Aku sampai di rumah ibuku, aku melihat rumah makan umma sudah berantakan, pecahan gelas dan piring berserakan dilantai. “umma..” aku memanggil ibuku tapi aku tidak menemukannya, “Umma.. Umma..” aku terus memanggi-manggil tapi Umma tidak muncul, aku mencarinya ke kamar, Ruang TV, ruang tamu tapi tidak ada, aku mulai panik, aku berlari ke luar rumah, menuju rumah tetanggaku, rumah ibuku letaknya aga jauh dari rumah2 rumah lain, lokasinya dekat dengan lokasi perkebunan, rumah tetanggaku berjarak 300 meter dari rumah ku, aku berlari dan mengetuk pintu rumah tetanggaku dan menanyakan apa yang terjadi “tadi ada sekumpulan orang berbaju hitam lewat sini tapi kami tidak tau apa yang terjadi” kata salah seorang ajuma di sebuah rumah sederhana yang merupakan rumah terdekat dengan rumah ibuku, Aku berlari ke arah kebun, ups.. aku menabrak seseorang “yuna” panggi Yesung “Kau sedang apa di sini? Mana ibuku” kata ku marah “aku tidak tau, aku sedang dirumah pamanku dan mendengar kabar sekelompok orang menyerang rumah ibumu, aku kesini sudah tidak ada apa2, “kau bohong, kau jahat” aku berusaha menyerangnya tapi dia menahan pukulanku, dia memegang tanganku keras-keras “mengertilah Yuna, aku mencintaimu, aku tidak ingin menjadi mafia aku hanya ingin bersamamu dan tidak mau bertemu ayah lagi, aku tidak mau jadi pewaris, aku melepaskan tanganku yang dicengkram yesung dengan susah payah dan pergi berlari meninggalkannya, Sedangkan yesung tetap berdiri mematung.
Aku mengeluarkan ponselku mencoba menelpon ibu tapi hpnya tidak aktif, lalu aku mencoba menelepon guru taekwondoku, aku baru ingat, dia adalah orang yang paling dekat dengan ibuku, saat ini hanya dia satu-satunya yang dapat aku hubungi
“Yuna, rumah makan ibumu diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, tapi jangan khawatir, sekarang ibumu aman dirumahku” katanya aku merasa lega dan langsung menuju mobilku lalu meluncur menuju rumahnya.
Aku bertanya-tanya siapa yang melakukan ini, apakah yesung? Mungkinkah yesung setega itu, tidak mungkin yesung, dia sangat dekat dengan ibuku, dan dia juga suka dengan ibuku, aku yakin Kyuhyun lah pelakunya.
Setelah memastikan ibuku baik-baik saja aku kembali ke Seoul dan yang paling membutaku behagia bahwa guru taekwondoku akan menikahi ibuku minggu depan tanpa pesta, aku yakin ibuku akan aman bersamanya.
Aku menyetir mobilku hingga sampai di halaman sebuah rumah besar milik ayahku dan masuk kerumah, aku masuk keruangan kerjanya untuk menemui ayahku. “ayah, taukah bahwa rumah ibu diserang” tanyaku “ya, ayah tau, itu semacam terror untuk keluarga kita, pacarnya menelpon ayah dan memberitahukan bahwa dia baik-baik saja bersamanya, dia juga melarangku datang kesana katanya aku hanya masa lalunya, benar juga apa yang dikatakannya, ini bukan terror untuk ibumu tapi terror untuk kita” kata ayah “ya ayah, apakah ayah tau pelakunya?” kataku “aku tidak yakin” jawab ayah, lalu ayah bangkit memakai jaket kulitnya “aku akan pergi” katanya “keman ayah?” tanyku “menjenguk kakamu, aku mengkhawatirkanya, “tunggu ayah.. bolehkah aku ikut?” kataku “tidak, kau tidak boleh ikut, ayah pergi begitu saja menuju mobilnya, aku menyaksikan mobilnya pergi meninggalkan rumah, aku merasa sangat khawatir, aku langsung berlari menuju mobilku dan meluncur menuju rumah kyuhyun, aku memparkirkan mobilku di pinggir jalan yang jaraknya seratus meter dari rumah kyuhyun, aku sekarang berdiri direpan pagar rumahnya yang sangat tinggi, bagaimana caranya aku kesana? Aku melihat beberapa orang sedang berjaga jaga dihalaman rumahnya, rumah kyuhyun letaknya aga terpencil, samping rumah adalah kebun, sedangkan bagian belakannya adalah pesawahan dengan pemandangan indah, aku pergi ke samping kanan rumah, naik kesebuah pohon lalu moloncat ke tembok yang sangat tingggi, dengan susah payah aku berhasil masuk ke halaman sisi kanan rumah, aku mengendap ngendap, aku mengintip dari luar jendela kamar kyuhyun, kyuhyun berdiri sedang berbicara, aku mendengar pembicaraanya “semua ayah lakukan adalah demi kebaikanmu, ayah ingin kamu pergi ke luar negeri” kata ayah, “baik yah, aku mengerti aku akan mengikuti keinginan ayah” lalu ayah meminum teh yang berada di meja makan, “kyuhyun, kau jaga dirimu baik-baik, ayah sangat menghawatirkanmu” lalu ayah memeluk kyuhyun seolah-olah tidak akan bertemu lagi.
Ayah keluar dari ruang makan, Kyuhyun buru-buru ke wastafel membuang teh yang diminum oleh ayah lalu mencucinya, aku merasa curiga, kyuhyun mencuci gelas bekas ayah, aku mengalihkan pandanganku, lalu berjalan dan mengintip menuju halaman depan, aku melihat ayah berjalan mesuk ke mobilnya lalu pergi, aku kembali memanjat pagar samping dan pergi dengan mobilku.
Jam menunjukan pukul 5 sore hujan semakin deras, aku merebahkan diriku diatas kasur, terasa nyaman, seseorang mengetuk pintu kamarku, aku keluar kamar, “nona, tuan besar telah meninggal karena serangan jantung”kata seorang pengawal berpakaian serba hitam, aku shock dan menangis
Ini adalah hari pemakaman ayah, aku baru saja datang ke rumahku usai pemakaman, aku duduk dihadapan sebuah laptop bermaksud mengirim email pada Yesung Oppa “bawa aku pergi dari sini, aku tidak mungkin melawan Kyuhyun, aku tidak begitu mengerti dunia mavia seperti ini, aku ingin kehidupan normal yang bahagia, aku sekarang memperacayaimu 100%” baru saja aku mengirim email satu menit yang lalu, yesung opa telah membalas emailku “Yuna, aku tunggu kamu di taman belakang sekolah” kata yesung opa, aku langsung membawa baju-bajuku dan memasukannya kedalam sebuah tas ransel, lalu menyetop sebuah taksi dan menuju taman sekolah, yesung opa menungguku disana, “sekarang kita pergi ke makpo menemui ibumu, lalu kita menikah dan pamit, kita pergi ke tempat yang jauh” kata yesung opa merasa yakin “dengar yuna, kita tidak mungkin tinggal di sekitar sini, keluargaku akan mencariku, dan aku tidak mau menjadi mafia lagi, apalagi menjadi penerus ayah, lagipula aku mengkhawatirkanmu, aku takut Kyuhyun menyakitimu” kata yesung oppa tampak begitu yakin. Kami pergi ke tempat ibuku lalu menceritakan semuanya pada ibuku, ibuku sangat mengerti situasi kami dan ibuku merestui pernikahan kami, juga menghargai keputusan kami untuk pergi, pernikahan berlangsung dirumah ibuku tanpa ada pesta sama sekali, guru tekwondoko menjadi salah satu saksi pernikahan kami.
1 Tahun Kemudian
Aku hidup bahagia bersama Yesung Oppa di sebuah kota kecil, waktu pertama kali datang kesini Yesung Oppa menyanyi dibeberapa cafe untuk mendapatkan penghasilan, tapi sekarang kami sudah mempunyai cafe sendiri, usaha kami sangat maju, impian kami tercapai yaitu menjalani sebuah bisnis yang legal.
Aku mendapat sebuah email dari Sunny “Yuna, mudah mudahan kamu membaca emailku di suatu tempat, aku sudah menikah dengan Kyuhyun, aku menjadi istri seorang ketua mafia, dan aku mulai belajar bela diri,aku dan Kyuhyun merasakan sebuah kepuasan, impian kami tercapai, ini adalah foto kami bersua, aku sangat mencintai Kyuhyun”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar