Seekor anak bebek bermain dan berenang-renang sendirian jauh dari
induknya. Kemudian ada bebek dewasa lain yang melihatnya. Kemudian bebek
dewasa itu memberi pelajaran kepada anak bebek yang bandel tadi dengan
menggigit kaki anak bebek itu kemudian ditenggelamkan, kemudian diangkat
lagi. Setelah itu, langsung dilepaskan kepada induknya.
Nampaknya kasihan juga anak bebek itu, seperti disiksa. Tapi mungkin inilah cara bebek dewasa melindungi generasi-generasinya dari bahaya, bahwa anak bebek jangan main sendiri, harus selalu dalam rombongan, karena bahaya mengintai kapan saja. Pelajaran yang amat berharga bagi anak bebek itu. Coba bayangkan kalau yang menggigit tadi buaya.
Berikut foto-foto saat "hukuman" itu berlangsung:
Bebek yang tidak diberi akal tapi dia mengerti harus seperti apa mengajar anaknya sendiri, dari siapa ia tahu harus melakukan ini tentu saja ada kekuatan besar yang menggerakkannya yaitu Allah SWT. dan Allah pun melakukan hal yang sama pada manusia dengan cara memberikan cobaan untuk bisa melatih manusia menjadi lebih baik tapi tergantung manusia menanggapinya seperti apa hanya manusia yang pintar yang bisa mengartikan segala kepedihan dalam hidupnya sebagai suatu pemebalajaran.
Source : http://setenangpagihari.blogspot.com
credit image : otografer Arman Werth, di sebuah taman, Beaverton, Oregon, Amerika Serikat.
Nampaknya kasihan juga anak bebek itu, seperti disiksa. Tapi mungkin inilah cara bebek dewasa melindungi generasi-generasinya dari bahaya, bahwa anak bebek jangan main sendiri, harus selalu dalam rombongan, karena bahaya mengintai kapan saja. Pelajaran yang amat berharga bagi anak bebek itu. Coba bayangkan kalau yang menggigit tadi buaya.
Berikut foto-foto saat "hukuman" itu berlangsung:
Bebek yang tidak diberi akal tapi dia mengerti harus seperti apa mengajar anaknya sendiri, dari siapa ia tahu harus melakukan ini tentu saja ada kekuatan besar yang menggerakkannya yaitu Allah SWT. dan Allah pun melakukan hal yang sama pada manusia dengan cara memberikan cobaan untuk bisa melatih manusia menjadi lebih baik tapi tergantung manusia menanggapinya seperti apa hanya manusia yang pintar yang bisa mengartikan segala kepedihan dalam hidupnya sebagai suatu pemebalajaran.
Source : http://setenangpagihari.blogspot.com
credit image : otografer Arman Werth, di sebuah taman, Beaverton, Oregon, Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar