Kamis, 29 Maret 2012
(FF) Yesung "I'm A Singer" Part 4
Yesung berlari keluar gedung,
“Hallo, kamu ada dimana?”’ Tanya yesung khawatir, “Hallo.” Terdengar suara
laki-laki.
“Hallo…Ini
siapa?” yesung sama sekali tidak mengenal suara laki-laki tersebut.
“Saya
pelayan restoran. Nona ini tidak mau pulang. Padahal kami sudah mau tutup.
*****
Yesung keluar dari taxi tepat
didepan restoran yang di beritahukan oleh pelayan yang mengangkat telpon jieun.
Yesung masuk kedalam restoran, ia melihat jieun tertidur disalah satu meja
restoran.
“Anda
temannya?” Tanya seorang pelayan sopan, ia agak aneh melihat dandanan yang
yesung yang tidak biasa, karena memang yesung masih memakai pakaian panggung.
Yesung mengangguk lalu mendekati meja jieun. Jieun terlihat sanga pulas
tertidur. Yesung memegang pundaknya, seketika jieun bangun.
“Ah,
jongwoon-ah. Kau ada disini?” jieun tersenyum dengan mata sembab karena
menangis.
“Kenapa diam
saja? Kau tidak penasaran dengan apa yang terjadi padaku?” Tanya jieun, karena
daritadi yesung sama sekali tidak bertanya apa yang terjadi pada jieun.
“Kalau kau
tak ingin mengatakannya jangan katakan.” Kata yesung dingin.
Jieun
menengok pada yesung melihat ekspresi wajah yesung, “Kamu jelek sekali kalau
serius. Aku lebih suka kamu yang ceria. Ayo katakana sesuatu” Pinta jieun.
Yesung
menatap jieun, “Jika tak ingin bicara jangan bicara. Jangan berpura-pura
baik-baik saja didepanku.”
Raut wajah
jieun berubah murung, “Aku putus dengannya. Dia selingkuh dengan wanita lain
yang lebih cantik dan lebih terkenal. Aku bahkan belum diterima diperusahaan
manapun.” Jieun mulai meneteskan air mata.
“Semua akan
baik-baik saja.” Kata yesung sambil menepuk-nepuk pundak jieun.
***
Lee soo man memandang tajam
orang yang duduk dihadapannya, dia benar-benar kesal dibuatnya, “Berapa banyak
masalah yang akan kau lakukan. Jika hal ini terus terjadi, aku benar-benar
berpikir ulang tentang debutmu, yesung-shi.” Kata lee soo man serius. Yesung
mendapat teguran karena ulahnya yang pergi tanpa ijin ketika mereka harus
melakukan perform.
“Untuk apa
aku berada dikelompok itu. Yang mereka butuhkan hanya suaraku bukan diriku.”
Yesung mulai membuka suara.
Braakkkk….
Lee soo man menggebrak meja, kemarahannya tidak terbendungkan lagi, “Pabo. Kamu
pikir menjadi artis itu mudah? Aku mentraining kalian bukan untuk menjadi
manusia lemah dan tidak bertanggung jawab. Pergi saat perform, itu sangat tidak
termaafkan, kau mengeluhkan karena hanya suaramu saja yang dibutuhkan tapi kau
sendiri bersikap tidak professional.” Lee soo man kembali duduk.
“Aku ragu
kau bisa menjadi artis terkenal.” Kata lee soo man, kata-kata tersebut menusuk
tepat di hati yesung, yesung tidak bisa berkata apapun.
“Jika kau
ingin mengundurkan diri. Besok. Ah bahkan hari ini kau tulis surat pengunduran
diri.”
“Keluarlah.”
Perintah lee soo man.
Yesung masuk ruang latihan ,
ruangan tersebut masih sepi karena memang bukan saatnya jadwal latihan. Yesung
kemudian duduk dilantai sambil masih termenung.
“Eh. Hyung.”
Sapa seseorang, yesung menengok dan melihat donghae di depannya.
“hyung mau
latihan?” Tanya donghae.
“Tidak. Kamu
sedang apa disini?” Tanya yesung heran.
“Aku? Aku
sedang latihan dance. Banyak gerakan yang belum aku kuasai hyung.” Jelas
donghae, dia mulai latihannya. Ia berdiri didepan kaca besar lalu menggerakan
badan mulai menari ’anak ini meskipun lebih terkenal dariku tapi ia terus
berlatih dengan keras.’ Batin yesung. Yesung memperhatikan donghae menari. Ia
teringat dengan masa-masa trainingnya, ia teringat dengan latihan-latihan yang
sudah ia jalani bersama teman-temannya.
Yesung
berdiri, “Aku pergi dulu.” Kata yesung pamit.
Yesung berjalan masuk ruang
latihan vocal. Ia duduk didepan keyboard lalu memainkan lagu kesukaannya, ia
bernyanyi dengan penuh perasaan. Tiba-tiba ada yang memukul kepala yesung dari
belakang.
“Salah
notenya.” Kata orang tersebut yang merupakan pelatih vocal yesung yang bernama
pak chang.
“Sosaengnim?
Kenapa ada disini? Sekarang kan bukan jam latihan kerja.” Kata yesung.
“Aku tadi
lewat dan mendengar ada suara sumbang sedang bernyanyi.” Jelas pak chang.
“Maafkan
aku.” kata yesung merasa bersalah.
Pak chang
memberikan sebuah kertas pada yesung, “Ini. Pelajarilah. Tadi direktur
memintaku untuk melatihmu lagu ini.” Pak chang menyerahkan sebuah lagu pada
yesung. Lalu yesung menerimanya, ia membaca judulnya.
“Believe.”
****
Semua member suju berada diruang
latihan vocal, mereka duduk melingkar menghadap pelatih vocal mereka. Mereka
sedang berlatih menyanyikan lagu baru yang berjudul believe, “Aku suka lagu
ini.” Kata ryeowook yang duduk disebelah yesung.
“Kau
sepertinya tidak keselitan menyanyikan lagu ini.” Komentar yesung.
“Memang
hyung ngga?” Tanya ryewook, yesung menggeleng, “Biasa hyung paling cepat
menguasai lagu.
“Entahlah.
Lagu ini tidak cocok dengan suaraku.” Jelas yesung.
Sedang
asyiknya berlatih datang lee soo man keruangan mereka, semua orang berdiri dan member penghormatan pada
lee soo man. Pelatih vocal mereka pak chang menghampiri lee soo man.
“Bagaimana
latihan mereka?” Tanya lee soo man.
“Sekarang
lebih baik, mereka lebih menguasainya. Tapi..sepertinya kita tidak bisa
memaksakan lagu ini.” Jawab pak chang.
“Kenapa? Apa
suara yesung masih belum masuk dengan lagu ini?” Tanya lee soo man. Semua orang
yang mendengar langsung melihat kea rah yesung. Yesung menundukkan kepalanya
dalam. Lee soo man menghampiri yesung.
“Kamu lead
vocal disini. Aku mengharapkanmu menjadi penyanyi yang hebat, kalau lagu ini
saja tidak bisa kamu kuasai lebih baik tidak usah berharap menjadi penyanyi
hebat.” Kata lee soo man pada yesung lalu pergi. Ryeowook yang berada disamping
yesung menepuk pundak yesung, “Jangan terlalu dipikirkan, kita semua sering
dimarahi olehnya.” Kata ryeowook berusaha menenangkan.
“Ayo kita
latihan lagi.” Kata yesung sambil tersenyum seolah tidak terjadi apapun.
Selesai berlatih semua member
pulang ke dorm, yesung masih berada diruang latihan vocal. Ia penasaran apa yang
salah dengan suaranya, atau mungkin teknik menyanyinya yang harus dirubah. Ia
terus berlatih hingga larut malam. Suaranya sudah benar-benar tidak bisa
keluar, ia merasa tenggorakannya terasa sakit. Sudah berbotol-botol air mineral
ia minum untuk mengurangi rasa sakit ditenggorokannya. Jam sudah menunjukkan
pkl. 02.30.
“Sepertinya
aku harus pulang.” Yesung membereskan perlengkapannya. Lalu keluar gedung SM.
Jalanan
seoul terasa lengang meskipun masih ada mobil dan orang yang berlalu lalang.
Yesung berjalan menuju stasiun kereta. Didepan stasiun kereta ia melihat
seorang pria dengan biola lusuhnya, pria tersebut sering yesung lihat berada
disana, yesung heran kenapa orang tersebut memilih menjadi pengamen padahal
dlihat dari fisik dia bisa mencari pekerjaan lain, di seoul pasti banyak
pekerjaan yang bisa ia lakukan. Yesung mengambil selembar uang lalu
memasukkannya pada kotak didepan pengamen tersebut lalu pergi.
“Tuan,
tunggu.” Panggil pengamen pada yesung, yesung menghentikan langkahnya.
“Sepertinya
anda salah memberikan uang.” Kata pengamen tersebut lalu memberikan uang
tersebut pada yesung. Yesung melihatnya ternyata benar, ia salah mengambil
uang, harusnya ia memberikan uang lebih kecil.
“Ah iya.
Terimakasih.” Kata yesung, lalu ia mengambil uang yang harusnya ia keluarkan
dan memberikannya pada pengamen tersebut.
“Terimakasih.”
Kata pengamen tersebut mengambil uang yang diberikan yesung.
“Kenapa ka
uterus bermain biola? Kau tak ingin mencari pekerjaan lain?” Tanya yesung
penasaran.
Pengamen tersebut
tersenyum, “Karena aku menyukai biola, dengan biola ini aku bisa mencari makan
lebih dari cukup.” Jelas pengamen tersebut,
“Sepertinya
kau sangat mencintai biolamu.” Kata yesung
“Hahaha….Tentu
saja aku lebih mencintai keluargaku dari pada biola ini, tapi biola ini juga
merupakan bagian dari hidupku. Kau benar aku mencintai biola ini. Aku bahagia
memiliki biola ini.” Kata pengamen.
“Kau bahagia
hanya karena sebuah biola?” yesung merasa aneh.
Pengamen
tersebut kembali tertawa, yesung merasa pertanyaannya tidak ada yang lucu,
“Apapun bisa membuat kita bahagia kalau kita mencintai apa yang kita punya.”
“Hmm…”
yesung mengangguk-angguk. Pengamen tersebutpun pergi ketempatnya, yesung
melanjutkan perjalanannya masuk stasiun kereta.
Selama perjalan yesung duduk
termenung dan memikirkan pertemuannya dengan pengamen tadi, “Mencintai….Apa
selama ini aku tidak mencintai milikku sendiri sehingga aku selalu merasa tidak
bahagia? Ya, mungkin saja. Tidak….tidak…aku mencintai semua milikku aku
mencintai keluargaku, aku mencintai teman-temanku. Tapi apakah aku mencintai
diriku???” yesung terdiam beberapa saat, ia terlihat berpikir.
Tiba-tiba
yesung berdiri, “Ya, aku mencintai diriku.” Kata yesung setengah berteriak,
orang-orang yang ada dikereta menengok pada dirinya, yesung sama sekali tidak
merasa diperhatikan, ia lalu duduk kembali dan memasang aerphonenya lalu
menyetel musik di hpnya.
Yesung sampai di dorm setelah para member
tertidur pulas. Ia memeluk satu persatu para member dan mengatakan bahwa ia
mencintai mereka.
*****
Pagi hari yang sibuk, semua
member suju sibuk mempersiapkan segala keperluan mereka untuk perform di acara
mubank.
“Eunyuk-ah,
cepat mandinya.” Teriak shindong, dibelakang shindong berdiri ryeowook dan
hankyung, eunyuk keluar dari kamar mandi, baru saja shindong akan masuk kangin
dengan cepat menyerobot shindong.
“Hyung. Ini
giliranku.” Teriak shindong.
“Kangin,
keluar, antri.” Teriak hankyung. Shindong, ryeowook dan hankyung terus mengetuk
pintu kamar mandi.
“Kalau
kalian teris mengetuk pintu, pintu itu bisa jebol. Aku hanya mandi sebentar.”
Teriak kangin dari dalam.
Member yang sudah mandi sedang sibuk memakan
sarapan mereka, sedang yesung sedang mengepak barang-barang yang akan ia
butuhkan untuk perform. “Eunyuk-ah, dimana sol sepatuku?” teriak yesung. Eunyuk
tidak menjawab sama sekali karena dia sedang sibuk dikamar mandi. “Pakai
punyaku saja hyung.” Teriak ryeowook. Yesung lalu mengambil sol sepatu
ryeowook, ia pun memasukkan hairdryer dan perlatan lainnya kedalam tas.
“Ayo semua.
Cepat.cepat. cepat.” Teriak manajer kim yang membuat semua orang di dorm
semakin ribut dan kacau.
Satu persatu member suju masuk
kedalam van. Akhirnya mereka bisa lebih santai setelah mengalami kehebohan pagi
hari. “Tadi malam aku bermimpi buruk.” Kata kangin memecah kesunyian.
“Aku juga.
Seperti ada hantu yang memelukku.” Kata donghae menimpali.
“Ya. Ya. Ya.
Aku juga merasakan hal yang sama.” Kata heecul antusias, “Bahkan aku merasakan
bisika-bisikan misterius.” Lanjutnya. Yesung hanya diam mendengar perdebatan
mereka.
“Sepertinya
aku kenal hantu itu. Aku seperti melihatnya dan sangat familiar.” Kata eteuk
mengingat-ingat. Semua orang terlihat berpikir.
“AH. Yesung
hyung. Hantu itu mirip yesung hyung.” Teriak eunyuk.
“Kamu
benar.” Kata semua orang.
“Yesung-ah,
apa yang kau lakukan?” teriak eteuk. Yesung hanya tersenyum mendengarnya.
“Aku mohon. Kali ini saja
ijinkan aku. hanya satu lagu. Ya? Ya? Ya?” michi terus memohon pada penjaga
studio untuk masuk studio untuk melihat perform super junior. “Kita kan teman,
nanti aku bawakan kimchi kesukaanmu. Ok?” michi memasang raut muka yang sangat
memelas, membuat penjaga tersebut merasa kasian, dia sudah seperti adik kecil
baginya.
“Baiklah,
tapi hanya satu lagu. Dan kamu harus berdiri dibelakang karena semua bangku
sudah penuh.” Kata penjaga akhirnya setuju.
“Siip…Tidak
masalah bagiku.” Kata michi melesat masuk studio.
“Ingat satu
lagu saja.” Teriak penjaga mengingatkan.
Semua orang sudah berada diatas
panggung, mereka mulai menari dan menyanyi semaksimal mungkin untuk memukau
semua orang. Yesung melihat para penonton bersorak sorai melihat penampilan
mereka, yesung merasa bahagia dengan antusiasme mereka meskipun tidak ada yang
membawa papan bertuliskan namanya. Ia merasa bahagia mereka menyukai lagunya.
Yesung melihat seseorang yang berdiri dibelakang kursi penonton, ‘sepertinya
aku mengenalnya’ kata yesung berusaha menajamkan penglihatannya. Perempuan
tersebut mengacungkan jempol dan tersenyum.
“Michi. Ya
itu michi.” Pikir yesung. Michi mengambil kertas disakunya berukuran A4 dan
bertuliskan YESUNG. Ia mengacungkannya agar yesung dapat melihatnya. Yesung
tersenyum melihatnya. Ia semakin bersemangat menari dan bernyanyi saking
semangatnya ia lupa koreo tarinya, ketika seharunya semua orang maju kedepan,
yesung mundur kebelakang dengan semangat dan terjatuh dari panggung. Sebelah
sepatunya terpental dan mendarat disamping tubuhnya, ketika semua member sibuk
berlari ke arahnya, yesung dengan sigap mengambil sol sepatu yang terlepas dari
sepatunya, ia khawatir ada yang melihatnya.
Michi kaget melihat yesung
terjatuh, ia akan berlari ke panggung tapi penjaga menahannya, “Jangan berbuat
yang aneh-aneh.” Kata penjaga lalu membawa michi keluar dari studio.
****
Yesung terbaring dirumah sakit,
kakinya terkillir sehingga harus dirawat beberapa hari. Semua member
menjenguknya.
“kau ini
ada-ada saja. Sudah terjatuh masih sempat mengambil sol sepatu.” Kata kangin
yang melihat peristiwa yesung mengambil sol sepatunya.
“Ssssssttt…kalian
jangan bilang siapapun.” Pinta yesung.
”Ga janji.”
Kata ryeowook tersenyum, semua orang tertawa karenanya.
“hmm…hyung
harus dirawat. Hyung harus cepat sembuh dan perform lagi dengan kami.” Kata
donghae, matanya sudah mulai berkaca-kaca.
“Sudah.
Sudah. Cukup. Aku hanya luka terkilir bukan akan mati esok hari.” Kata yesung
melihat donghae yang mulai akan menangis.
“Huss…Jangan
mengatakan hal yang mengerikan seperti itu.” Kata eteuk mengingatkan.
****
Setelah beberapa hari dirawat,
yesung kembali bekerja. Perasaannya lebih bahagia sekarang. Ia berjalan dengan
ringan menuju gedung SM. Yesung terus berjalan melewati ruang latihan dance, ia
pun melewati ruang latihan vocal, sampai suatu ruangan yang bertuliskan ruangan
direktur yesung mengetuk pintu lalu masuk ruangan tersebut, disana sedang duduk
lee soo man bersama pelatih vocal. Yesung mengangguk untuk memberikan
penghormatan.
“Sosaengnim.
Aku ingin menjadi penyanyi hebat dan aku memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar