FullPart
Senin, 20 Februari 2012
(FF) Looking For Appa Part 5 End
By : Yessis
FullPart
FullPart
“Kau yakin akan melakukan ini?” tanya menager sungjin, “Aku yakin.” Jawab kim janghoon. Mereka sudah diruang konferensi pers. Semua wartawan sudah menunggu kedatangan kim janghoon. Kim janghoon memasuki ruangan konferensi pers. Setelah dipersilahkan oleh mc, Ia lalu memegang mic,
“Aku ingin mengumumkan pada masyarakt luas, bahwa sebelum pernikahanku yang sekarang aku pernah menikah. Karena kelemahanku, aku tak bisa mempertahankan pernikahanku sebelum. Aku sangat menyesal karenanya, selain itu aku ingin mengumumkan bahwa aku memiliki seorang putra dari pernikahanku yang pertama yang bernama cho kyuhyun, ia bermarga cho mengambil marga dari ibunya. Aku harap dengan pengumuman ini bisa membayar kesalahanku sebagai seorang ayah yang belum sempat sama sekali melihat anaknya.” Kim janghoon lalu pergi meninggalkan tempat konferensi pers tanpa menjawab semua pertanyaan dari wartawan.
“Karirmu benar-benar hancur saat ini.” Kata manager sungjin yang menyangkan keputusan kim janghoon. Kim janghoon hanya diam tak menanggapi perkataan managernya, ia sudah tahu konsekuensi yang akan ia ambil.
****
Yesung, seohyun dan oemma yang menonton tv pun cukup terkejut dengan pernyataan kim janghoon.
“Dia benar-benar keras kepala.” Kata oemma. Yesung tersenyum lalu ia pergi kekamarnya, ia mengambil buku catatannya, kini listnya sudah hampir sempurna, tinggal satu lagi yang belum ia lakukan pada kyuhyun appa yaitu kim janghoon. Tiba-tiba ia teringat seseorang. Yesung mengambil jaketnya lalu bergegas pergi.
“Kamu mau kemana?” tanya seohyun.
“Ada yang harus aku lakukan. Tolong jaga oemma sampai aku datang.” Pinta yesung, seohyun dan oemma lalu melanjutkan menonton tv.
Sementara itu ditempat lain istri kim janghoon sekaligus moon oemma hampir pingsan karena pernyataan yang dibuat oleh kim janghoon. Dia segera menelpon pengacaranya untuk menuntut cerai.
“Oemma, ku mohon jangan bercerai.” Pinta moon.
“Aku sudah cukup bertahan. Sudah hampir 16 tahun aku bertahan karena appamu tidak mencintai oemma. Sekarang ia melemparkan aib kemuka oemma. Oemma sudah tidak tahan moon-ah.” Kata oemma lalu pergi dari rumah entah kemana. Moon mengejar oemmanya hingga kedepan gerbang, tapi percuma oemmanya sudah menghilang.
“Oemma...” panggil moon sambil terisak.
Yesung berdiri didepan gerbang, moon baru sadar yesung sudah berdiri dari tadi di depan gerbangnya.
“Mau apa kesini?” tanya moon ketus. Yesung masih diam berdiri, tak berkata apapun.
“Kenapa diam saja. Kau ingin bertemu appaku? Dia tidak ada.” Kata moon lagi.
“Ikut aku.” Ajak yesung, ia berjalan duluan, yesung menengok kebelakang lalu melihat moon masih diam saja, “Ayo.” Panggil yesung.
****
“Ini makanlah.” Yesung memberikan sebuah es krim pada moon yang sedang berjongkok ditrotoar depan supermarket, moon lalu mengambilnya lalu memakannya. Yesung ikut berjongkok, “Es krim cocok untuk mendinginkan kepalamu yang sedang panas.” Kata yesung.
“Tidak ada hubungannya.” Balas moon.
“Hahaha...serius sekali.” Yesung malah tertawa, moon agak terkejut melihat yesung tertawa. Ia tidak pernah melihat yesung tertawa bahkan senyumpun tidak pernah sama sekali.
Moon tersenyum, yesung berhenti tertawa melihat moon tersenyum, “Ada apa? Apa ada yang aneh?” tanya yesung heran.
“Tertawa lebih baik, aku senang kau tertawa.” Kata moon serius.
“Benarkah?”
“Apa kau senang karena appa sudah mengakui pada dunia bahwa kau anaknya?” tanya moon.
“Entahlah. Mungkin. Sedikit.” Kata yesung menjawab dengan tidak jelas.
“Kita seperti preman jongkok didepan toko seperti ini.” Kata moon lagi yang mengunddang tawa yesung lagi.
“Lebih tepatnya kita seperti anak yang bolos dari sekolahnya.” Kata yesung, moon ikut tertawa.
“Aku heran. Kenapa kau terus tertawa hari ini?” tanya moon lagi karena masih heran.
“Entahlah, mungkin karena bulan hari ini sangat indah.” Jawab yesung asal. Moon hanya cemberut mendapat jawaban dari yesung.
“Bagaimana kamu sudah lebih baik?” tanya yesung.
“Sedikit.” Jawab moon lalu kembali murung.
“Hmm...bagaimana kalau aku bernyanyi untukmu?” usul yesung.
“Boleh.” Kata moon antusias. Yesung kemudian berdiri didepan moon, ia merapihkan jaketnya untuk bersiap bernyanyi. Moon memperhatikan dengan seksama.
Potong bebek angsa, angsa dikuali
Nona minta dansa, dansa empat kali
Sorong ke kiri kosorong kekanan
Tralalalalalalal
Yesung bernyanyi sambil memperagakan gerakan bebek, moon tertawa terbahak-bahak melihat tingkah yesung. “Aku tak menyangka dibalik sikapmu yang dingin, kamu benar-benar konyol.” Kata moon sambil menahan perutnya yang sakit karena tertawa.
“Bagaimana baguskan nyanyianku?” tanya yesung.
Moon mengacungkan dua jempol, “DAEBAK...kamu benar-benar membuktikan, membuktikan bahwa kamu tidak bisa bernyanyi.” Kata moon, yesung hanya tersenyum bangga, entah apa yang membuatnya bangga hanya karena dibilang tidak bisa bernyanyi.
“Maafkan aku, tidak bisa bernyanyi bagus. Aku bukan kyuhyun dan appamu yang pandai bernyanyi.” Kata yesung lalu berjongkok lagi disamping moon.
“Tunggu dulu. Kamu bilang kyuhyun tadi” Kata moon, “Appa bilang anaknya cho kyuhyun. Sedang namamu yesung. lalu siapa cho kyuhyun?” tanya moon bingung.
“Namaku kim yesung, anak appamu adalah cho kyuhyun.” Jawab yesung singkat.
“Jadi maksudmu, kau bukan kakak kandungku?” tanya moon, ia bernapas lega karena yesung bukan saudara kandungnya, “Lalu dimana cho kyuhyun?” tanya moon lagi.
“Ya, aku bukan saudara kandungmu. Dan kyuhyun sudah tidak ada didunia ini lagi.” Kata yesung menjelaskan.
“Hooo....begitu.” moon hanya mengangguk-angguk tidak jelas.
“Apalagi yang ingin kau tanyakan padaku?” tanya yesung lagi.
“Hah? Memang aku wartawan dan kau artis, sehingga aku harus bertanya-tanya terus.” Kata moon.
“Kau tidak penasaran aku punya pacar atau tidak?” tanya yesung lagi sambil tersenyum.
“Maksudmu? Kenapa aku harus bertanya itu. Sudah jelas kamu mempunyai seohyun.” Kata moon lagi, jika sedang grogi ia akan menghabiskan es krimnya lebih cepat.
“hmmm...tapi seohyun itu pacar kyuhyun. Aku sama sekali belum punya pacar. Suatu hari nanti aku akan berusaha mencari pacar yang baik lebih baik dari seohyun.” Kata yesung mejelaskan tanpa diminta sama sekali.
“Baguslah.” Kata moon tersenyum-senyum sendiri
****
yesung oemma kini terlihat lebih sehat, setelah terus berlatih berjalan, eomma kini sudah bisa berjalan sendiri meski masih harus dituntun oleh orang lain.
“Oemma sudah siap?” tanya yesung.
“Ya oemma sudah siap.” Kata oemma, seohyun yang dari tadi mendandani oemma lalu memegang tubuh oemma agar bisa berdiri.
“Oemma yakin tidak ingin memakai roda?” tanya yesung lagi.
“Oemma ingin melihat kyuhyun dengan perjuangan oemma sendiri. Tidak apa-apa kan jika perjalanan kita menjadi lebih lama?” tanya oemma pada seohyun dan yesung.
“Tidak apa-apa, oemma.” Jawab seohyun. Yesung dan seohyun lalu menuntun oemma perlahan.
Mereka sudah sampai dimakam, disana sudah ada kim janghoon dan moon geun young. Mereka selesai berdo’a dimakam kyuhyun, oemma menatap kim janghoon lekat. Begitupun dengan kim janghoon.
Kim janghoon meraih tangan oemma, “Sunah-ah, maafkan aku. Aku tidak tahu kita memiliki anak. Aku bernar-benar menyesal tidak bisa bertemu dengan kyuhyun.”
Oemma menggelengkan kepalanya, “Ini bukan salahmu. Aku yang menyembunyikannya darimu. Aku terlalu takut kehilangan kyuhyun jika ia tahu appanya adalah orang yang baik, yang tidak pernah membuang keluarganya. Aku terlalu takut jika kyuhyun tahu, aku lah yang menjauh darimu.”
Kim janghoon lalu memeluk oemma, setelah beberapa saat oemma melepaskan pelukan kim janghoon,” yesungie.” Panggil eomma, yesung lalu mendekati oemmanya, oemma memegang tangan yesung.
“Dia adalah anakku, meskipun tidak lahir dari rahimku sendiri, dia adalah anakku.” Kata oemma lagi.
“Tentu saja.” Kata kim janghoon tersenyum, “Maukah kamu memanggilku appa?” tanya kim janghoon.
“Appa.” Panggil yesung pada kim janghoon.
‘Kyuhyun-ah, aku sudah menyelesaikan semuanya.’
END
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
akhirnya...
BalasHapusselesai juga...
udah merinding disko(?) saya bacanya...
hahahaha nice ff ^^
Makasih chingu komennya sangat berharga untuk penulis. ^^
BalasHapus