amerika, ketika ia kembali ke korea ia bertemu kembali
dengan ayahnya. Aku tidak tahu perasaan seperti apa seorang anak yang bertemu
dengan ayah yang ia anggap telah membuangnya, selain itu ia menemukan ayahnya
telah memiliki istri dan anak lain, itu artinya ia memiliki adik tiri. Cha
seung hyo menganggap ayahnya tidak menyayanginya karena ia telah dibuang, adik
tirinya menganggap ayahnya hanya menyayanyi anaknya yang hilang yaitu cha seung
hyo, sang ayah tidak memiliki hubungan yang baik dengan keduanya. Ketika cha
seung hyo dan adik tirinya terlibat dalam suatu masalah apa yang akan ayah
mereka lakukan? Tentu orang tua tidak bisa mengatakan ia lebih sayang pada anak
yang mana, berapa persenkan rasa sayangnya? Orang tua akan sayang semua anaknya
walaupun dengan cara yang berbeda. Pada kenyataannya sang ayah memilih keduanya
dengan cara yang berbeda. Jangan pernah merasa orang tuamu lebih menyayangi
kakakmu ataupun adikmu. Karena ia juga punya rasa sayang yang sangat besar
untuk, ketika kesempatan itu tidak ada lagi untuk mengatakan “Aku menyayangimu
ayah.”, “Aku menyayangimu Ibu”, bahkan sekedar membahagiakannya dengan dengan
prestasi kita, maka hanya penyesalan yang datang. Bukankah lebih baik berbicara
dengan orang masih bisa bernapas menanggapi apa yang kita katakan.
Orang tua memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan rasa cinta, kita
sudah berusaha keras untuk berprestasi tapi tidak ada pujian sama sekali dari
orang tua, apalagi ketika kita malas orang tua akan sangat marah dan mengomeli
kita. Tapi dibelakang kita, ia akan dengan sangat bangga dan bahagia
membicarakan tentang anaknya pada orang lain.
Kau tahu setelah dewasa aku baru tahu sebesar apa rasa sayang mama
padaku. Ketika ia melakukan kesalahan besar, aku sama sekali tidak merasakan
adanya rasa benci. Karena ia hanya manusia biasa bukan malaikat, jangan pernah
berandai-andai punya orangtua yang sesuai dengan keinginanmu. Karena mereka
adalah yang sempurna yang kita miliki.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar