#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Minggu, 29 Mei 2011

The Last For Sudirman Cup 2011 Indonesia



Sebenarnya agak males posting hasil pertandingan semifinal sudirman cup 2011 karena Indonesia harus menelan pahitnya kekalahan. Denmark memiliki pemain-pemain yang berkualitas dan motivasi menang yang tinggi. Partai pertama menampilkan pertandingan ganda campuran, awalnya pertandingan ini cukup menarik karena ganda campuran Indonesia pia/fran menampilkan permainan yang bagus akan tetapi di set ke-2 mereka mengalami ketidak konsistenan dan sering terjadi kesalahpahaman, mungkin karena pasangan
baru sehingga mereka terpaksa mengalami rubber set, pasangan Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah dipaksa mengakui keunggulan pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinne Pedersen dengan rubber set, 21-15,11-21, dan 13-21 dalam waktu 63 menit.. Dan sangat disayangkan set ke-3 dimenangkan oleh tim denmark, aneh sekali setiap kali pia/fran menjadi partai pembuka mereka mengalami kekalahan sedangkan jika mereka menjadi partai penentu mereka dapat memenangkan pertandingan, mungkin semangatnya berbeda kali ya sehingga ke permainan pun berpengaruh.
            Partai selanjutnya  tunggal putra simon santoso, Simon Santoso gagal memebendung perlawanan Peter Gade dan kalah dengan dua set langsung, 18-21 dan 16-21 dalam waktu 44 menit. dari pertandingan sebelumnya aku tidak terlalu berharap dengan simon santoso, meskipun permainannya lebih baik dari pertandingan sebelumnya tapi aku belum melihat kengototan untuk menang dari wajah simon lagi pula seharusnya dia bisa memenangkan pertandingan ini karena dari peter gade sendiri sudah mengalami kelelahan akan tetapi semua itu tidak dapat dimanfaatkan oleh simon. Mungkin aku tidak tahu kenapa simon seperti itu, sebagai orang luar aku hanya bisa komentar seperti ini. Maaf jika ada yang salah.
            Skor sementara 0:2 untuk indonesia, partai ganda putra merupakan harapan indonesia agar dapat terus melanjutkan pertandingan ke partai selanjutnya. asangan Alvent Yulianto/Mohammad Ahsan berhasil memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-2 setelah mengalahkan Carsten Mogensen/Mathias Boe, 23-21 dan 21-17 dalam waktu 43 menit. Ahsan/alven tidak terlihat tegang walaupun mereka memegang tanggungjawab yang berat untuk memenangkan pertandingan, selain itu lawan mereka cukup berat yaitu.............merupakan pasangan ganda putra peringkat pertama, aku tak menyangka denmark memiliki ganda putra peringakat pertama sedangkan ahsan/alven tidak memiliki peringkat karena mereka merupakan pasangan dadakan. Ahsan/alven tampil memukau dan maksimal, so cool. Mereka tidak terlihat takut walaupun lawan mereka peringkat pertama. Harapan indonesia kembali ketika melihat perjuangan mereka yang sangat hebat, ahsan sempat terjatuh yang menyebabkan dada sakit tapi syukurlah dia masih baik-baik saja sehingga dapat memenangkan pertandingan.....GREAT JOB.

            Selanjutnya partai tunggal putri, melihat pertandingan firdasari dengan tina baur, harapanku untuk menang semakin menipis hingga pada saatnya indonesia terhentik ke final. Tina Baun berhasil mengalahkan tunggal putri Indonesia Ardiyanti Firdasari dengan angka 21-13, 21-13 dalam waktu 34 menit. Aku selalu berpikir coba ganda campuran bisa menang ga akan kayak gini kejadiannya. Tapi ini sudah takdir, memang kemampuan indonesia hanya bisa sampai sini....yang penting kita harus tetap optimis suatu hari piala sudirman dapat kembali ke tanah airnya.
            Temanku sudah pesimis dengan keadaan badminton indonesia yang semakin menurun performanya, tapi aku tidak akan pernah memadamkan satu lilin harapanku, sampai kapanpun aku akan selalu berharap indonesia bisa bangkit, sampai kapanpun aku akan selalu mendukung tim kesayanganku Indonesia.....TETAP 
MAJU....

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar