#related-posts{float:left;height:160px;margin-bottom:10px; outline: 1px solid #fff;border: 1px solid #ddd;background: #f9fafb;} #related-posts h3{font-family: Francois One;font-size:20px;font-weight:400;color: #222222;margin-bottom: 0.5em;margin-top: 0.5em;margin-left: 0.5em;padding-top: 0em;} #related-posts ul{margin:5px;width:613px;padding-left:17px;list-style:none;display:block;} #related-posts ul li{list-style:none;position:relative;float:left;border:0 none;margin-right:11px;padding:2px;width:86px;} #related-posts ul li:hover{z-index:100} #related-posts ul li:hover img{border:3px solid #BBB} #related-posts ul li:hover div{font-size:7px;text-transform:capitalize;position:absolute;top:20px;left:-15px;margin-left:0;width:130px} #related-posts ul li img{border:3px solid #DDD;width:80px;height:80px;background:#FFF;display:block;} #related-posts ul li div{position:absolute;z-index:99;margin-left:-999em} #related-posts ul li .title{text-align:center;border:1px dotted #CCC;background:#fff;padding:5px 10px

Pages

Sabtu, 23 April 2011

Kartini The Heroes Of Indonesian Women

            Siapa bilang Indonesia tidak memiliki perempuan hebat seperti Lady Diana? bahkan menurutku dia lebih hebat dari diana. seorang perempuan berpendidikan dan terhormat yang terjaga kesucian dirinya. Ya, dia adalah Kartini merupakan pahlawan bagi kaum perempuan pada jaman itu. pemikirannya telah mengubah nasib perempuan khususnya di jawa, pada jaman itu hanya laki-laki yang diperbolehkan bersekolah sedangkan perempuan tidak diperbolehkan mendapatkan pendidikan. sebuah diskriminasi bagi kaum perempuan. aku ingin menulis sedikit tentang kartini, tenu saja pahlawan perempuan di Indonesia bukan hanya kartini masih banyak sekali seperti cut nyak dien, dewi sartika dan lain-lain. Hanya saja saat ini aku sedang tertarik dengan pemikiran kartini.


             21 April merupakan hari yang memiliki makna mendalam bagi perempuan Indonesia. Siapa yang tidak tahu hari spesial tersebut. Ya, hari itu merupakan hari kelahiran kartini, simbol dari kesetaraan wanita. Aku ingin menceritakan seperti apa kehidupan wanita spesial tersebut.
            Pada tanggal 21 April  di jepara lahirlah seorang anak perempuan dari keluarga bangsawan bernama kartini, seorang anak yang akan merubah sejarah perempuan d Indonesia. Kartini merupakan keturunan ningrat sehingga dia mendapatkan kesempatan untuk bersekolah  selama 7 tahun di europe lacker school. Kartini merupakan anak yang memiliki prestasi cukup baik. Setelah lulus Kartini sempat berharap dapat meneruskan sekolahnya ke eropa atau batavia, tapi sebagai wanita bangsawan dia terikat oleh aturan ketat kebangsawanan. Sejak berumur 12 tahun kartini mulai dipingit, lebih tepatnya aku merasa itu sebuah penjara. Yang dilakukan berada dalam masa pingitan hanya menyulam, memasak, dan pekerjaan rumah lainnya. Kehidupannya benar-benar seperti berada dalam penjara bahkan untuk bertemu dengan teman perempuan pu sangat sulit. Oleh karena itu kartini sangat dekat dengan kedua adiknya yaitu rukmini dan kardinah.
            Sebenarnya ayah kartini termasuk orang yang berpikiran maju akan tetepi beliau tetap melaksanakan aturan feodal jawa. Oleh karena itu ayah kartini menyerwa seorang guru private untuk kartini, rukmina dan kardinah. Guru private tersebut merupakan orang belanda bernama Marie, marie mengajarkan bahasa belanda, melukis, dan memasak. Beruntung kartini seorang bangsawan sehingga ia dapat berlangganan banyak majalah-majalah belanda. Berkat buku-buku dan majalah-majalah yang ia baca, pikiran  kartini mulai terbuka tentang realits dunia, dia paling suka buku tentang roman feminim dan roman anti perang.
            Kartini mulai menulis catatan-catatan kecil yang dikirim ke majalah de holand lili. Berkat catatan-catatan yang ia kirim, kartini mengenal stela dan mulailah kartini berkirim surat denga stela. Dia mengungkapan pemikiran-pemikirannya tentang kemerdekaan, kesetaraan dan persaudaraan khususnya untuk wanita. Karena di Jawa garis perbedaan derajat antara laki-laki dan perempuan sangat jelas. Hanya laki-laki yang boleh bersekolah  dan berkembang. Dia mengatakan kemajuan yang ia inginkan bukan berupa pesta-pesta dan kesengan tapi lebih kepada kemajuan bagi orang-orang yang tertinggal agar ada kesetaraan. Dia pernah menulis bahwa cita-citanya adalah menjadi manusia yang merdeka, memang terlihat sulit untuk mewujudkannya tapi siapa yang tahu cita-citanya dapat terwujud atau tidak.
            Kartini semakin prihatin terhadapata kaum perempuan dan penduduk-penduduk miskin yang tidak mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan dan kesetaraan. Pada masa ini terjadi pergolakan batin dalam diri kartini. Dia merasa Al-Qur’an hanya sebuah pelafan tanpa ada makna sama sekali. dia merasa agamanya hanya sebuah tradisi yang tak dapat membantunya untuk mewujudkan cita-cita. Hingga suatu saat dia hdir disebuah masjid taklim yang diisi oleh seorang KH Saleh, kartini mulai mendapatakan pencerahan terhadap agama dan cita-citanya.
            Keinginan kartini adalah bersekolah lagi kemudian menjadi seorang guru. Pada tahun 1903 kartini mendapatkan panggilan untuk bersekolah kebatavia, pada tahun yang sama ia berumur 24 th dan diwajibkan untuk menikah. Karena tradisi dia tidak memiliki kekuatan untuk menentang pernikahan dan demi baktinya terhadapa orangtua dia menyetujui untuk menikah. Hal ini menyebabkan kartini ampir menyerah tentang cita-citanya.
            Akan tetapi kartini mulai memikirkan hal lain tentang cita-citanya. Ia berpikir jika menikah nanti mungkin saja ia bisa lebih leluasa untuk mewujudkan mimpinya bekerja untuk rakyat. Mungkin saja ia bisa mewujudkan mimpinya untuk medirikan sekolah bagi kaum wanita.
            Tentang pernikahan, bagi kartini cinta hanya sebuah hanyalan yang tidak mungkin terjadi di tanah jawa. Dia menikah hanya karena ingin berbakti pada orangtuanya. Kartini menikah dengan soerang adipati jombang bernama raden adipati joyo diningrat seorang bupati rembang yang telah memiliki enam anak dan tiga selir. Meskipun kartini merupakan istri  keempat tapi dia merupakan istri syah dari raden adipati joyo diningrat. Tidak dapat dipungkiri kebahagian teritnggi seorang wanita adalah memiliki kehidupan bahagia dengan keluarganya.
            Masa-masa sebelum menikah kartini sering berkirim surat dengan Ny. Abendanon tentang kegelisahanya, cita-cita dan mimpinya, baginya  Ny. Abendanon merupakan Ibu sejati dia sering mengatakan keluh kesahnya terhadap wanita belanda tersebut. Selain itu dia sering mengecam pejabat belanda karena minimnya pendidikan bagi kaum wanita.
            Kartini cukup beruntung karena memiliki seorang suami yang berpikiran maju meskipun dia harus berhadapan dengan konflik poligami. Kartini termasuk istri yang paling banyak diberi keleluasaan dan dia diperbolehkan untuk membuat sebuah sekolah bagi wanita. Menjadi seorang guru memberikannya kepuasaan tersendiri, dia sangat menikmati pekerjaannya sebagai seorang guru.
            Disamping itu satu bulan setelah pernikahan kartini hamil, kehamilannya merupakan kebahagiaan bagi semua orang. Baginya kehamilanya ini adalah kebagahagiaan terbesar dan termanis, kehamilannya dapat memperkuat talisilaturahim dirinya dengan suami (jaman dulu mengatakan cinta saja tidak bisa, kartini menukar kata cinta dengan kata silaturahim). Surat terakhir kartini terhadap Ny. Abendanon adalah ucapan terimakasih atas baju yang dikirim Ny. Abendanon untuk anaknya yang akan lahir.
            13 oktober lahirlah seorang anak laki-laki dari rahim kartini. Hal ini kesenangan terbesar bagi suaminya karena kartini merupakan istri syahnya dan melahirkan seorang laki-laki adalah sebuah kebanggaan bagi laki-laki jawa. 4 hari setelah melahirkan kartini harus menutup usia. Ia pergi meninggalkan anaknya yang baru dilahirkan, cita-cita,  tulisan dan harapannya. Tuhan lebih mencintainya sehingga ia dipanggil lebih cepat ke hadiratnya. Selama sepuluh bulan hidup bersama kartini, suaminya sama sekali tidak mengetahui pikiran-pikirannya dan harapan-harapannya setelah ia membaca surat-surat yang dibuat oleh kartini.
            Berkat jasa kartini wanita indonesia mendapatkan hak dan kesetaraan sama seperti laki-laki. Akan tetapi pemikiran kartini ini diselewengkan oleh orang-orang yang hanya ingin mendapatkan kesenangan. Wanita harusnya memang setara dengan pria tapi bukan berarti dia dapat meninggalkan kodratnya sebagai wanita yaitu menjadi istri bagi suaminya dan ibu bagi anaknya. Wanita merupakan kehormatan bagi suami dan keluarganya, ia merupakan madrasah bagi putra-putrinya. Kehancuran dasar suatu negara karena hancurnya moral perempuannya, saat ini banyak wanita yang meminta hak dan kebebasannya tanpa menjalankan kewajibannya. Kartini hanya menginginkan hak pendidikan dan kemajuan bagi wanita bukan melawan kodrat sebagai seorang wanita.
            Sadarlah bagi mereka yang hanya menuruti hawa nafsunya jangan biarkan perjuangan karitni menjadi sia-sia.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar