Credit By : Yessis
Minggu, 03 Juni 2012
4 Juni 1958
4 Juni 1958
seorang pria lahir kedunia, dia memiliki peranan yang penting dalam hidupku.
Ya, dia adalah ayah tercintaku, aku biasa memanggilnya papa. Hari ini merupakan
ulang tahunnya yang ke-54 tahun, tua ya....^^ aku tak menyangka usia papa sudah
setua itu padahal ia terlihat masih muda sebelas tahun yang
lalu....hehehe....ya iyalah masih muda....:D
Papa adalah
orang yang paling aku cintai setelah mama.
Aku lebih dekat dengan papa karena kita bisa seperti teman. dihari ulang
tahunnya ini aku ingin mengenang semua tentang papa. Kuharap kalian senang
membaca ceritaku....^^
Papa memliki
badan yang tinggi besar, guratan wajahnya keras dan juga berkumis sehingga
membuat wajahnya terlihat semakin sangar padahal orangnya meskipun sangar juga
sih (^^) tapi juga humoris dan menyenangkan, dia tidak malu bercanda didepan
anak-anaknya dengan cara menari konyol....hahahaha.... pasti ga akan ada yang
nyangka papa pernah menari seperti itu secara wajahnya sangat berwibawa. Rambut
papa kriting kalau dipanjangin kayak bob marley kali....^^ terus perutnya
buncit, ciri khas bapak-bapak pada umumnya. Walaupun wajahnya coklat tapi kulit
kakinya putih mungkin karena papa jarang menggunakan celana pendek, biasa
tuntutan profesi :D. Papa adalah seorang guru SMA dan juga kepala sekola SD,
selain itu ia juga memegang peranan di desa jadi ketua apanya aku tidak tahu,
tapi aku sering melihat hasil jepretan-jepretan kamera papa tentang pembangunan
seperti WC umum dan lain-lain.
Papa
sebenarnya lulusan hukum tapi ia tidak meneruskan profesi menjadi pengacara
karena dulu nenek tidak setuju kalau papa tinggal jauh dari rumah. Maklum orang
tua jaman dulu tidak mau jauh-jauh dari anaknya.
Waktu kecil
kadang aku suka ikut papa yang mengajar. Aku hanya diam duduk dikursi melihat
papa mengajar murid-muridnya. Aku juga sering diajak papa jalan-jalan
sekolahannya. Papa kadang mengajak semua keluarga atau aku dan kakak saja atau aku sendirian
aja. Waktu ke jogja papa hanya mengajakku, kakak sempat marah karena tidak
diajak tapi kalau ga salah kakak sedang ujian akhir nasional jadi tidak bisa
ikut. Waktu kita berangkat waktu itu malam hari. Bus diparkirkan hampir rapat
dengan dinding pagar sekolah. Papa jalan duluan menuju bus, aku mengikutinya
dari belakang. Tidak terduga papa terjatuh ke selokan karena keadaan gelap jadi
selokannya tidak terlihat. Lucunya papa tidak mengganti celananya, jadi bau deh
sepanjang perjalanan...hihihihi... ketika kita sudah duduk di bus, teman papa
datang ternyata dia mengalami hal yang sama dengan papa...hahaha selokan itu
menelan banyak korban, tapi teman papa ini pulang kerumahnya untuk ganti
celana...ckckckck....papa cuek banget.
Lalu kita
pernah liburan ke pantai. Kali ini liburannya membawa semua keluarga, mama,
papa dan kakak. Aku berenang bareng papa, karena aku tidak bisa berenang aku
memakai pelampung. Aku terus mengikuti kemanapun papa pergi. Pernah pada suatu
saat aku pergi ketengah, jarak aku dan papa cukup jauh lalu datang ombang yang
besar. Aku berusaha berlari tapi air seperti menyedotku, aku tidak bisa berlari
sementara itu ombat besar semakin mendekat, aku menatap papa dari kejauhan,
papa hanya mengatakan tidak apa-apa meski suaranya tidak terdengar tapi aku
bisa melihat bahasa bibirnya. Akhirnya ombak menggulung kami semua, ketika
ombak menggulung dahiku terbentur pasir cukup keras. Aku terbawa ombak ke
pantai, beruntung aku pakai pelampung jadi tidak apa-apa. Papa matanya merah
karena tertelan ombak tadi. Oh ya, keningku cukup sakit karena terbentur pasir,
tapi unlucky me aku berenang dan membentur papan selancar di tempat yang sama.
Kening semakin terlihat benjol deh....huhuhu....
Waktu aku
sedang bermain biji bekel dengan teman, tiba-tiba papa datang dan mengajakku
jalan-jalan ke curug. Aku pergi tanpa
berganti baju, benar-benar berantakan tapi sepertinya papa tidak peduli...=_=’
terus ada lagi, ketika mama bertengkar dengar kakak, mama pergi kerumah nenek.
Papa yang memasak makanan untuk kami, aku dan kakak membeli nasi goreng instan
lalu papa yang memasaknya, apa yang terjadi? Nasi gorengnya gosong, padahal itu
nasi goreng instan tapi papa tetap tidak bisa memasaknya. Akhirnya papa
mengajaku dan kakak jalan-jalan ke kota, ketika dijalan tetangga menyapa kami,
“mau menjemput mama?” tanyanya, papa hanya tersenyum lalu pergi. Benar-benar
deh, bukannya menjeput mama, papa malah mengajak kami berkeliling kota dari
toko buku satu ke toko buku lainnya. Pulangnya kami membawa banyak belanjaan,
tetangga yang tadi melihat kami, “Oh...jalan-jalan toh...” hahaha...kayaknya
sifat cuekku menurun dari papa. Papa sering mengajakku jalan tanpa ada
perencanaan, benar-benar spontan. Lalu pernah juga papa akan membuat taman
buatan didepan rumah. Ia sudah membeli semen dan pasir, lalu batu juga ada. Dan
apa yang terjadi? Aku tidak tahu itu
bisa disebut taman atau bukan...hahaha...
Tapi selain
orangnya yang cuek papa juga orang yang romantis ko. Sebenarnya aku dan
saudara-saudaraku tidak pernah melihat papa dan mama bermesraan. Tapi pada
waktu itu aku pulang dari bermain, kebetulan rumah sepi hanya ada mama dan
papa, ketika mama memasak, papa datang kedapur memeluk mama dari
belakang,,,,romantisnya. :) aku buru-buru pergi tanpa meninggalkan suara agar
tidak mengganggu...kkkk
Hobi kita
juga ada yang sama, kita sama-sama suka badminton dan film. Aku ingat waktu
dulu aku dan papa menonton drama thailand yang pemeran utamanya Raca, aku sudah
lupa apa judul filmnya, kalau mama pasti sudah ketiduran kalau diajak nonton.
Lalu papa juga suka meminjam CD film di rental film. Jaman dulu belum ada DVD.
Film-film yang papa beli biasanya MR. bean atau India...hihihi....Papa suka
film india juga seperti aku. Kadang aku dibawa juga kerental film naik motor,
aku ingat waktu aku kecil dibonceng papa, aku tidak bisa melihat apapun
didepanku karena punggung papa yang lebar dan tinggi. Papa sangat mencintai
motor RX Kingnya. Setiap hari libur papa pasti menyempatkan waktu untuk
mengotak-atik motornya. Jika aku sedang tidak bermain dengan teman-teman aku
pasti main disekitar papa yang sedang memperbaiki motornya, kalau papa membuka
jok motornya aku akan memainkan jok tersebut seolah-olah aku sedang bermain
kuda. Waktu aku SD aku tidak pernah belajar untuk ujian. Tapi papa menyuruhku
untuk berlatih soal-soal sehingga nilaiku tidak terlalu jelek. Meski papa guru
kewarganegaraan tapi aku selalu belajar matematika dengan papa. Kalau tensi
suasana memanas karena aku tidak
mengerti-mengerti, papa marah begitupun aku, aku akan mengambil buku pelajaran
dan belajar sendiri tapi karena termotivasi pertengkaran tadi aku jadi bisa
pelajarannya. Kakak pernah bercerita karena ia tidak bisa-bisa membaca iqro,
kakak pernah di pukul pakai lidi (1 lidi aja). Tapi aku tidak pernah dipukul
seperti itu, mungkin aku lebih pintar...hahahaha....#Narsis.com
Aku dan papa
juga suka makan sumsum tulang sapi, dirumah hanya aku dan papa yang makan
karena yang lainnya tidak suka...aahhh... sudah lama sekali aku tidak makan
sumsum tulang...nyamm...
Ketika aku
smp, aku masih penakut, aku tidak bisa naik angkot sendiri, aku tidak mau ke
sekolah sendiri jadi papa yang mengantarku. Ketika akan mengambil buku
perpustakaanpun papa yang mengantarku, saking seringnya diantarkan papa. Aku
dianggap manja. Karena malu aku tidak ingin papa mengantarku sampai tempat
tujuan, biasanya aku minta berhenti sebelum tempatnya lalu aku berjalan kaki
sendiri. Kalau setelah musim ujian aku biasanya dapat objekan dari papa
memeriksa soal-soal PG siswa-siswanya. Kalau sudah selesai aku akan diberi
uang, lumayan buat jajan....^^
Kalau aku
memiliki hal baru disekolah aku akan mempraktekannya pada papa. Waktu aku
belajar memakai perban di PMR, aku mempraktekannya pada papa, papa hanya diam
diperlakukan seperti boneka olehku. Kadang aku juga memakaikan bedak diwajah
papa...^^ tapi papa tidak komentar sama
sekali, dia sama sekali tidak keberatan. Aku paling tidak suka disuruh mencari
uban karena uban papa sangat sedikit bahkan seharian mencari aku tidak menemukannya
sama sekali, berbeda dengan mama yang banyak uban kecil-kecilnya. Lalu ketika
disekolah ramai bermain jelangkung aku mempraktekannya dirumah tapi kata papa
tidak boleh karena itu syirik jadi aku tidak pernah memainkannya lagi.
Credit By : Yessis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ih cerita papanya yessis eonni ya... wuhah.. selamat ulang tahun... di paragraf terakhir kok ada kata2 mungkin beruban... emang eonni ga tinggal ma papahnya? bukannya katanya sering pulang eon?
BalasHapusMakasih :) ...Iya, udah lamaaaa bgt ga tinggal lagi bareng papa..
Hapusoya aturan judulnya bukan 4 juni 1985, tapi 4 juni 1958. hihi
BalasHapushehehe...kesalahan bukan pada mata pembaca,,,,tapi memang kekhilafan penulis...kkkkk
Hapus