#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Jumat, 25 Februari 2011

My Passport part 1


Aku bertekad untuk meneruskan langkahku, memang semuanya belum pasti tapi aku tak akan tahu hasilnya jika tak di coba. Sok puitis banget ya tulisannya..^^ aku hanya ingin menceritakan pengalaman pertamaku mengurus paspor.
            Ketika aku menemukan pengumuman beasiswa, salah satu syaratnya adalah fotocopy paspor. Demi beasiswa, aku putuskan untuk bolos kerja untuk membuat paspor. Awalnya aku cari-cari info di internet bagaimana cara membuat paspor ternyata ada cara yang lebih mudah yaitu e-paspor atau paspor online, tapi harganya tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan cara biasa, ya apa boleh buat ga apa-apalah bikin paspor secara biasa aja meskipun harus mengantri aku rela.hehehe...
            Semua info yang kucari memberikan tips untuk datang pagi-pagi sekali karena dikhawatirkan antrian yang sangat panjang, aku bertekad untuk bangun pagi tapi siapa sangka aku yang biasanya bangun pagi (yang baca pasti ga percaya^^) bangun telat, aku marah-marah sama mama dan adek karena ga dibangunin (padahal aku yang salah.ckckck)....aku mandi kilat dan langsung meluncur  ke TKP. Selain pusing karena telat, aku juga lupa beli materai (aku ga tahu kalau sebenernya udah tersedia di keimigrasian) kucari dimana bisa beli materai tapi tak juga ketemu akhirnya aku putuskan untuk terus maju ketempat keimigrasian walaupun tanpa materai ditangan (gaya alay...^^), Aku pikir telat ternyata aku orang kedua yang baru datang ke tempat keimigrasian, gerbang keimigrasian masih dikunci, ternyata mereka apel dulu, aku baru inget biasanya pns harus apel tiap hari senin. Satu per satu orang-orang yang memiliki urusan yang sama denganku datang bagaikan akan berdemo kami berdiri didepan pintu gerbang untuk bersiap masuk. Aku yang masih polos dan lugu ini tidak tahu apa-apa untuk melakukan apa-apa, aku putuskan mengikuti orang kebanyakan duduk dibangku tunggu, aku melihat mereka memegang map berwarna krem, ”dapat dari mana mapnya?” tanyaku pada orang yang duduk disebelahku, ”beli disana.” jawabnya, bodohnya aku, aku tak tahu harus beli map berisi form pendaftaran dulu.
            aku membeli map seharga 15rb, ”ga ada kembalian.” kata petugas ketika aku menyerahkan selembar uang 50rb, perempuan berjilbab disampingku juga bernasib sama denganku, ”pake uang saya saja dulu.” katanya, dia baik sekali, aku dan dia mengisi formulir kami masing-masing. Kami berpacu dengan waktu jika terlalu lama mengisi formulir maka nomor antrian akan semakin panjang, tanganku sampai gemetar karena tegang harus cepat-cepat selesai...hehehe.... Aku lebih dulu selesai mengisi formulir kemudian langsung mengambil nomor antrian, aku bingung harus mengambil dimana padahal petugas sudah mengarahkannya (banyak bingungnya nih.hehe..).
            akhirnya aku mendapatkan nomor antrian 25 dari 0 antrian yang dipanggil, itu artinya antrian belum dimulai. Aku duduk di tempat paling belakang dan paling pojok agar bisa santai dan smsan sama teman. Aku melihat perempuan berjilbab yang meminjami aku uang, aku menghampirinya dan meminta no hpnya agar aku tak kehilangan jejaknya (maksudnya supaya bisa bayar utang.^^), dia memperkenalkan dirinya, namanya rahma kemudian aku kembali ke tempat dudukku. Selama menunggu aku smsan dengan temanku membicarkan apa saja, yang penting dapat menghilangkan rasa bosan, selain itu aku terus berpikir sepertinya hanya aku yang bikin paspor tapi belum pasti akan pergi keluar negeri atau tidak (^^), aneh. Sekitar jam 10-an no antrianku dipanggil. Aku serahkan berkas-berkas kemudian petugas memberikanku selembar kertas yang betuliskan untuk kembali tiga hari lagi untuk wawancara, pengambilan foto dan sidik jari. Aku bingung lagi, ku pikir aku bisa melakukannya dalam satu hari. ”Ga bisa hari ini wawancaranya?” tanyaku pada petugas, ”Tidak bisa, harus sesuai dengan tanggal yang tertera.” jawab petugas yang lain, aku ga suka sama petugasnya dia tidak menghiraukanku. Ga ramah banget. selain itu aku kesal karena harus bolos kerja lagi.
            Keluar kantor keimigrasian, aku melihat rahma keluar juga, aku mengajaknya pulang bareng, kami sempat mengobrol, ”bikin paspor buat apa?” tanyaku, ”untuk ikut konferensi di jepang.” jawabnya, wow keren pikirku, ”kakak buat paspor buat apa?” tanyanya, (oya aku belum ngasih tahu ya, aku lebih tua dari dia, dia masih kuliah semester enam sedangkan aku sudah lulus.) ”saya mau kuliah.” jawabku, ”kemana?”, ”kekorea.” jawabku, ”wah, hebat, gimana caranya?” tanyanya, tapi aku tak sempat menjawab pertanyaannya karena busku sudah datang, dia belum tahu kalau aku belum pasti kekorea karena aku baru mau mengajukan persyaratannya.

TBC 

By : Yessis

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. poor sis, semoga berhasil whaiting !!! salam buat kyuhyun kalo yampe korea :)

    BalasHapus
  2. OK...tapi aku harus nunggu yesung 2 tahun pulang dari wamil...hehehe

    BalasHapus