#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Kamis, 29 Maret 2012

(FF) Yesung "I'm A Singer" Part 4



                Yesung berlari keluar gedung, “Hallo, kamu ada dimana?”’ Tanya yesung khawatir, “Hallo.” Terdengar suara laki-laki.

“Hallo…Ini siapa?” yesung sama sekali tidak mengenal suara laki-laki tersebut.

“Saya pelayan restoran. Nona ini tidak mau pulang. Padahal kami sudah mau tutup.
*****

                Yesung keluar dari taxi tepat didepan restoran yang di beritahukan oleh pelayan yang mengangkat telpon jieun. Yesung masuk kedalam restoran, ia melihat jieun tertidur disalah satu meja restoran.

“Anda temannya?” Tanya seorang pelayan sopan, ia agak aneh melihat dandanan yang yesung yang tidak biasa, karena memang yesung masih memakai pakaian panggung. Yesung mengangguk lalu mendekati meja jieun. Jieun terlihat sanga pulas tertidur. Yesung memegang pundaknya, seketika jieun bangun.

“Ah, jongwoon-ah. Kau ada disini?” jieun tersenyum dengan mata sembab karena menangis.

“Ayo pulang.” Ajak yesung. Yesung mengambil tas jieun. Jieun berjalan dibelakang yesung. Mereka keluar dari restoran dan berdiri ditepi jalan menunggu taxi.

“Kenapa diam saja? Kau tidak penasaran dengan apa yang terjadi padaku?” Tanya jieun, karena daritadi yesung sama sekali tidak bertanya apa yang terjadi pada jieun.

“Kalau kau tak ingin mengatakannya jangan katakan.” Kata yesung dingin.

Jieun menengok pada yesung melihat ekspresi wajah yesung, “Kamu jelek sekali kalau serius. Aku lebih suka kamu yang ceria. Ayo katakana sesuatu” Pinta jieun.

Yesung menatap jieun, “Jika tak ingin bicara jangan bicara. Jangan berpura-pura baik-baik saja didepanku.”

Raut wajah jieun berubah murung, “Aku putus dengannya. Dia selingkuh dengan wanita lain yang lebih cantik dan lebih terkenal. Aku bahkan belum diterima diperusahaan manapun.” Jieun mulai meneteskan air mata.

“Semua akan baik-baik saja.” Kata yesung sambil menepuk-nepuk pundak jieun.
***

                Lee soo man memandang tajam orang yang duduk dihadapannya, dia benar-benar kesal dibuatnya, “Berapa banyak masalah yang akan kau lakukan. Jika hal ini terus terjadi, aku benar-benar berpikir ulang tentang debutmu, yesung-shi.” Kata lee soo man serius. Yesung mendapat teguran karena ulahnya yang pergi tanpa ijin ketika mereka harus melakukan perform.

“Untuk apa aku berada dikelompok itu. Yang mereka butuhkan hanya suaraku bukan diriku.” Yesung mulai membuka suara.

Braakkkk…. Lee soo man menggebrak meja, kemarahannya tidak terbendungkan lagi, “Pabo. Kamu pikir menjadi artis itu mudah? Aku mentraining kalian bukan untuk menjadi manusia lemah dan tidak bertanggung jawab. Pergi saat perform, itu sangat tidak termaafkan, kau mengeluhkan karena hanya suaramu saja yang dibutuhkan tapi kau sendiri bersikap tidak professional.” Lee soo man kembali duduk.

“Aku ragu kau bisa menjadi artis terkenal.” Kata lee soo man, kata-kata tersebut menusuk tepat di hati yesung, yesung tidak bisa berkata apapun.

“Jika kau ingin mengundurkan diri. Besok. Ah bahkan hari ini kau tulis surat pengunduran diri.”

“Keluarlah.” Perintah lee soo man.

                Yesung masuk ruang latihan , ruangan tersebut masih sepi karena memang bukan saatnya jadwal latihan. Yesung kemudian duduk dilantai sambil masih termenung.

“Eh. Hyung.” Sapa seseorang, yesung menengok dan melihat donghae di depannya.

“hyung mau latihan?” Tanya donghae.

“Tidak. Kamu sedang apa disini?” Tanya yesung heran.

“Aku? Aku sedang latihan dance. Banyak gerakan yang belum aku kuasai hyung.” Jelas donghae, dia mulai latihannya. Ia berdiri didepan kaca besar lalu menggerakan badan mulai menari ’anak ini meskipun lebih terkenal dariku tapi ia terus berlatih dengan keras.’ Batin yesung. Yesung memperhatikan donghae menari. Ia teringat dengan masa-masa trainingnya, ia teringat dengan latihan-latihan yang sudah ia jalani bersama teman-temannya.

Yesung berdiri, “Aku pergi dulu.” Kata yesung pamit.

                Yesung berjalan masuk ruang latihan vocal. Ia duduk didepan keyboard lalu memainkan lagu kesukaannya, ia bernyanyi dengan penuh perasaan. Tiba-tiba ada yang memukul kepala yesung dari belakang.

“Salah notenya.” Kata orang tersebut yang merupakan pelatih vocal yesung yang bernama pak chang.

“Sosaengnim? Kenapa ada disini? Sekarang kan bukan jam latihan kerja.” Kata yesung.

“Aku tadi lewat dan mendengar ada suara sumbang sedang bernyanyi.” Jelas pak chang.

“Maafkan aku.” kata yesung merasa bersalah.

Pak chang memberikan sebuah kertas pada yesung, “Ini. Pelajarilah. Tadi direktur memintaku untuk melatihmu lagu ini.” Pak chang menyerahkan sebuah lagu pada yesung. Lalu yesung menerimanya, ia membaca judulnya.

“Believe.”
****

                Semua member suju berada diruang latihan vocal, mereka duduk melingkar menghadap pelatih vocal mereka. Mereka sedang berlatih menyanyikan lagu baru yang berjudul believe, “Aku suka lagu ini.” Kata ryeowook yang duduk disebelah yesung.

“Kau sepertinya tidak keselitan menyanyikan lagu ini.” Komentar yesung.

“Memang hyung ngga?” Tanya ryewook, yesung menggeleng, “Biasa hyung paling cepat menguasai lagu.

“Entahlah. Lagu ini tidak cocok dengan suaraku.” Jelas yesung.

Sedang asyiknya berlatih datang lee soo man keruangan mereka,  semua orang berdiri dan member penghormatan pada lee soo man. Pelatih vocal mereka pak chang menghampiri lee soo man.

“Bagaimana latihan mereka?” Tanya lee soo man.

“Sekarang lebih baik, mereka lebih menguasainya. Tapi..sepertinya kita tidak bisa memaksakan lagu ini.” Jawab pak chang.

“Kenapa? Apa suara yesung masih belum masuk dengan lagu ini?” Tanya lee soo man. Semua orang yang mendengar langsung melihat kea rah yesung. Yesung menundukkan kepalanya dalam. Lee soo man menghampiri yesung.

“Kamu lead vocal disini. Aku mengharapkanmu menjadi penyanyi yang hebat, kalau lagu ini saja tidak bisa kamu kuasai lebih baik tidak usah berharap menjadi penyanyi hebat.” Kata lee soo man pada yesung lalu pergi. Ryeowook yang berada disamping yesung menepuk pundak yesung, “Jangan terlalu dipikirkan, kita semua sering dimarahi olehnya.” Kata ryeowook berusaha menenangkan.

“Ayo kita latihan lagi.” Kata yesung sambil tersenyum seolah tidak terjadi apapun.

                Selesai berlatih semua member pulang ke dorm, yesung masih berada diruang latihan vocal. Ia penasaran apa yang salah dengan suaranya, atau mungkin teknik menyanyinya yang harus dirubah. Ia terus berlatih hingga larut malam. Suaranya sudah benar-benar tidak bisa keluar, ia merasa tenggorakannya terasa sakit. Sudah berbotol-botol air mineral ia minum untuk mengurangi rasa sakit ditenggorokannya. Jam sudah menunjukkan pkl. 02.30.

“Sepertinya aku harus pulang.” Yesung membereskan perlengkapannya. Lalu keluar gedung SM.

Jalanan seoul terasa lengang meskipun masih ada mobil dan orang yang berlalu lalang. Yesung berjalan menuju stasiun kereta. Didepan stasiun kereta ia melihat seorang pria dengan biola lusuhnya, pria tersebut sering yesung lihat berada disana, yesung heran kenapa orang tersebut memilih menjadi pengamen padahal dlihat dari fisik dia bisa mencari pekerjaan lain, di seoul pasti banyak pekerjaan yang bisa ia lakukan. Yesung mengambil selembar uang lalu memasukkannya pada kotak didepan pengamen tersebut lalu pergi.

“Tuan, tunggu.” Panggil pengamen pada yesung, yesung menghentikan langkahnya.

“Sepertinya anda salah memberikan uang.” Kata pengamen tersebut lalu memberikan uang tersebut pada yesung. Yesung melihatnya ternyata benar, ia salah mengambil uang, harusnya ia memberikan uang lebih kecil.

“Ah iya. Terimakasih.” Kata yesung, lalu ia mengambil uang yang harusnya ia keluarkan dan memberikannya pada pengamen tersebut.

“Terimakasih.” Kata pengamen tersebut mengambil uang yang diberikan yesung.

“Kenapa ka uterus bermain biola? Kau tak ingin mencari pekerjaan lain?” Tanya yesung penasaran.

Pengamen tersebut tersenyum, “Karena aku menyukai biola, dengan biola ini aku bisa mencari makan lebih dari cukup.” Jelas pengamen tersebut,

“Sepertinya kau sangat mencintai biolamu.” Kata yesung

“Hahaha….Tentu saja aku lebih mencintai keluargaku dari pada biola ini, tapi biola ini juga merupakan bagian dari hidupku. Kau benar aku mencintai biola ini. Aku bahagia memiliki biola ini.” Kata pengamen.

“Kau bahagia hanya karena sebuah biola?” yesung merasa aneh.

Pengamen tersebut kembali tertawa, yesung merasa pertanyaannya tidak ada yang lucu, “Apapun bisa membuat kita bahagia kalau kita mencintai apa yang kita punya.”

“Hmm…” yesung mengangguk-angguk. Pengamen tersebutpun pergi ketempatnya, yesung melanjutkan perjalanannya masuk stasiun kereta.

                Selama perjalan yesung duduk termenung dan memikirkan pertemuannya dengan pengamen tadi, “Mencintai….Apa selama ini aku tidak mencintai milikku sendiri sehingga aku selalu merasa tidak bahagia? Ya, mungkin saja. Tidak….tidak…aku mencintai semua milikku aku mencintai keluargaku, aku mencintai teman-temanku. Tapi apakah aku mencintai diriku???” yesung terdiam beberapa saat, ia terlihat berpikir.

Tiba-tiba yesung berdiri, “Ya, aku mencintai diriku.” Kata yesung setengah berteriak, orang-orang yang ada dikereta menengok pada dirinya, yesung sama sekali tidak merasa diperhatikan, ia lalu duduk kembali dan memasang aerphonenya lalu menyetel musik di hpnya.

                 Yesung sampai di dorm setelah para member tertidur pulas. Ia memeluk satu persatu para member dan mengatakan bahwa ia mencintai mereka.
*****

                Pagi hari yang sibuk, semua member suju sibuk mempersiapkan segala keperluan mereka untuk perform di acara mubank.

“Eunyuk-ah, cepat mandinya.” Teriak shindong, dibelakang shindong berdiri ryeowook dan hankyung, eunyuk keluar dari kamar mandi, baru saja shindong akan masuk kangin dengan cepat menyerobot shindong.

“Hyung. Ini giliranku.” Teriak shindong.

“Kangin, keluar, antri.” Teriak hankyung. Shindong, ryeowook dan hankyung terus mengetuk pintu kamar mandi.

“Kalau kalian teris mengetuk pintu, pintu itu bisa jebol. Aku hanya mandi sebentar.” Teriak kangin dari dalam.

 Member yang sudah mandi sedang sibuk memakan sarapan mereka, sedang yesung sedang mengepak barang-barang yang akan ia butuhkan untuk perform. “Eunyuk-ah, dimana sol sepatuku?” teriak yesung. Eunyuk tidak menjawab sama sekali karena dia sedang sibuk dikamar mandi. “Pakai punyaku saja hyung.” Teriak ryeowook. Yesung lalu mengambil sol sepatu ryeowook, ia pun memasukkan hairdryer dan perlatan lainnya kedalam tas.

“Ayo semua. Cepat.cepat. cepat.” Teriak manajer kim yang membuat semua orang di dorm semakin ribut dan kacau.

                Satu persatu member suju masuk kedalam van. Akhirnya mereka bisa lebih santai setelah mengalami kehebohan pagi hari. “Tadi malam aku bermimpi buruk.” Kata kangin memecah kesunyian.

“Aku juga. Seperti ada hantu yang memelukku.” Kata donghae menimpali.

“Ya. Ya. Ya. Aku juga merasakan hal yang sama.” Kata heecul antusias, “Bahkan aku merasakan bisika-bisikan misterius.” Lanjutnya. Yesung hanya diam mendengar perdebatan mereka.

“Sepertinya aku kenal hantu itu. Aku seperti melihatnya dan sangat familiar.” Kata eteuk mengingat-ingat. Semua orang terlihat berpikir.

“AH. Yesung hyung. Hantu itu mirip yesung hyung.” Teriak eunyuk.

“Kamu benar.” Kata semua orang.

“Yesung-ah, apa yang kau lakukan?” teriak eteuk. Yesung hanya tersenyum mendengarnya.

                “Aku mohon. Kali ini saja ijinkan aku. hanya satu lagu. Ya? Ya? Ya?” michi terus memohon pada penjaga studio untuk masuk studio untuk melihat perform super junior. “Kita kan teman, nanti aku bawakan kimchi kesukaanmu. Ok?” michi memasang raut muka yang sangat memelas, membuat penjaga tersebut merasa kasian, dia sudah seperti adik kecil baginya.

“Baiklah, tapi hanya satu lagu. Dan kamu harus berdiri dibelakang karena semua bangku sudah penuh.” Kata penjaga akhirnya setuju.

“Siip…Tidak masalah bagiku.” Kata michi melesat masuk studio.

“Ingat satu lagu saja.” Teriak penjaga mengingatkan.

                Semua orang sudah berada diatas panggung, mereka mulai menari dan menyanyi semaksimal mungkin untuk memukau semua orang. Yesung melihat para penonton bersorak sorai melihat penampilan mereka, yesung merasa bahagia dengan antusiasme mereka meskipun tidak ada yang membawa papan bertuliskan namanya. Ia merasa bahagia mereka menyukai lagunya. Yesung melihat seseorang yang berdiri dibelakang kursi penonton, ‘sepertinya aku mengenalnya’ kata yesung berusaha menajamkan penglihatannya. Perempuan tersebut mengacungkan jempol dan tersenyum.

“Michi. Ya itu michi.” Pikir yesung. Michi mengambil kertas disakunya berukuran A4 dan bertuliskan YESUNG. Ia mengacungkannya agar yesung dapat melihatnya. Yesung tersenyum melihatnya. Ia semakin bersemangat menari dan bernyanyi saking semangatnya ia lupa koreo tarinya, ketika seharunya semua orang maju kedepan, yesung mundur kebelakang dengan semangat dan terjatuh dari panggung. Sebelah sepatunya terpental dan mendarat disamping tubuhnya, ketika semua member sibuk berlari ke arahnya, yesung dengan sigap mengambil sol sepatu yang terlepas dari sepatunya, ia khawatir ada yang melihatnya.

                Michi kaget melihat yesung terjatuh, ia akan berlari ke panggung tapi penjaga menahannya, “Jangan berbuat yang aneh-aneh.” Kata penjaga lalu membawa michi keluar dari studio.
****

                Yesung terbaring dirumah sakit, kakinya terkillir sehingga harus dirawat beberapa hari. Semua member menjenguknya.

“kau ini ada-ada saja. Sudah terjatuh masih sempat mengambil sol sepatu.” Kata kangin yang melihat peristiwa yesung mengambil sol sepatunya.

“Ssssssttt…kalian jangan bilang siapapun.” Pinta yesung.

”Ga janji.” Kata ryeowook tersenyum, semua orang tertawa karenanya.

“hmm…hyung harus dirawat. Hyung harus cepat sembuh dan perform lagi dengan kami.” Kata donghae, matanya sudah mulai berkaca-kaca.

“Sudah. Sudah. Cukup. Aku hanya luka terkilir bukan akan mati esok hari.” Kata yesung melihat donghae yang mulai akan menangis.

“Huss…Jangan mengatakan hal yang mengerikan seperti itu.” Kata eteuk mengingatkan.
****

                Setelah beberapa hari dirawat, yesung kembali bekerja. Perasaannya lebih bahagia sekarang. Ia berjalan dengan ringan menuju gedung SM. Yesung terus berjalan melewati ruang latihan dance, ia pun melewati ruang latihan vocal, sampai suatu ruangan yang bertuliskan ruangan direktur yesung mengetuk pintu lalu masuk ruangan tersebut, disana sedang duduk lee soo man bersama pelatih vocal. Yesung mengangguk untuk memberikan penghormatan.

“Sosaengnim. Aku ingin menjadi penyanyi hebat dan aku memiliki kemampuan untuk melakukannya.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar