#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Sabtu, 21 Mei 2011

(FF) Cloud Angel Part 2


            Hyo yeon masih memandangi tubuh yang berlumuran darah yang ada dipekarangannya. Ia ragu untuk menyentuh tubuh itu, ia takut orang tersebut telah mati dan akan membawa masalah baginya.
“Kakak sedang apa?” Teriak yoomi dari rumah. Hyo yeon tersadar dari lamunannya. Ia melihat orang tersebut menggerakkan badannya sedikit. Mungkinkah ia masih hidup? Pikir hyo yeon. Ia mencoba memegang leher orang tersebut,
“Masih berdetak. Dia masih hidup.” Hyo yeon melepas payungnya lalu berusaha mengangkat tubuh orang tersebut.

           Dengan susah payah hyo yeon akhirnya bisa membawa orang tersebut ke kamarnya. Hyo yeon mengamati wajah orang tesebut. Dia sangat terlihat pucat. Dadanya terluka sangat parah, darah terus mengalir dari lukanya.
“Unnie, siapa dia?” Tanya yoomi khawatir.
“Kamu tenang ya. Unnie telpon dokter dulu. Tolong jaga dia ya.” Pinta hyo yeon pada yoomi. Yoomi mengangguk. Kemudian hyo yeon pergi keruang tamu. Yoomi naik ketempat tidur. Ia amati orang tersebut.
“Apa kamu masih hidup?” Tanya yoomi dengan polosnya. Ia mengelap wajah orang tersebut dengan handuknya. Tiba-tiba mata orang tersebut terbuka.
“Aaaa..” Yoomi menjerit kaget.
“Kau mengagetkanku. Apa kau sudah merasa lebih baik?” Tanya yoomi, orang tersebut menatap tajam pada yoomi.
“Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku bukan orang jahat, justru aku ingin membantumu.” Kata yoomi lalu mengelap orang tersebut lagi. Awalnya orang tersebut menghindar tapi dia merasakan aura yang aman dari gadis kecil tersebut sehingga ia membiarkannya saja, ia menutup kembali matanya untuk beristirahat.
“Mari dokter silahkan masuk.” Hyo yeon mengantarkan seorang dokter untuk mengobati orang yang ia bawa.
“Tadi dia bangun. Tapi sekarang tidur lagi.” Kata yoomi.
“Benarkah? Ya sudah, sekarang yoomi ikut unnie, paman akan mengobati orang tersebut.” Ajak hyo yeon. Yoomi mengkitu unnienya keluar. dokter tersebut adalah pamanya.
“Yoomi-ah hari ini kamu tidak masuk sekolah dulu ya, unnie harus menolong orang itu dulu.” Kata hyo yeon memandang yoomi. Yoomi mengangguk.
“Yoomi juga akan ikut merawat orang ini. Yoomi kan akan menjadi dokter.” Jelas yoomi dengan suara cemprengnya, hyo yeon tersenyum.
“Kamu memang adik unnie yang paling hebat.” Puji hyo yeon.
            Dokter keluar dari kamar, hyo yeon menghampiri dokter,
“Bagaimana keadaannya ahjussi?” Tanya hyo yeon,
“Aku sudah menjahit luka didadanya. Akan sangat lama untuk luka seperti itu bisa sembuh. Dan untuk luka bakar dipunggungnya, kamu harus lebih memperhatikannya, karena luka bakar seperti itu gampang sekali terinfeksi. Oleh karena itu harus selalu dalam keadaan bersih.” Jelas dokter, hyo yeon mendengarkan dengan seksama.
“Ini resepnya.” Dokter memberikan selembar resep pada hyo yeon.
“Kamu kenal orang itu?” Tanya dokter khawatir. Hyo yeon menggeleng.
“Jangan ssembarang membantu orang, apalagi dilihat dari lukanya, sepertinya itu luka bekas perkelahian.” Kata dokter member pendapat.
“Ia paman. Aku akan berhati-hati.” Kata hyo yeon.
“Ya sudah paman pergi dulu. Kalau ada apa-apa telpon paman lagi. Yoomi paman pulang dulu ya.” Kata dokter lalu berpamitan untuk pulang.

            Kyuhyun masih berdiri didekat pusara adiknya misun padahal upacara pemakaman sudah selesai sejak pagi hari. Ia sangat terpukul dengan kepergian adiknya.
“Pabo.” Teriak seseorang lalu menyerang kyuhyun dengan sebuah tongkat, beruntung kyuhyun dapat menghindari pukulan tersebut. Selanjutnya terjadi perkelahian diantara mereka. Kyuhyun mengeluarkan tendangannya, hingga orang tersebut terjungkal. Kyuhyun mengambil tongkat yang dipegang orang tersebut lalu melemparkannya.
“Jangan bermain-main lagi.” Kata kyuhyun. Orang tersebut meringis kesakitan. Lalu berdiri.
“Berapa lama kau akan meratapi kematian adikmu? Sadarlah.” Teriak orang tersebut. Dia adalah sunny, partner kyuhyun. Kyuhyun tidak bereaksi sama sekali. Dia tetap memandangi makam adiknya.
“Maafkan aku, seharusnya kau pergi membantumu.” Ucap sunny menyesal, rambut panjangnya tergerai ditiup oleh angin.
“Bukan salahmu.” Kata kyuhyun singkat.
“Pabo.jangan terus meratapi kematian adikmu. Kau harus kuat.” Kata sunny sambil memukul kepala kyuhyun.
“Aku ini atasanmu, jangan bersikap tidak sopan.” Kata kyuhyun kesal. Sunny memang orang yang periang. Selain adik dan gurunya, sunny sudah dianggap seperti keluarganya juga.
           
“Kau sudah merasa lebih baik?” Tanya hyo yeon. Orang tersebut membuka matanya ia melihat kesekeliling.
“Siapa namamu?” Tanya yoomi. Orang tersebut hanya diam, matanya melihat keadaan sekeliling.
“Siapa kamu?” Tanya yoomi lagi.
“Aku angel.” Jawab orang tersebut lemah. Yoomi dan hyo yeon saling berpandangan bingung.
“Unnie, apa angel itu bisa kita lihat?” Tanya yoomi polos.
“Entahlah.” Jawab hyo yeon.
“apa kamu lupa ingatan?” Tanya hyo yeon, “Kamu tak tahu kamu siapa? Tak tahu namamu siapa?” hyo yeon memberondongi angel dengan banyak pertanyaan. Sang angel sama sekali tak mengerti maksud dari hyo yeon.
“Unnie sepertinya dia bingung.” Kata yoomi. Hyo yeon mengangguk.
“Sementara kita carikan nama saja untuknya.” Usul hyo yeon.
“Asyik.” Teriak yoomi antusias.
“Boleh aku memanggilmu yesung?” Tanya yoomi.
“Dia adalah penyanyi kesukaanku.” Jelas yoomi. Sang angel hanya terdiam, tidak peduli.
“Kalau kau diam, berarti kau setuju.” Kata hyo yeon.
“selamat dating dirumah kami. Yesung oppa.” Panggil yoomi antusias. Entah mengapa yoomi sangat senang dengan kehadiran yesung.
            “Yoomi karena unnie harus pergi untuk menggannti pekerjaan unnie. Kamu jaga yesung oppa ya.” Pinta hyo yeon.
“Baik unnie. Unnie hati-hati dijalan.” Kata yoomi. Kemudian hyo yeon pergi menuju tempat kerjanya.
Yoomi pergi ke dapur membuatkan susu coklat untuk yesung. Dia sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.
Yesung bangun dari tempat tidurnya, tangannya memegang dadanya yang masih terluka. Iya mengamati kamar tersebut. Tiba-tiba ia melihat seseorang yang terlihat tidak baik. Ia mengeluarkan ilmunya, tapi karena keadaannya sedang terluka sehingga ilmunya tidak bisa keluar. Yesung merasa aneh dengan orang tersebut, kenapa gerakannya terus mengikutinya. Ia angkat tangan kanannya, orang tersebut juga mengangkat tangannya.
“siapa kamu?” Tanya yesung. Orang tersebut juga menggerakan bibirnya tapi tidak mengeluarkan suara sama sekali. Yesung menyentuh orang tersebut.
“Kenapa datar sekali? Kenapa dingin sekali?” kata yesung. Yoomi masuk dengan segelas susu coklat panasnya.
“Oppa sedang apa?” Tanya yoomi. Yesung menengok.
“Jangan mendekat.” Teriak yesung, yoomi kaget karena teriakan yesung.
“Jauh-jauh dariku.” Yesung melangkah mundur, ia takut jika terlalu lama dekat-dekat dengan manusia, aura angelnya akan melemah. Yoomi mulai mengluarkan air mata lalu menangis sekencang-kencangnya.
“Aaaaaaaaahk, berhenti.” Teriak yesung, ia merasa terganggu dengan tangisan yoomi, ia tutup kedua telinganya dengan tangannya. Kepalanya mulai terasa pusing, ia terjatuh kelantai. Melihat yesung terjatuh, yoomi berhenti menangis. Ia memegan tangan yesung. Yesung merasakan sesuatu yang aneh.
“Oppa tidak apa-apa?” tanya yoomi khawatir. Yesung berusaha berdiri.
“Kumohon jangan teriak lagi.” Pinta yesung.
“Aku bukan teriak. Aku menangis.” Jelas yoomi. Yesung kembali melihat orang yang selalu mengikuti gerakannya
“Siapa dia?” Tanya yesung penasaran.
“dia siapa?” Tanya yoomi, dia sama sekali tak melihat siapapun.
“Itu.” Tunjuk yesung pada sebuah cermin besar.
“Hahahaha…Oppa pintar bercanda. Ini minum, susu coklat buat oppa.” Kata yoomi menyerahkan segelas susu coklat. Yesung mengambilnya.
“Ini apa?” Tanya yesung. Dia tidak tahu sama sekali dengan yang namanya gelas. Ia ketuk gelasnya dengan jari.
“Itu gelas Oppa. Didalamnya susu coklat yang enak.” Jelas yoomi.
“Ayo diminum agar oppa menjadi kuat kembali.” Pinta yoomi gemas.
“Diduniaku, aku hanya memakan buah cahaya.” Jelas yesung.
“Buah cahaya? Yoomi tak pernah tahu ada buah yang namanya cahaya.” Kata yoomi dengan polosnya.
“cepat diminum oppa.” Rengek yoomi, entah mengapa yesung mau mengikuti keinginan yoomi. Ia meminum susu coklat tersebut sedikit.
“Aneh. Kenapa ada rasa yang aneh. Buah cahaya sama sekali tidak memiliki rasa.” Kata yesung lalu mencoba meminum lagi.
“Kau suka oppa?” Tanya yoomi senang.
“Entahlah. Tapi aku suka dengan rasa seperti ini.” Kata yesung lalu terus meminum susu coklatnya. Yesung kembali teringat dengan benda aneh dihadapannya. Ia kembali menyentuh benda tersebut.
“Ini apa?” Tanya yesung. Yoomi merasa aneh dengan pertanyaan yesung, mana mungkin ada orang yang tidak tahu dengan yang namanya cermin.
“Itu cermin oppa, untuk melihat diri kita.” Jelas yoomi.
“Jadi orang itu adalah aku?” Tanya yesung tidak percaya,
“iya, itu bayangan oppa.” Jawab yoomi.
“jadi seperti itu wajahku?” Tanya yesung lagi merasa takjub.
“Iya oppa.” Jawab yoomi. Yesung memperhatikan bayangannya sendiri dengan antusias, dia terlihat senang dapat melihat bayangannya.  Yoomi mengambil sesuatu di meja unnienya.
“Ini untuk oppa. Sepertinya oppa senang sekali dengan cermin.” Yoomi memberika sebuah cermin kecil berwarna pink pada yesung. Yesung kemudian mengamatinya.
“hwuuaaah...bayanganku terpotong.” Yesung kaget melihat wajahnya hanya ada sebagian saja.
“Oppa, itu cermin kecil jadi hanya bisa memantulkan bayangan kitanya sedikit saja.” Jelas yoomi.
Yesung kembali menatap cermin besar, Ia buka bajunya lalu melihat punggungnya.
“Oppa kenapa?” Tanya yoomi bingung.
“Sayapku lenyap.” Jawab yesung.
“Maksud oppa?” yoomi semakin bingung.
“Aku adalah malaikat. Aku memiliki sepasang sayap, sayap itu adalah sumber kekuatanku. Jika tidak memiliki sayap aku akan lemah seperti manusia biasa.” Jelas yesung, penjelasan yesung membuat yoomi semakin bingung. Yoomi terlalu kecil untuk mengerti.
“ini apa namanya?” Tanya yesung, ia menunjukkan gelasnya yang sudah kosong.
“Itu susu coklat. Oppa menyukainya?” Tanya yoomi senang, yesung mengangguk dengan wajah yang tetap dingin.
“Baiklah akan yoomi buatkan lagi.” Lalu yoomi pergi kedapur. Yesung masih memperhatikan luka dipunggungnya. Ia memusatkan pikirannya agar sayapnya tumbuh lagi, tapi percuma semakin ia berusaha semakin sakit tubuhnya.

            Hyo yeo menyimpan payungnya ditempat payung. Dibekerja sebagai penjaga perpustakaan.
“Maaf, aku baru datang.” Kata hyo yeon pada temannya yuri.
“Tidak apa-apa. Bagaimana urusanmu sudah selesai?” Tanya yuri sambil tersenyum.
“Sudah.” Jawab hyo yeon singkat. Ia membereskan beberapa berkas yang ada diatas mejanya. Seseorang dengan penampilan sangat menari perhatian. Pakaian serba hitam dengan rambut berwarna putih, kulit terlihat sangat pucat.
“Dia seperti vampire sangat keren.” Kata yuri berbisik, hyo yeon menghentikan aktivitasnya melihat kearah yang ditunjukkan oleh yuri.
“Penampilanny sangat aneh. Jangan-jangan dia penjahat lagi.” Kata hyo yeon.
“Yang benar saja. Aman mungkin orang sekeren itu penjahat. Lagian apa yang akan dia ambil dari perpustakaan seperti ini.” Kata yuri menyangkal.
“Iya juga sih. Ya sudah aku mau merapihkan buku-buku yang sudah dikembalikan ini.” Kata hyo yeon, lalu pergi dengan sekeranjang buku. Yuri melanjutkan aktifitasnya.
            Kyuhyun terlihat sibuk mencari buku yang ia inginkan. Berbagai buku yang berhubungan dengan dunia kegelapan.. kyuhyun mencari informasi makhluk yang telah membunuh adiknya. Tapi dicari dimanapun tidak ada yang namanya angel yang jahat kecuali iblis. Kyuhyun terlihat semakin frustasi.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tanya hyo yeon menawarkan bantuan. Kyuhyun melihat seorang perempuan didepannya, dari cara berpakaiannya terlihat sekali sifatnya yang kolot.
“Aku mencari sesuatu tentang angel. Angel yang jahat tapi bukan iblis.” Jelas kyuhyun.
“Oh…Tunggu sebentar.” Hyo yeon mencari beberapa buku yang diinginkan oleh kyuhyun,
“Ini. Semoga bermanfaat.” Kata hyo yeon menyerahkan beberapa buku.
“Terimakasih.” Ucap kyuhyun
“Seperti kau suka sekali makhluk-makhluk yang mistis.” Kata hyo yeon. Kyuhyun hanya tersenyum lalu pergi kemeja untuk membaca buku yang diberikan oleh hyo yeon.
Malam semakin larut, perpustakaan akan ditutup tepat pukul 10. Hyo yeon sekarang hanya sendiri, yuri sudah pulang sejak tadi. Dia masih membereskan beberapa data peminjaman dean pengembalian buku. Pengunjung yang dating pun sudah mulai berkurang. Kini hanya ada hyo yeon dan kyuhyun. Kyuhyun masih sibuk dengan bukunya.
            Kyuhyun mengambil buku terakhir, dari semua buku yang ia baca belum ada yang memuaskan hatinya. Buku yang ia pegang berwarna putih. Didalamnya dijelaskan jenis-jenis angel termasuk iblis. Ia berhenti dihalaman tentang ‘pure angel not angel’. Kyuhyun menemukan sebuah gambar yang mirip sekali dengan angel yang membunuh adiknya, disana sang angel berpakaian serba putih dengan sepasang saya sangat lebar, dimatanya tergambar api yang sedang menyala, dari wajahnya terlihat kebencian membuat orang yang melihat wajahnya merasa takut, angel tersebut diberi nama ‘cloud angel’, dia merupakan angel yang kabur dari syurga dengan alas an yang belum diketahui, seorang angel dapat bertahan hidup jika memakan buah cahaya oleh karena itu untuk bertahan hidup di bumi ia mengambil cahaya kehidupan dari manusia sebagai akibatnya manusia tersebut akan mati. Cloud angel hanya ada satu di dunia ini sudah ribuan tahun angel tersebut menghilang.
“Ehemm.” Hyo yeon mengagetkan kyuhyun.
“Maaf, Perpustakaan sudah mau tutup” jelas hyo yeon
“Bolehkah aku meminjam buku ini?” Tanya kyuhyun menunjukkan sebuah buku berwarna putih kecoklatan. Hyo yeon mengambilnya lalu melihat kode peminjaman didalamnya.
“Maaf, karena buku ini hanya ada satu diperpustakaan ini, jadi buku ini tidak bisa dipinjam hanya boleh dibaca diperpustakaan.” Jelas hyo yeon.
“Kalau begitu kamu simpan buku ini karena besok aku akan meminjamnya lagi.” Pinta kyuhyun.
“Baiklah.”
           
Kyuhyun menyalakan motornya sementara itu hyo yeon mengunci pintu perpustakaan. Kyuhyun merasakan aura yang aneh disekelilingnya. Ia membuka alat deteksi makhluk gaibnya. Ternyata benar ada gelombang kuat berada disekitar itu. Kyuhyun menemui hyo yeon yang masih sibuk mengunci perpustakaan.
“Permisi.” Kata kyuhyun, hyo yeon melihat kyuhyun sudah ada dibelakngnya.
“Ada apa ya?” Tanya hyo yeon.
“Jika tidak keberatan, mau tidak saya antar pulang.” Tawar kyuhyun, hyo yeon melihat kyuhyun curiga. Dia baru saja bertemu dengannya tentu saja sangat mencurigakan jika tiba-tiba menawarkan untuk mengantar pulang.
“Tidah usah. Saya bisa pulang naik bis.” Tolak hyo yeon.
“Saya sama sekali tidak bermaksud jahat. Sungguh.” Kyuhyun bingung menjelaskannya, hyo yeon terlanjur curiga dengannya. Lagi pula dia tidak pintar dalam menjelaskan. Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam hampir saja mengenai kyuhyun, kyuhyun menghindarinya.
“Kamu kenapa?” Tanya hyo yeon bingung dengan tingkah kyuhyun. Kyuhyun mengeluarkan pedangnya. Hyo yeon semakin ketakutan, apakah dia akan membunuhku? Pikir hyo yeon.
Kyuhyun mengayunkan pedangnya, seorang vampire terjatuh kini hyo yeon dapat melihat vampire tersebut.
“Apa yang kau inginkan?” teriak kyuhyun.
“Aku ingin membalas kematian kekasihku.” Jawab vampire tersebut. Ia melirik hyo yeon, kyuhyun mengerti maksud dari vampire tersebut, kemudian keduanya berlari kearah hyo yeon. Kyuhyun menarik tangan hyo yeon lalu menusukkan pedangnya tepat di jantung sang vampire. Perlahan vampire itu musnah menjadi debu. Hyo yeon terlihat shock dengan apa yang terjadi.
“Kamu tidak apa-apa?” Tanya kyuhyun.
           
Yoomi sangat senang ada yesung yang menemaninya. Dia menyetel dvd untuk karaoke, sedang hanya melihatnya heran. Yoomi bernyanyi dan meloncat-loncat riang.
“Oppa dengan in lagu kesukaanku.” Kata yoomi menyetel lagu kesukaannya. Yesung memperhatikan sumber keluarnya suara , dia merasa aneh dengan suara yang keluar dari sebuah benda kotak berwarna hitam. Lalu ia melihat tv.
“Kenapa ada orang orang dalam kotak itu?” Tanya yesung.
“itu namanya TV.” Jawab yoomi lalu bernyanyi kembali.
“Apa dia dihukum sehingga tidak boleh keluar dalam kotak?” Tanya yesung lagi. Dia merasa pusing dengan dunia manusia. Yoomi berhenti bernyanyi.
“Oppa, itu hanya gambar, manusia yang sebenarnya tidak ada disana.” Yoomi menjelaskan dengan gemas. Bahkan televise pun yesung tidak tahu.
“Tanpa sayap aku mudah merasa lelah.” Kata yesung.
“kalau begitu oppa duduk di sofa melihatku bernyanyi.” Yoomi menarik tangan yesung. Awalnya yesung merasa aneh, tapi entah mengapa ia merasa senang di pegang oleh yoomi. Yesung kemudian duduk, lama kelamaan ia tertidur, begitupun dengan yoomi, setelah kelelahan bernyanyi ia tertidur dipangkuan yesung.
            “Terimakasih sudah mengantarku.” Ucap hyo yeon.
“Sama-sama.” Kata kyuhyun, ia merasakan aura yang aneh dengan rumah hyo yeon.
“Apakah yang tad benar-benar vampire.” Tanya hyo yeon tak percaya Kyuhyun mengangguk.hyo yeon kemudian masuk kedalam rumahnya. Setelah hyo yeon masuk, kyuhyun mengambil alat pendeteksinya. Alatnya sama sekali tak member respon apapun.
“Apa hanya perasaanku saja.” Pikir kyuhyun lalu naik motornya.
PRAAaannk....terdengar suara benda jatuh dari dalam rumah hyo yeon.
“Perasaanku pasti benar. Ada sesuatu yang aneh dirumah itu.” Pikir kyuhyun lalu berlari ke rumah hyo yeon.

TBC

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar