By : Yessis
Selasa, 10 Juli 2012
(FF) Yesung "I'm A Singer" Part 6
Minhe reader, aku udah jarang banget bikin FF...aku akan berusaha untuk tetap semangat FIGHT.
By : Yessis
By : Yessis
Yesung menggeletakkan tubuhnya
diruang tengah, ia masih memikirkan pembicaraannya dengan security dorm tadi
siang. Tv sengaja ia nyalakan agar terasa ramai di dorm. Hanya ia yang ada di
dorm, semua orang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Dia mengganti-ganti channel tv tapi tidak ada
acara yang menarik perhatiannya. Seseorang memencet bel, yesung melangkah
menuju pintu lalu membukanya, tapi tak ada seorangpun didepan pintu. “Aneh.”
Batinya, ia lalu kembali keruang tengah, bel pintu kembali berbunyi, yesung
berjalan kepintu lagi, tapi ia tak melihat seorang pun di depan pintu,
“Ini bukan
ulah hantu kan?” kata yesung, ia jadi merinding sendiri. Kali ini yesung tidak
langsung keruang tengah, ia menunggu didepan pintu agar dapat menangkap orang
yang iseng memencet bel. Tapi kali ini yesung menunggu cukup lama, bel belum
juga berbunyi.
Ketika
yesung baru saja akan pergi pintu bel berbunyi untuk yang ketiga kalinya,
dengan cepat ia membuka pintu dan mendapati seseorang yang memakai topi untuk menutup
wajahnya, ia dengan cepat melarikan diri,
“Yaaa…..Berhenti.”
teriak yesung, ia mengejar orang tersebut. Orang tersebut berlari menuju tangga darurat. Yesung berlari ke
lift, “Kali ini kau akan kutangkap.” Kata yesung. Yesung sampai dilantai dasar
tapi ia tidak melihat seorangpun disana.
“Aah…Sial,
aku kehilangannya.” Kata yesung kesal. Lalu ia memutuskan untuk kembali ke
dorm. Ia sampai didepan dorm. Sebelum membuka pintu, yesung melihat tulisan
didepan pintunya, tulisan penghinaan untuk grupnya, yesung sangat kesal
membacanya hingga ia menendang pintu dengan keras.
“Aww…aaww…kakiku.”
Yesung mengerang kesakitan sambil berjingkat-jingkat, ia merasa sangat sial
hari ini setelah dikerajain oleh antis sekarang malah kakinya yang kesakitan.
“Menendang
pintu itu tidak membuatmu keren sama sekali.” Kata seseorang. Yesung menengok,
“Michi-shi?
Apa yang kau lakukan disini?” Tanya yesung heran.
“Kakimu
tidak apa? Sepertinya itu akan bengkak.” Kata michi tanpa menjawab pertanyaan
yesung.
“Sepertinya
begitu. Ini sakit sekali.” Kata yesung meringis. Michi mengambil sesuatu dalam
tasnya dan mengambil botol minyak miliknya.
“Pakailah
minyak ini, ini akan mengurangi bengkak dikakimu.” Kata michi memberikan
miliknya pada yesung.
“Terimakasih.
Oya, maaf aku tidak bisa mengundangmu kedalam dorm, karena kami tidak
diperbolehkan membawa perempuan kedalam
dorm, hanya ahjumma yang membantu kami untuk bersih-bersih yang boleh masuk
dorm ini.” Kata yesung menjelaskan.
“Tidak
apa-apa. Lagi pula aku hanya lewat dan tidak sengaja melihatmu sedang menendang
pintu. Kamu sedang berlatih beladiri ya?” Tanya michi.
“Tidak. Aku
hanya kesal dengan pekerjaan para antis itu.”
Michi
melihat semua tulisan didinding dan
pintu, “Aaah…Aku mengerti. Artis baru pasti akan mengalami hal ini sebelumnya,
kamu harus sabar. Oh ya, tunggu.” Michi membuka tasnya lagi lalu mengambil
selembar sapu tangan dan botol berisi cairan.
“cairan
pembersih muka ini mengandung alcohol jadi bisa menghilangkan tulisan dipintu.”
Kata michi menjelaskan, ia membasahi kainnya dengan cairan alcohol lalu ia
melap tulisan dipintu.
“Wah, ajaib.
Tulisannya hilang.” Kata yesung takjub, “aku pernah membersihkannya dengan air
tapi tidak cukup ampuh menghilangkan tulisan-tulisan itu.
“Ini kan
pelajaran dasar SMA, masa kamu tidak tahu.” Komentar michi, ia melap semua
tulisan dipintu sampai bersih semua.
“aku
lupa…he..” yesung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“sudah
selesai.” Kata michi lega, “Kalau untuk tulisan ditembok, seperti kamu harus
mencat lagi. Mianhe.”
“Kenapa
meminta maaf. Ini bukan salahmu. Bagaimanapun juga, terimakasih atas bantuanmu
hari ini. Pembersih mukamu habis hanya karena membersihkan pintu, terimakasih
sekali lagi. Oh ya, kamu kesini
karena kakakmu?” Tanya yesung.
Mimic muka michi berubah
“aku sudah
telat. aku pergi dulu.” Pamit michi
tanpa menjawab pertanyaan yesung.
****
“Ini jadwal kalian bulan ini.
Perhatikan baik-baik jadwal kalian dan berlatihlah lebih keras.” Kata manajer
hyung sambil membagikan jadwal bulanan pada anggota suju, mereka membaca dengan
seksama jadwal masing-masing. Yesung menghitung jadwalnya bulan ini, semuanya
jadwal perform, tidak ada jadwal individu. Ia melihat pada tanggal 27 ada yang
berbeda, “Oh, kita akan lari marathon untuk acara amal?” Tanya yesung.
“Ya,
persiapkan tubuh kalian untuk akhir bulan ini tanggal 27 karena kalian akan
berlari marathon sejauh 70km.” kata
manajer hyung menjelaskan.
“Apa? 70km?”
semua member terlihat kaget.
“Ya, 70km.”
jawab manajer hyung dengan tegas tapi tidak ada yang berani membantah, semua
harus mereka jalani dengan ikhlas. Manajer hyung kemudian meninggalkan ruangan.
“Manajer hyung ada-ada saja
mencarikan acara untuk kita. Caranya memang benar-benar tidak normal.” Kata
heechul protes.
“Yang
membicarakan tidak lebih normal dari yang dibicarakannya.” Komentar kangin.
“Mwo? Kau
cari masalah denganku?” Tanya heechul kesal.
“Tidak. Aku
sedang cari makanan. Lapar.” Kata kangin lalu pergi meninggalkan heechul,
“Shindong-ah kau punya makanan?” panggil kangin, ia pergi kedekat shindong.
“Kalian ini
bertengkar terus. Aku pusing mendengarnya.” Komentar donghae.
“Apa?
Kalian? Aku ini hyungmu. Bicara yang sopan” Heechul semakin kesal.
Yesung melewati heechul sambil berkata, “Hyung marah
terus dari tadi? Lagi pms ya?”
“Yaaa….Kim
Jong Woon.” Teriak heechul, yesung sudah kabur sebelum hyungnya lebih murka
lagi, donghae masih duduk disana memperhatikan heechul, “Apa liat-liat?” Tanya
heechul, nafasnya masih turun naik dengan cepat karena marah. Donghae
mengalihkan perhatiannya ke arah lain agar heechul tidak semakin marah.
Yesung lari sejauh mungkin, ia
masih tertawa membayangkan hyungnya yang marah besar. Hpnya berdering, yesung mengambil hpnya
disaku celana, disana tertulis nama ji-eun, “hallo ji-eunah, ada apa?…” anya
yesung.
“Jongwoon-ah,
bisa kita bertemu?”
*****
Yesung berlari secepat kilat
untuk bertemu dengan ji-eun, ia melihat ji-eun sudah duduk disebuah took kue,
yesung segera menghampirinya.
“Mianhe, apa
aku terlalu lama?” Tanya yesung.
“Tidak sama
sekali. Ayo duduk.” Kata ji-eun mempersilahkan. Mereka duduk saling berhadapan.
“Kenapa kamu
memanggilku kesini? Apa ada yang bisa aku bantu?” Tanya yesung, jantungnya
berdegup sangat kencang, ia seperti pertama kali bertemu ji-eun.
Seorang
pelayan membawakan kue berukuran sedang, “Ini? Setahuku ini bukan hari
ulangtahunku, juga bukan hari ulangtahunmu.” Kata yesung bingung.
“Hari ini
aku ingin merayakan hari yang menyenangkan ini denganmu. Karena hanya kamu yang
selama ini menguatkanku. Terimakasih jongwoon-ah.”
“Memang kita
merayakan apa?” Tanya yesung.
Ji-eun
tersenyum, “Hari ini aku diterima audisi. Aku akan debut sepertimu.”
“Benarkah?
Wah, ini berita yang sangat menyenangkan.” Kata yesung bahagia. “Ayo, cepat
dipotong kuenya. Aku sangat lapar karena mendengar berita ini.” Ji-eun segera
memotong kue dan memberikannya pada yesung.
“Selain itu,
jongwoon-ah.”
“Ya?”
“Maukah kau
menjadi pacarku? Seperti dulu. Aku merasa jika bersamamu, aku bisa lebih kuat.”
Kata ji-eun. Yesung menghentikan makannya karena kaget.
****
“Ayo, anak-anak cepat masuk
mobil, kalau tidak kita bisa terlambat.” Manajer hyung terlihat sibuk
menghitung anggota suju, apakah semuanya sudah masuk apa belum. “1,2,3……..11.
kurang satu siapa yang belum keluar?” Tanya manajer hyung, member suju saling
berpandangan.
“Shindong-ah,
dia belum masuk mobil.” Kata sungmin.
“Kemana lagi
anak itu?” manajer hyung terlihat kesal.
“Biasa
hyung. Kebutuhan tiap pagi.” Kata yesung yang ditannggapi tawa oleh yang lain
“Dia terlalu
banyak makan, jadinya seperti ini.” Kata manajer hyung.
“Tungguuuuuuuuuuu…..”
teriak shindong, ia berlari tergopoh, lalu masuk mobil.
Para member suju duduk di kursi
yang disediakan untuk wawancara, mereka melakukan sesi wawancara dengan lancer dengan
eteuk, kangin, dan heechul yang lebih banyak bicara. Sedang yang lain karena
kurang berpengalaman lebih banyak diam dan menjawab jika ditanya saja. Sedang yesung sepertinya ia sendiri saja yang
terlupakan. Ia tidak mendapat sesi Tanya jawab sama sekali, ‘apa mereka lupa
dengnku?’ batin yesung.
“Jangan
sedih, ini baru awal. Kau harus lebih banyak belajar.” Kata eteuk menenangkan.
“Terimakasih
hyung. Aku jalan-jalan dulu hyung, kalau manajer hyung menanyakanku, bilang
saja aku pulang sendiri, lagi pula aku tidak ada jadwal lagi.” Kata yesung
“Baiklah.”
Yesung berkeliling gedung KBS
tapi ia belum bisa menemukan orang yang sedang ia cari, “Dimana tempat kerja
michi ya? Aku lupa meminta nomor kontaknya lagi.”
“Jongwoon-ah,
sedang apa disini?” Tanya ji-eun yang kebetulan melihat yesung.
“Oh. Ji-eun. Aku baru saja selesai wawancara. Kamu
sendiri sedang apa?” Tanya yesung.
“Aku sedang
ada perlu dengan manajer, karena sudah ada disini aku ingin berkeliling, suatu
hari nanti aku pasti bisa tampil disini.”
“Ya, kau
pasti bisa. Aku yakin itu.”
“Terimakasih.”
Ucap ji-eun.
Yesung
melihat michi dari kejauhan, “Oh itu michi. Michiiiii…” Panggil yesung. Michi
menengok lalu menghampiri ji-eun dan yesung.
“annyeonghasaeyo…”
Sapa michi.
“Kamu tadi
melihat recordingku ga?” Tanya yesung.
“Tadi kamu
ada acara disini?” Tanya michi balik.
“Kau bahkan
tidak tahu aku ada acara disini.” Kata yesung kecewa.
“Kalian
sepertinya akrab sekali. Kita bahkan belum berkenalan.” Kata ji-eun.
“Oh iya,
ji-eunah perkenalkan ini michi, temanku.” Kata yesung
“Perkenalkan
aku michi.” Kata michi
“Aku ji-eun.
Pacar jongwoon.” Kata ji-eun
“Ji-eunah…”
yesung terlihat bingung.
“Oh begitu.
Oh ya, aku sedang banyak pekerjaan, aku pergi dulu.” Kata michi pamit.
*****
Hari sudah mulai gelap. Michi membereskan
mejanya. Stasiun tv tetap ramai meski itu sudah malam. Michi keluar dari
gedung, ia melihat yesung masih ada didepan gedung.
“Yesung-shi?”
panggil michi.
“Kamu sudah
selesai?” Tanya yesung.
“Ya.” Jawab michi
dengan singkat.
“Aku janji
akan mengajakmu ke timezone. Jadi hari ini aku ingin mengajakmu ke timezone? Bagaimana?”
Tanya yesung.
“Maaf, aku
tidak bisa. Aku pergi dulu.” Michi pergi meninggalkan yesung.
“Tunggu. Kenapa
kamu berubah? Tidak seramah dulu, apa kamu cemburu?” Tanya yesung
Michi berhenti,
“Apa maksudmu?”
“Kamu
cemburu dengan ji-eu? Kenapa? Kamu menyukaiku?”
“Yesung-shi.”
Teriak michi, “kamu sudah keterlaluan.”
“Lalu
kenapa?”
“Aku….aku
seperti melihat sosok kakakku dalam dirimu. Kamu tahu kenapa aku sering
terlihat di dormmu?”
“Jangan-jangan
cerita security itu benar. Kakakmu yang bunuh diri itu?”
Michi terlihat kesal, “Dia mempunyai mimpi
sepertimu, dia tidak pernah mengeluh dengan latihan yang sangat berat, tidak
pernah sama sekali, Ia berharap ekonomi keluarga bisa lebih baik setelah ia
jadi artis . Tapi hari itu, aku tidak tahu kenapa kakak…..” michi tak sanggup
melanjutkan kata-katanya.
“Aku tidak
sama dengan kakakmu, aku tidak selemah itu.” Kata yesung,
Plak…michi
reflek menampar yesung, ”Jangan menghina kakakku, kau bahkan tidak pernah
bertemu dengannya, kau tidak tahu seperti apa dia. Sebaiknya kita tidak perlu
bertemu lagi.”
“Baik, itu
lebih bagus. Kita tidak perlu bertemu lagi.” Yesung pergi meninggalkan michi
yang mulai menangis.
*****
“Hyung, kau pulang jam berapa
semalam? Padahal kita harus menjaga stamina untuk lomba marathon kali ini.” Kata
ryeowook mengingatkan. “Matamu sayu sekali, jangan-jangan hyung tidak tidur
semalam?”
Yesung mempersiapkan
segala kebutuhannya, ia tidak menjawab ryeowook sama sekali.
“Hyung…hyung
kenapa?” Tanya ryeowook, yesung sudah keluar meninggalkan ryeowook.
Seluruh peserta sudah siap
digaris start untuk memulai perlombaan marathon, yesung berlari dengan kencang,
“hyung jangan cepat-cepat. Kau bisa cepat kelelahan.” Kata ryeowook
memperingatkan tapi yesung tidak menghiraukannya sama sekali.
“Kali ini
aku pasti bisa menang.” Kata kangin, ia mengejar yesung yang sudah didepan,
kangin mulai menyusul dan melewati yesung, “Kau tidak akan menang dariku.” Kata
kangin.
“Tidak kali
ini.” Kata yesung, lalu mempercepat larinya.
Jarak yang
ditempuh sudah setengahnya sekitar 30 km, mereka sudah sangat kelelahan dan
sudah banyak pelari yang berguguran. Yesung dan kangin masih saja saling
bersaing, tidak jauh dari mereka siwon menyusul dengan sangat cepat.
“Yaa….kau
tidak bisa melewatiku.” Kata kangin dan yesung berusaha mengejar siwon tapi
mereka tidak bisa mengejarnya.
“Wajahmu
sudah pucat sekali. Sebaiknya kau menyerah saja.” Kata kangin.
“Tidak,
tidak akan pernah.” Kata yesung, sebenarnya dia sudah sangat kelelahan tapi
mengingat pembicaraannya dengan michi kemarin membuatnya kembali berlari agar membuktikan bahwa ia
tidak lemat. Tiba-tiba ia tidak mendengar suara apapun hanya terdengar suara
dengungan, pengllihatannya pun mulai kabur, semua terlihat kuning dan putih. Beberapa
saat kemudian semuanya menjadi gala.
“Yesung…yesung….”
Panggil kangin.
Yesung membuka matanya, “Aku ada
dimana?” Tanya yesung. “kamu sedang ada ditenda. Tadi kamu pingsan. Membuatku kaget
saja.” Kata kangin.
“Maafkan
aku. semuanya sudah selesai? Siapa yang menang?” Tanya yesung.
“Orang lain
yang menang, aku tidak tahu dari kelompok mana.”
“Ooh…..”
*****
Yesung menyanyikan lagu believe
untuk yang sekian kalinya, “Kau mulai mempunyai kemajuan dengan lagu ini.” Komentar
pelatih vocalnya.
“Benarkah?”
yesung tersenyum bahagia.
“Senyumanmu
sangat aneh.” Kata pelatihnya.
“Benarkah?”
“Kau dari
tadi Cuma mengatakan benarkah-benarkah saja.” Protes pelatihnya.
“Hehe…maaf
sosaengnim. Aku juga tidak tahu dengan perasaanku, tiba-tiba aku tahu cara
menyanyikan lagu ini. Sepertinya aku benar-benar tidak akan bertemu dengannya
lagi.”
“Siapa?”
“Hanya
seseorang.”
TBC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mimiiin,,, lanjutin lagi cerita nya :(
BalasHapusTernyata bias nya mimin sama aku sama euy, yeppa dan kyuppa , si thebest couple :D samasama aneh, ganteng, lucu, dan juga samasama punya suara yg khas dan bagus banget :D <3
hehehe...mianhe, adminnya lama posting yg baru...huhuhu..
BalasHapusoh ya, admin yessis cm suka sm yesung dan admin kyura cuma suka sm kyuhyun, kita org yg berbeda....^^
lanjutin lagi min!! suka konflik sama alur ceritanya e("e)
BalasHapus